Candy
C - Clueless
Pjm.Myg
©Fujimoto Yumi, 2018
Malam itu udara di Seoul sangat dingin, membuat siapapun yang masih terjaga maupun sudah terlelap tak bisa melepaskan diri mereka dari hangatnya selimut.
Namun di malam yang sama, Jimin masih terjaga dengan segelas coklat hangat di tangannya sembari menyandarkan dirinya di pinggiran konter dapur apartemen yang dia bagi bersama kekasihnya. Hawa dingin malam itu bahkan membuat Jimin dapat melihat uap putih setiap kali dia menghembuskan napas sesaat sebelum memanjakan dirinya dengan coklat hangat di tangannya.
Jimin sendiran di sana, kekasihnya sudah terlelap sejak pukul 8 tadi dan matanya melihat sekeliling mengamati dapur kecil itu sampai suara langkah kaki yang mendekat menghancurkan fokusnya. Detik berikutnya, Jimin bisa melihat pemuda manis dengan helaian hitam halus favoritnya menghampiri dia dengan mata yang masih sayu karena mengantuk.
Jimin mengernyitkan alisnya ketika menatap wajah manis kekasih tercintanya. "Hei, what's up, baby?"
Jimin merasa bingung ketika dia memperhatikan dengan seksama ekspresi wajah kekasihnya. Ia pikir kekasihnya itu kedinginan, karena Jimin bisa melihat bagaimana Yoongi -pacarnya memeluk dirinya sendiri dengan erat.
Jimin mengabaikan rasa hangat yang disalurkan segelas coklat itu dengan benar-benar memokuskan perhatiannya pada pemuda manis bernama Yoongi itu, "Baby, kenapa kau bangun, eoh?"
Yoongi hanya menggeleng menjawab pertanyaan Jimin lalu melangkah maju, mendekatkan dan menempelkan dirinya pada sosok itu, seolah memberitahu Jimin bahwa dia merasa kedinginan dan mencari kehangatan dari tubuh kekasihnya.
Namun Jimin hanya mengernyitkan alis bingung, menaruh gelas coklatnya, lalu memeluk Yoongi.
"Kenapa hm, baby boy?" tanyanya lembut sembari tangannya menyampirkan poni Yoongi yang menutupi wajah imutnya.
Entah mengapa Yoongi merasa kesal akan ketidakpekaan Jimin. Seriously? Does he need to be bold? Like what the--mau dikemanakah wajah manisnya setelah itu?
Karena kesal, Yoongi hanya menjawab pelan, dan sekenanya. "Dingin, Jim," dengan dua kata itu, Yoongi berharap Jimin akan paham dengan kode yang dia maksud tanpa Yoongi harus bilang kalau dia ingin disentuh Jimin.
"Well, kalau begitu kita harus tidur sekarang supaya aku bisa memelukmu dan kau tidak akan kedinginan lagi, otte?"
Beberapa detik berlalu setelah Jimin mengucapkan itu dan dia bisa melihat kernyitan alis pertanda kesal di dahi kekasihnya yang kini juga tengah menatapnya.
Jimin balik menatap kekasihnya tanpa tahu pergolakan batin pemuda manis itu.
Yoongi ingin sekali secara frontal bilang apa yang dia inginkan saat ini, tapi serius, mau dikemanakan harga dirinya setelah itu? Ah, seriously, Yoongi benar-benar merasa bingung sekarang.
"Sugar baby?"
Well, fuck the pride. I'd already have no pride ever since I begged him to fuck me hard on the backseat of his car.
"Aku benar-benar kedinginan Jimin, dan aku mau 'dihangatkan', bye."
Pemuda berhelaikan hitam itu meninggalkan Jimin sendirian di dapur apartemen mereka, memberi kekasihnya waktu untuk memahami apa yang baru saja dia katakan.
Pun Jimin yang ditinggalkan masih berdiri diam di depan konter dapur, berusaha mengerti apa yang baru saja disampaikan kekasihnya.
Ketika akhirnya Jimin paham, dimana dia menghabiskan 10 menit untuk mengerti sebelum kemudian dia berlari terburu ke kamar mereka, berniat memberikan apa yang kekasih manisnya itu mau. And with all of his pleasure he will grant it...
Hehe, goodbye hot chocolate.
-PjmAnd screw you, Park Jimin for being so clueless.
-MygEnd.
Yumi's note :
Well, hola, this is just a ficlet ehe ✌.
A ficlet yang udah lama mendekam di draft wattpad. Lmao.
Silahkan dinikmati/? Semoga suka.
Iya ini plotless... I know... But still semoga suka._.Any votement? Thank you!
lav,
Yumi
KAMU SEDANG MEMBACA
Candy
FanfictionPjm.Myg. Completed. In which Jimin and Yoongi describe their love life with a word of 'candy'. AU. OOC. YAOI. SLASH. Bottom!Yoongi. Drabble/Ficlet collection. A remake from my MuraHimu fiction. ©Fujimoto Yumi, 2016&2018.