D - Diabet

883 174 9
                                    

Candy
D - Diabet
Pjm.Myg fanfiction
©Fujimoto Yumi, 2018







~ it is really sweet, as sweet as candy ~



Jimin memang bukan seorang maniak terhadap sesuatu yang manis atau memiliki kadar gula berlebih. Namun terkadang dia tetap mengkonsumsi makanan-makanan itu karena Yoongi memaksanya demikian.

Dalam satu hari, ada saja makanan atau minuman yang Yoongi sajikan padanya.

Namun sebenarnya yang Jimin pikirkan adalah mengenai betapa manis kekasihnya itu jika dibandingkan dengan seluruh makanan atau minuman manis di dunia. Dan mengkonsumsi gula-gula tersebut bersamaan dengan matanya yang menatapi paras manis sang kekasih, menimbulkan suatu ketakutan dalam diri Jimin.

Iya. Jimin takut kena diabetes karena tanpa sadar rasa di makanan atau minuman itu berkali lipat lebih manis jika dimakan sambil menatap Yoongi.

Dan jujur, di setiap kesempatan Jimin akan mengingatkan Yoongi untuk mengurangi konsumsi gula yang dimakannya, yang mana Yoongi balas dengan dengusan membuat Jimin hanya bisa geleng kepala.

Namun saat tiba-tiba Jimin yang tidak bisa berhenti memakan sesuatu yang manis (buatan Yoongi), si pria manis itu justru yang menasehatinya balik soal kadar gula yang Jimin konsumsi. Tak tahu saja dirinyalah penyebab utama kalau-kalau Jimin kena diabetes.

Karenanya Jimin hanya diam dan berhenti makan lalu membiarkan Yoongi menghabiskan apapun itu (tanpa berkomentar).

Jimin kadang tidak mengerti jalan pikiran kekasihnya, namun hal tersebut tak mengubah rasa cintanya pada si namja manis.

Seperti sekarang, seraya menyandarkan tubuh besarnya di badan sofa, Jimin asik mengemut permen lolipop pemberian kakak Yoongi dengan layar datar di depannya yang menyala. Kepalanya ia sandarkan pada kepala sofa, dan matanya seberusaha mungkin untuk terfokus pada televisi besar itu.

Karena jujur saja, sedari tadi kekasih manisnya sedang berjalan ke sana kemari sembari membersihkan apartemen mereka. Tanpa ada niat membantu, Jimin benar-benar bermalasan di atas sofa. Mengabaikan tatapan Yoongi yang juga sedikit memohon agar Jimin membantunya.

"Jiminie~"

Ugh... Kalau sudah nada itu yang keluar rasanya Jimim was-was. Maka dengan pelan ia menjawab, "Ya, baby?"

"Bantu aku, ne?" Jimin melirik sekilas Yoongi yang berdiri di samping sofa yang ia duduki. Bisa Jimin lihat tatapan yang selalu membuat Jimin lupa diri.

Tetapi menggoda kekasihnya mungkin akan seru. Karenanya Jimin melepaskan kulumannya pada lolipop di tangannya dan menjawab, "Tidak mau, ah. Malas."

Pun Jimin rasa kekasihnya takkan menyerah begitu saja. "Jiminieee~"

"Ya, Sugar baby?"

"Lihat aku jika sedang berbicara."

No way. This lollipop is fucking sweet, ditambah menatap wajahmu sambil mengemutnya? Aku bisa mati, Jimin bermonolog dalam hati lalu menjawab dengan godaan lagi. "Tidak mau~"

"Kenapa?"

Tiba-tiba Yoongi sudah ada di depannya, menaikkan tubuhnya untuk kemudian duduk di atas pangkuan Jimin. Memandang ke dalam matanya, Yoongi menuntut penjelasan.

"Daritadi aku mengajakmu bicara, Jiminie pabo, dan kau sama sekali tidak melihat ke arahku. Kenapa?"

"Well, baby, you know?--" Jimin menjeda sebentar untuk melingkarkan tangannya di pinggang Yoongi, mengusap pinggul kekasihnya dengan kedua ibu jarinya di masing-masing sisi setelah meletakkan lolipop yang dia makan tadi ke dalam minumannya di atas meja, lalu menatap tepat ke manik kembar kekasihnya. "Kau tahu bukan kalau lolipop yang kuemut itu manis?"

Yoongi mengangguk dengan matanya yang masih menatap Jimin seolah menjawabnya dengan 'well duh, semua orang juga tahu' yang membuat Jimin tersenyum lembut. "Dan kalau aku mengemutnya sambil melihatmu, maka rasa manisnya jadi berkali-kali lipat, baby. Kau tahu sendiri kita sering memperingatkan satu sama lain soal 'don't eat sweets too much or you'll suffer diabet', makanya—"

Yoongi mulai paham arah omongan Jimin, karenanya ia langsung memotong ucapan Jimin. "O-oke cukup, Jimin."

Kemudian Yoongi beranjak dari pangkuan Jimin sembari memalingkan wajahnya agar kekasihnya itu tidak melihat bagaimana rupanya sekarang.

"Baby Sugar?" panggil Jimin dengan seringai yang hampir tak terlihat.

"A-aku lanjutkan bersih-bersihnya. Bye."

Pun Yoongi meninggalkan Jiminnya itu sendiri, dimana dia sama sekali tidak menyadari senyum geli Jimin karena tahu Yoonginya berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah. Kekehan kecil ia dendangkan untuk kemudian Jimin melanjutkan kegiatan yang tadi ia lakukan.

Well, bermalas-malasan; dengan bayangan wajah manis nan memerah sang kekasih tercinta.








End.

Yumi's note :
I know this is suck and boring, but hopefuly you guys like this.
Thank you for votements on the previous part.

There is one more part and this book will be end.

Until then, Votement again?

Thank you lots!

Yumi,
Oct 20, 2018

CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang