1. INTRO- YOUNG BRIDE

143 9 0
                                    

Ismisangeun Storyline ©2017

Kumi lamat-lamat membuka matanya ketika indera penciumannya merasakan bau sedap yang menyusup ke hidungnya. Benar, bau masakan adalah cara andalan Kim Seokjin membangunkan Kumi yang telah resmi menjadi istrinya sekarang. Dan benar cara itu lebih ampuh daripada teriakan keras sekalipun. Kumi terlampau nyenyak ketika sudah tidur, sehingga akan sulit untuk di bangunkan. Dengan mata masih setengah tertutup. Kumi berjalan menuju asal bau sedap itu.

"Ah,Baegopa," gumam Kumi. Seokjin mendengar gumaman sang istri dan langsung mengalihkan atensinya pada gadis mungil yang sudah resmi menjadi miliknya sekarang. Kumi mendekat ke arah kulkas dan membuka benda itu untuk mengambil sekotak susu.

"Good Morning," ucap Seokjin pada Kumi. Kumi tak menjawab, ia hanya sibuk menenggak habis susu kotak yang ia ambil tadi. Kemudian Kumi diam sesaat mungkin sedang berusaha mengumpulkan nyawanya yang masih tersisa di alam mimpi.

Kumi mengalihkan atensinya pada sang suami dengan apron warna pink kesayangannya itu. "Kau masak apa, Oppa?" selidik Kumi.

Seokjin sibuk membalik telur dadar yang sedang ia buat, sehingga mengabaikan pertanyaan Kumi.

"Kum, mulai bulan depan sebaiknya kau berhenti bekerja."

Kalimat Seokjin barusan sukses membuat nyawa Kumi tertarik kembali ke raganya. "Kenapa?" tanya Kumi.

"Kenapa harus bertanya? Tentu saja aku hanya ingin kau mengurusku. Lihat kita sudah dua bulan menikah tapi aku yang selalu membangunkanmu dan membuat sarapan. Kau terlampau gila kerja sehingga lupa kalau sudah punya suami," protes Seokjin. Sepertinya pasangan muda ini mulai menemukan masalah di rumah tangga yang baru saja mereka bangun.

Kumi sendiri bagaimana? Jelas gadis ini menolak permintaan sang suami yang memintanya berhenti. "Jadi ini kau sedang memprotes istrimu, Oppa?"

"Anggap saja begitu."

"Bagaimana kalau aku menolak?"

"Tak boleh menolak perintah suami, ingat itu."

Kumi berjalan mendekati sang suami dan mulai mengeluarkan aegyo andalannya yang selama ini menjadi kelemahan Seokjin. Kumi bergelayut pada lengan Seokjin sambil memohon -agar ia tak berhenti bekerja.

"Aku sudah kebal dengan aegyomu Kum sekarang."

"Kalau kau mau aku membangunkanmu tidur, menyiapkan sarapan untukmu, merapikan dasimu saat berangkat kerja, menyambutmu dengan secangkir kopi saat kau pulang kerja, oke aku akan lakukan semuanya. Tapi tolong jangan menyuruhku berhenti bekerja."

Seokjin mematikan kompor dan merengkuh Kumi dalam dekapannya. "Bukan hanya masalah itu Kum, kesehatanmu juga yang aku khawatirkan. Kau ini lemah tapi sok kuat."

"Jika berhenti bekerja. Aku bisa mati bosan di rumah, Oppa."

"Kau 'kan bisa menulis? Lanjutkan hobimu itu dan buatlah novel yang bagus. Sebenarnya apa yang kau khawatirkan hingga tak mau berhenti bekerja? Uang? Aku bisa menghidupimu lebih dari cukup Kum," cerocos Seokjin. Kumi cemberut dengan keputusan Seokjin yang memintanya berhenti bekerja.

"Bukan masalah uang, tapi aku terlalu menyukai pekerjaanku."

"Kau tak bosan seharian duduk di kantormu itu? Kau tak jenuh?"

SEOKJIN'S HOUSEWhere stories live. Discover now