2. NEW HOUSE

50 5 0
                                    

Kumi95 Storyline 2018

-o0o-

Pernikahan. Mungkin sebagian orang berpikir bahwa pernikahan merupakan pelabuhan terakhir. Ya memang pelabuhan terakhir masa lajang. Namun, sebenarnya pernikahan justru sebuah awal edisi buku terbaru dari skenario Tuhan. Itulah yang dipikirkan dibenak Kumi ketika memutuskan untuk mengakhiri masa lajangnya karena dinikahi oleh sang suami Kim Seokjin.

Setelah dua bulan menikah mereka memutuskan untuk membeli rumah baru. Rumah berlantai dua yang tampak minimalis di kawasan Yeoido, Seoul. Ada taman kecil di depan rumah. Kemudian di balkon rumah terdapat ruangan kecil yang merupakan mini perpustakaan. Seokjin sengaja menyiapkannya karena tahu sang istri sangat menyukai buku fiksi baik novel ataupun komik. Di depan perpustakaan mini juga ada taman kecil. Taman itu berisi buah-buahan dan sayuran yang tertanam disana. Berhubung Seokjin juga gemar memasak, dapur di rumah ini juga cukup luas dengan peralatan masak cukup lengkap.

Kumi harus bersyukur karena ia hanya perlu membawa dirinya ke tempat baru. Semua sudah diurus beres oleh sang suami.

"Wuaah!" Ucap Kumi begitu masuk ke dalam rumah barunya. Interior rumahnya simple dan sederhana tapi terlihat classy.

"Eottae?" Tanya Seokjin. Kumi hanya mengacungkan kedua jempol tangannya pada sang suami.
"Kkaepjjang!" Teriak Kumi.

Kemudian mereka menggambil langkah untuk mengelilingi rumah barunya. Seokjin hanya bisa mengekori sang istri.

Tujuan pertama adalah ruang makan yang bersatu dengan dapur. Kumi mengelilingi pantry dapur. Membuka satu persatu bipet lemari disana.
"Wow aku tak pernah tahu kau membeli semua barang-barang ini," ucap Kumi bertanya pada sang suami. Ia kagum karena melihat perkakas di dapurnya sudah sangat lengkap.
"Aku sudah mencicil membelinya ketika kita belum menikah."
"MWO?" Kumi terkejut mendengar jawaban sang suami.
"Lalu kau menyimpan dimana semua barang-barang ini? Di apartemenmu aku tak pernah melihatnya."

Seokjin tertawa sejenak. "Aku menyimpannya di apartemen Yoongi. Hahaha. Disana ada satu kamar kosong tak terpakai jadi aku menyewanya."

Kumi tersenyum ringan "Aissh, kau ini."
"Kau tersentuh bukan?" Goda Seokjin. Kumi hanya melengos melanjutkan langkahnya.

Di samping dapur ada kaca besar tembus pandang. Di balik kaca itu terdapat sebuah kolam renang. Kumi mendekat ke tepi kolam renang dan memercikkan air dengan kaki kirinya.

Seokjin menggoda Kumi dengan mendorong pelan Kumi.

"Ya!" Teriak Kumi terkejut. Seokjin gemas dengan ekspresi sang istri.
"Ah gwiyowo," ucap Seokjin.

Pasutri baru ini kemudian menuju ke lantai dua. Disana ada tiga kamar tidur, dan sebuah mini perpustakaan yang berada di balkon rumah. Kumi menuju kamar tidur mereka, ia hanya mengangguk puas. Lalu bergegas menuju balkon dengan penuh semangat.

"Aku tak sabar dengan mini perpustakaan yang kau siapkan." ucap Kumi sambil beranjak menuju balkon.

Tapi perhatian wanita ini justru langsung tertuju pada taman kecil di depan balkon. "Wuaa kau menanam sayuran disini?"

"Iya supaya aku tidak suntuk saat menemanimu disini. Ketika kau fokus membaca buku aku akan bercocok tanam disini."

Kumi hanya mengangguk geli dengan jawaban sang suami. Seokjin membuka pintu mini perpustakaan tersebut dan mengajak Kumi masuk.

Kumi mengedarkan pandangannya. Rak-rak dan buku tersusun rapi. Di tengah perpustakaan ada karpet beludru yang terlihat nyaman dan beberapa bantal cocok sekali untuk membaca ketika bersantai.

Kemudian, di sudut kiri ruangan ada jendela yang menghadap ke taman balkon disana ada sebuah meja berserta komputernya dan sebuah kursi. Seokjin sengaja menyiapkan itu untuk Kumi apabila ia ingin mengetik sebuah naskah. Sungguh suami yang sayang pengertian dan perhatian.

Tak lupa kulkas kecil di sisi kanan tempat menyimpan camilan dan minuman.

"Ini surga," ucap Kumi.
"Iya pasti kau akan banyak menghabiskan waktu disini daripada bersamaku," ungkap Seokjin. Kumi menatap manis sang suami kemudian menggeliat pada lengan kekar Seokjin.
"Ani.. aku tidak akan melupakan suamiku."
"Jinjjayo?" Goda Seokjin. Kumi menangguk mantap kemudian tersenyum manis.
"Arayo arayo."

Kumi kemudian memeluk erat sang suami. Seokjin mengecup pelan puncak kepala Kumi. Lalu berbisik, "Kau suka?"

Kumi menatap sang suami sambil mengangguk.

"Popo," pinta Seokjin sambil menunjuk pipi kirinya. Kumi menuruti permintaan sang suami, wanita mungil ini sedikit berjinjit untuk meraih pipi sang suami.

Namun Seokjin memalingkan wajahnya hingga bibir mereka bertemu.

Cup.

"Eiisshh," ucap Kumi sedikit geli dengan modus sang suami.
"Wae?" Goda Seokjin sedikit beraegyo manja.
"Cukup matematika aja yang ada modusnya kau jangan," ucap Kumi. Seokjin tertawa geli dengan ucapan Kumi.

Namun sepersekian detik tawa itu hilang dan Seokjin menatap Kumi dengan serius. Tatapan ini sedikit membuat Kumi gugup. Ia tahu gelagat sang suami.
"Aish aku malas kalau kau sok serius begini," keluh Kumi kemudian berjalan keluar.

Seokjin kembali mengekor Kumi yang berjalan keluar dan menatap kota Seoul dari balkon rumah mereka.
"Kau pintar sekali mendapatkan tempat seperti ini," lanjut Kumi menatap sang suami.

"Woh ya jelas dong," jawab Seokjin penuh kepercayaan diri.

"Kisseu," pinta Seokjin sambil menunjuk bibirnya. Kumi bergerak meraih bibir sang suami namun bunyi bel rumah merusak momen keduanya.

Pergerakan Kumi terhenti.

Kumi tersenyum tepat di depan bibir sang suami. "Upps, kita harus segera menyambut tamu." Ledek Kumi lalu mengambil langkah.

Saat menuruni tangga Seokjin menatap bahu mungil sang istri. "Kum," panggil Seokjin.
"Wae?"
"Aku hanya memanggilmu saja. Tes telinga." Tawa Seokjin meledak setelah menjawab pertanyaan Kumi.

"Untung sayang," pelan Kumi melanjutkan langkah menuju pintu.

Si tamu sendiri terlihat tidak sabaran karena terus menekan bel pintu tanpa jeda.

Kumi melihat layar monitor sebelum membuka pintu. "Lihatlah kelakuan adik iparmu," tunjuk Kumi. Seokjin hanya melengos dan berjalan menuju pintu untuk segera membukakan pada si tamu ini.

"Selamat atas rumah barunya!" Teriak Jungkook bahagia sambil membawa sebuah kaktus.

Seokjin menerima kaktus itu sambil mempersilahkan Jungkook masuk. Tingkah pemuda 22 tahun ini masih saja seperti bocah.

"Noona!" Teriak Jungkook.

Kumi menghela napas panjang. "Aku akan pusing mengurus dua pria gila ini?" Gumamnya pelan.

-Tbc-

Note : eyaaaa pasangan baru ciyee rumah baru ciyeee sayang ada perusak suasana *jitakJungkook* udah gede ah Kook jgn nempel Noonamu mulu udh bersuami tuh wkwkwkwk. Mian untuk bacaan receh ini. Silahkan tinggalkan jejak imut dikolom komentar.
Gomawo

~Kumi95

SEOKJIN'S HOUSEWhere stories live. Discover now