Prolog

43 1 0
                                    

Perkenalkan, nama gue, Irpan, gue biasa dipanggil dengan nama panggilan: Pan, Fan, Bong. Jangan dibaca berbarengan, maksud gue, namanya salah satu dari itu.

Gue, adalah seorang karyawan swasta disebuah perusahaan retail di Jakarta.
Kenapa? Kalian gak tahu apa itu perusahaan retail? Tanya dah ke kak Wikipedia apa itu artinya.
Perusahaan retail itu, contohnya: Alfamart, Indomaret, IndoApril (ada gak sih?) pokoknya sejenis itu deh.

Gue bekerja di Jakarta sudah lebih tiga tahun. Dan... Ya, tiga tahun itu terasa banget beratnya.
Melewati tiga tahun di Jakarta sebagai anak rantau itu sangat sulit.
Gue pernah ngerasain gak megang duit sama sekali, gak makan seharian,kena tipu MLM dan masih banyak pengalaman pahitnya.

Sebenarnya, gue gak ada niatan mau kerja setelah lulus SMA. Gue selalu pengen ngelanjutin sekolah gue, sampai gue bisa meraih gelar "Dr.".
Yaa... Mungkin terlalu tinggi. Tapi, kalau bermimpi saja gak berani tinggi, gimana caranya bisa mencapai puncak tertinggi?

Tapi, setelah 3 tahun gue kerja, yang jika dihitung dari awal gue lulus SMA sampai sekarang, berarti sudah 4 tahun gak pernah belajar sama sekali, gue, memutuskan untuk memulai perkuliahan gue.
Dan, jadilah gue mahasiswa tua semester pertama, yang punya mimpi segudang, namun otak sudah jadi otak udang.

Permasalahannya belum selesai sampai disitu saja. Awalnya gue mikir bahwa, kalau gue bisa kerja sambil kuliah, mungkin gue adalah orang paling bahagia didunia. Tapi, nyatanya Zonk.
Kenyataan yang terjadi pada gue saat ini, jauh dari ekspektasi-ekspektasi gue selama ini. Ya... Berbeda 180°.

Bukan berarti gue gak bersyukur dengan keadaan gue yang sekarang.
Tapi memang keadaan ini sangat berat, terlalu berat, dan menurut gue, wajar jika gue mengeluh.

Dan disinilah titik beratnya.
Gue orang yang paling gabisa ceritain keadaan susah gue ke orang-orang terdekat. Kayak misalnya, Mamak-Bapak gue, pacar gue, pokoknya orang yang gue anggap sangat penting di hidup gue.
Bukan berarti hue mikir bahwa "Masalah ini gak bakal selesai meski gue cerita sama mereka" Bukan.
Gue cuma gak mau mereka tahu kalau gue lagi dalam keadaan susah. Jadi, sebisa mungkin gue bakal nyembunyiin itu dari mereka, dengan bersikap tetap ceria, ketawa saat bicara, bercanda setiap saat, ya... pokoknya bagaimana caranya supaya mereka gak khawatir sama sekali. Meskipun mungkin, mereka bisa tahu keadaan yang sebenarnya, dari cara gue bicara. Namun, pada akhirnya gue tetap berusaha terlihat senang. Segala keluh-kesah gue, gue tulis, itulah satu-satunya cara yang bisa buat gue tenang.

Gue gak tahu sampai kapan gue bisa menyembunyikan segala keluh kesah ini dibalik tawa gue.
Gue gak tahu sampai kapan gue bakal bisa terus terlihat kuat dimata mereka.
Dan...Gue gak tahu bakal bagaimana akhir dari semua ini.
Gue berharap, kalian yang baca ini, gak bakal bosan dengar cerita-cerita, dan keluh-kesah gue.
Karena, masih banyak yang ingin gue ceritain.
Mulai awal gue Merantau, cari kerja, sampai akhirnya kerja sambil kuliah.

Ya.. Gue berharap semua bakal berjalan lancar. Meskipun bakal meleset dari ekspektasi gue, semoga gak jauh-jauh amat melesetnya.

Bantu amin-in ya.

Salam Kerja keras dari gue,
Irpan.

Catatan Mahasiswa PekerjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang