3#
Benih-benih cintaTibalah saat ujian akhir semester atau yang biasa di sebut dengan UAS. Di sekolahku, setelah UAS selalu ada pekan olahraga, dimana setelah di pusingkan dengan soal-soal yang menguras fikiran selama seminggu lebih, osis mengadakan pekan olahraga yang bertujuan untuk merefresh otak agar tidak merasa pusing dengan soal UAS yang telah di kerjakan. Baik sekali ya mereka?
Aku tidak pernah mengikuti hal seperti lomba olahraga, mungkin aku hanya akan menonton saja saat kelasku sedang tanding. Di waktu lain aku lebih suka pergi ke UKS untuk sekedar mengobrol dengan penjaga UKS.
Kamu salah kalau mengira bahwa aku anak PMR, tetapi aku bukan anak PMR yang pergi ke UKS untuk shift jaga. Aku juga tidak dalam keadaan sakit saat pergi ke UKS. Tapi temankulah yang merupakan anggota PMR, sedangkan aku hanya ikut dan menjadikan hal tersebut sebagai rutinitas saat bosan dengan pelajaran, bosan dengan jam kosong dan bosan saat waktu sekolah sedang sibuk dengan beberapa perlombaan.
Penjaga UKS sudah akrab denganku, jika aku datang dia selalu hafal bahwa pasti aku sedang bosan dan akan mengajaknya berbincang serta berbicara dengannya ngalor ngidul yang berarti istilah dari obrolan yang tidak penting dan panjang.
Saat itu aku sedang di UKS bersama dengan temanku dan mengobrol dengan penjaga UKS. Mungkin aku akan berbicara basa-basi mengenai obat-obat, tentang penyakit, atau bahkan menanyakan kabar anaknya serta suaminya? eh, atau mungkin cerita tentang masalah cinta masing-masing. Tiba-tiba saat itu terdapat temanku yang datang ke UKS ingin meminta obat merah atau biasa di sebut dengan merk betadine yang terkenal. Saat melihatku dia mengajakku mengobrol, tiba-tiba dia membicarakan topik tentang mas Fuqi yang notabene tidak ada yang tahu bahwa aku selalu berkirim pesan dengannya.
"Fi, kamu pacarnya mas Fuqi ya?" tanyanya.
"ah ngaco, kenal mas Fuqi darimana?"
"ngaku ajalah" dia seperti ingin aku mengakuinya, tapi memang benar aku belum berpacaran dengannya. Bahkan aku tak pernah menyinggung dan bercerita tentang aku berhubungan dengan mas Fuqi saat itu.
Setelah adanya sedikit perdebatan kecil dan dia mendapatkan betadine nya dia pun pergi dengan meninggalkan pertanyaan di benakku.
Bagaimana dia bisa tahu aku selalu berkirim pesan dengan mas Fuqi?,
dan kenapa dia bisa menyimpulkan bahwa aku berpacaran dengan mas Fuqi?
Dari situlah aku merasa GR, aku berfikir apakah mas Fuqi yang mengaku-ngaku?
Tapi jujur aku tidak keberatan, dan saat itulah tumbuh benih-benih cinta.
Pernah suatu hari teman sekelasku berbicara padaku tentang mas Fuqi serta menanyakan hal yang sama dengan teman yang ada di UKS waktu itu.
"Fi, kamu ada hubungan sama mas Fuqi?" tanyanya setelah duduk di kursi yang berada di depan bangkuku.
"enggak, kenapa?"
"hati-hati, dia tukang PHP"
"kok?" aku bingung kenapa dia bilang seperti itu.
"temanku pernah di php sama dia" dia menjelaskan maksud dari pernyataannya tadi.
"oh ya? Tenang aja, aku ga ada hubungan sama dia" jawabku sembarang, karena aku tidak mau terpancing oleh berita buruk tentang mas Fuqi. Itu memang prinsipku, jika memang ada berita buruk aku tidak ingin langsung percaya. Aku akan memastikannya terlebih dahulu ke orang nya agar tidak terjadi masalah nanti.
Sekitar 1 tahun kemudian dia pernah menyinggung masalah beritanya yang suka php, dimulai ketika sedang bercanda dan aku keceplosan bilang dia suka php.
"aku ga php an" sanggah dia.
"iya"
"aku ga ngasih harapan, mereka yang merasa"
"iya"
"apa aku baik ke orang lain itu ngasih harapan?"
"nggak juga, mereka aja mungkin yang menyalah artikan" jawabku sekenanya, padahal waktu itu aku merasa bahwa aku jatuh hati atas kebaikannya yang di berikan ke semua orang. Dan itu membuatku menciut.
"setelah aku nggak merespon mereka langsung bilang aku php"
"yang sabar, ujian bagi yang berbuat baik".
Tetapi dari pertanyaan-pertanyaan temanku di SMA waktu itu malah membuatku jadi lebih dekat dengan mas Fuqi. Aneh bukan?
Aku ingat waktu itu mas Fuqi pernah cerita bahwa dia hampir tidak ingin melanjutkan kuliahnya, entah karena apa aku lupa. Untuk jurusan mas Fuqi di SMA aku sudah pernah membahasnya di episode 2.
Saat dia tidak ingin kuliah, tiba-tiba dia di tawari job oleh seseorang. Katanya hanya dengan menggambar design bangunan meskipun itu merupakan design yang simple menurutnya dia sudah mendapat uang 100rb satu gambar. Angka yang lumayan bagi siswa seperti kita.
Hanya karena alasan itu dia akhirnya semangat ingin melanjutkan kuliah. Kemudian dia mendaftar di salah satu institut di kota tetangga, kota yang terkenal dengan kota bunga dan terkenal dengan grup sepak bola yang ber logokan singa. Kamu pasti tahu kota yang ku maksud dimana.
Kalian harus tahu bahwa selama aku mulai berhubungan via chatting dengannya aku tidak pernah bertemu dengannya hingga dia masuk kuliah, kira-kira kita hanya bertukar foto lewat aplikasi chatting untuk mengabarkan bagaimana diri kita masing-masing saat itu.
*
*
*
*
Episode kali ini selesai sampai disini dulu, di lanjut episode selanjutnya!!Please nantikan 😏
Jangan lupa vote, share dan koment!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Kasih 💓
RomancePendahuluan Sebelum nya aku akan memberitahukan bahwa cerita ini di ambil dari kehidupan nyata, hanya saja nama-nama yang tercantum akan aku samarkan. menceritakan tentang kisah cinta dalam diam seorang perempuan yang hanya dapat menunggu laki-laki...