20

16.7K 1.4K 251
                                    

.
.
.

Wonwoo mendudukan dirinya disofa ruang tengah. Mengabaikan tv yang sedang menayangkan drama kolosal yang biasanya dia tonton. Ia memijit batang hidungnya pelan, kepalanya terasa pusing.

Wonwoo menutup mulutnya menahan mual. Hampir seminggu dia sering begadang merawat Junhi yang sudah membaik. Anak itu sudah mulai aktif seperti biasa.

Tapi sekarang sepertinya dia yang kurang sehat.

"Jam berapa sih."

Matanya melirik jam dinding, jarum pendeknya masih menunjuk angka tiga. Dua jam lagi Mingyu pulang bekerja. Ia memilih merebahkan tubuhnya dikarpet bawah, disebelah Junhi yang belum lama tertidur setelah minum obat.

"Jangan sakit, suami sama anak aku siapa yang urus." katanya pada diri sendiri sebelum jatuh tertidur.

🌻

"Wonu..."

Mingyu menepuk pelan pipi Wonwoo. Lelaki manis itu menggeliat pelan lalu membuka matanya.

"Ungh... Mingyu ?" saat dia membiaskan cahaya, matanya menangkap Mingyu yang sedang memangku Junhi. Bajunya juga sudah berganti dengan baju rumahan.

"Mma~"

Junhi berpindah kepangkuan Wonwoo. menangkup wajah mamanya dengan tanggannya yang kecil. Anak itu tersenyum lalu memberi Wonwoo satu kecupan dipipi.

"Anak mama udah sehat ?"

"Apu dah !!" katanya riang.

"Kamu kok pucat ?"

Mingyu memeriksa suhu badan Wonwoo, tidak panas.

"Udah makan ?"

Wonwoo mengangguk dua kali. Dia sudah makan siang tadi, apa iya dia pucat. Tiba-tiba Wonwoo menutup mulutnya, memindahkan Junhi lalu berlari kekamar mandi.

Mingyu bisa mendengar Wonwoo sedang memuntahkan isi perutnya lagi. Jadi dia segera menggendong Junhi dan menyusul Wonwoo.

"Kamu gapapa ? kerumah sakit ya."

Wonwoo membasuh mulutnya lalu menggeleng pelan.

"Aku gapapa, paling cuma gak enak badan. Nanti aku minum obat aja."

"Mual dari kapan."

Nada suara Mingyu sedikit berubah datar membuat Wonwoo mencicit takut.

"Mm...dari pagi."

"Kerumah sakit aja."

Walaupun manja, Mingyu itu tidak suka dibantah.

🌻

Keduanya duduk menunggu hasil pemeriksaan dokter. Junhi memandang kedua orangtua nya dengan raut bingung.

"Ppa ppa... ain ppa."

Junhi menepuk pipi Mingyu, dia meminta main karna mulai bosan sedari tadi tidak ada yang bersuara.

"Sebentar ya, mama lagi diperiksa."

Tidak lama seorang pria berjas putih keluar dari ruang laboraturium. Tangannya membawa kertas yang masih dia baca. Sontak kedua orang disana langsung menatap dokter bername-tag Min Yoongi itu.

"Tuan Kim Wonwoo."

"Ya.."

"Anda baik-baik saja dalam artian benar-benar sehat. Gejala yang anda alami itu karna anda kelelahan. Kandungan anda sudah jalan dua minggu. Lain kali tolong kontrol kegiatannya."

Dokter itu tersenyum pada dua orang yang sedang memasang wajah blank didepannya.

"Selamat, anda sedang mengandung dan usianya dua Minggu."

"Huh ? tapi kemarin saya beberapa kali coba test pack hasilnya negatif."

"Pemakaian test kehamilan sendiri kadang hasilnya tidak akurat. Hormon hCG dalam urin yang mempengaruhi hasilnya. Mungkin saat anda mengecek, kebetulan kandungan hormon hCG nya rendah jadi itu tidak terbaca oleh alat tes."

Keduanya mengangguk mendengar penjelasan dokter. Walaupun keduanya tidak paham apa itu hormon hCG.

Intinya sekarang Wonwoo sedang hamil dua minggu.

🌻

'MAMA JADI PUNYA CUCU LAGI ?'

"Mah jangan teriak-teriak ih."

'PAH WONU HAMIL LAGI PAH. MINGYU PINTAR BIKINNYA.'

Seolah tidak menggubris Mingyu, mamanya malah berteriak-teriak disebrang telfon. Itu semua penghuni rumah pasti mendenar teriakan mama nya. Apa-apan bicaranya itu...

'Papa bangga, nanti adeknya harus sering nginep disini. Rumah papa sepi tau, udah ya kamu istirahat. Jaga Wonu.'

Lalu panggilan itu diputus sepihak oleh papa Kim.

Wonwoo tertawa kecil mendengar percakapan mereka. Mingyu tidak meloud speaker panggilannya, memang dasar teriakan mama nya yang dahsyat.

Mingyu melirik Junhi yang sudah tertidur. Membayangkan 9 bulan lagi ada bayi yang tidur disamping Junhi.

"Melamun."

Mingyu tersenyum, menggenggam tangan Wonwoo yang mengusap pipinya. Menautkan tangan mereka lalu mengecup punggung tangan Wonwoo.

"Terima kasih."

Wonwoo langsung memeluk Mingyu, mengusak wajahnya didada bidang suaminya.

"Aku yang harus bilang terima kasih. Kamu udah jadi kepala keluarga yang terbaik buat aku, Junhi sama calon adeknya."

Bibir keduanya membentuk senyuman tulus. Perlahan wajah keduanya mulai mendekat sampai hidung mereka bersentuhan.

"I love you Kim Wonwoo."

Mingyu berkata tepat didepan bibir Wonwoo.

"Love you too papa Kim."

Lalu bibir keduanya saling menempel. Wonwoo yang pertama kali membuka mulutnya. Membiarkan Mingyu masuk kedalam goa hangatnya dan memulai ciuman dalam nan basah.

Keduanya larut dalam ciuman mereka. Bahkan Wonwoo sudah berpindah kepangkuan Mingyu masih saling melumat. Suara kecipak saliva juga memenuhi kamar mereka selain lenguhan halus keduanya.

"Mmaaa~~"




END


Officially End.

Udah ya, Wonu nya bunting tuh hehe..

Setelah ini ada work pengganti tapi mau istirahat nulis dulu, paling seminggu baru muncul lagi.

Ok?

Sisanya silahkan imajinasi sendiri, terserah itu si Junhi sama Meanie mau ngapain 😄

TERIMA KASIH❤
THANK YOU ❤
SYUKRON❤
SHUKRIYA❤
GOMAPDA❤

•Yang mau keluarin uneg-uneg apapun silahkan komen disini :)

sorry for typos.

Change Up ✔ | MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang