Gadis itu sedang memesan minuman di kantin bersama temannya.
"Bu Milo dingin satu, Energen dingin dua" ucap gadis itu pada penjual minuman di kantin.
"Nila.. Lo beneran gak pesan makanan?" Tanya temannya yang berada disamping.
"Engga Manda. Gue udah bilang sama lo kalo gue lagi diet" ucap gadis yang disebut dengan Nila.
"Oh, ya udah tapi jangan nyesel yah kalo lo laper. Gue sebagai sahabat yang baik, ngasih tau lo" ucap gadis yang bernama Amanda. "Gue khawatir kalo lo nanti sakit. Soalnya nanti siapa yang mau buat kita ketawa kalo bukan lo. Lo sahabat gue. Lagian body lo udah bagus. Gak usah pake acara diet-dietan kaya gini" ucap Amanda dengan menatap Nila khawatir.
Nila terkekeh dengan apa yang dikatakan oleh sahabatnya ini. Ia tersenyum manis. "Iya gue tau lo khawatir. Lagian nih ya.. Gue itu udah makan roti tadi" ucapnya.
Amanda menghela nafas gusar. "Terserah apa kata lo aja dah. Gue gak tanggung jawab ya kalo penyakit lo kambuh lagi" ucap Amanda pasrah.
"Nih nak minumannya" ucap Ibu kantin sambil memberikan minuman yang dipesan oleh Nila dan Amanda.
Mereka menoleh dan mengambil minumannya. Nila dan Amanda tersenyum dan berterima kasih pada Ibu kantin itu. Lalu, ia berjalan kearah meja mereka.
Nila dan Amanda tersentak kaget ketika melihat ada keributan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari meja mereka. Rasa penasaran pun yang membawa mereka untuk melihat apa yang sedang terjadi. Masalah apa yang membuat keributan si kantin.
Setelah mereka sampai di tempat keributan, ia langsung berdesakan dengan murid yang menghalanginya dari tadi.
"Minggir" ucap Nila dengan sekali hentakan yang mampu membuat murid yang menghalanginya bergerak memberikan jalan untuk Nila dan Amanda.
Semua murid disini takut pada Nila termasuk kakak kelasnya. Entah apa yang ditakutkan dari seorang Nila. Walaupun Nila masih kelas 11, ia mampu membuat semua murid di SMA ini menghormati dan takut padanya. Padahal, ia tak pernah sama sekali membully adek kelas maupun kakak kelas.
Dia malah bersikap sebaliknya. Ceria, SKSD(Sok Kenal Sok Deket), jahil, ramah, humoris dan bisa dibilang sedikit gila. Eh, kata sedikit di hapus ya. Sebenarnya Nila sendiri tidak terlalu cantik dan kulitnya pun tidak terlalu putih. Dia cewek yang bisa di bilang lumayan lah. Kulitnya kuning langsat. Yang bikin kagum adalah Body-nya yang whaaahh sweemokk.
Setiap hari ia selalu datang ke kantin dengan ke- humorisannya. Bahkan ia selalu saja menyapa adik-adik kelasnya dan sedikit membuat lelucon yang benar-benar lucu sehingga semua yang mendengarnya tertawa. Ia tak pernah memandang umur ketika bergaul. Mungkin itu yang membuat semua murid disini begitu kagum, hormat dan takut padanya.
Tak ada yang berani macam-macam padanya. Ketika ada yang ingin berbuat jahat padanya, semua fans-nya dan murid di SMA ini langsung bertindak. Padahal Nila sendiri tidak pernah meminta mereka untuk membantunya.
Nila selalu tersenyum dan ceria pada orang. Tidak pernah sombong. Itulah alasan ia disegani oleh adik-adik kelasnya.
Mata Nila dan Amanda terbuka lebar ketika melihat seorang yang ia kenal sedang di bentak oleh kakak kelas disana. Bukan kakak kelas cewek tapi melainkan cowok.
Sontak Amanda dan Nila saling menoleh memberi tatapan terkejutnya.
"Mampus! Gue lupa ngasih tau" ucap Nila dan Amanda bersamaan sambil menepuk dahinya pelan.
Tanpa pikir panjang, Nila langsung melangkah maju ke tengah antara cowok yang memarahi sahabatnya Ellyna. Cowok itu bernama Davin.
"Kak, maaf ya Kak kasih dia waktu untuk gantiin jam tangan kakak yang rusak. Dia itu anak baru kak. Tolong ya Kak" ucap Nila memohon.
Cowok disamping Davin hanya tersenyum miring. "Iya Vin. Lo gak kasihan apa sama cewek secakep ini dibikin nangis? Kasih dia waktu aja" ucap cowok itu sambil mengedipkan sebelah mata kearah Nila dan tersenyum.
Nila dan Ellyna memerah bersama. Tapi, Nila langsung merubahnya dengan memutar matanya jijik.
"Kalo bukan karena temen gue Joshua dan temen lo ini" ucap Kak Davin menunjuk Nila. "Gue gak akan maafkan lo. Oke! Gue kasih waktu dua bulan untuk satu bulannya, lo harus siap jadi PEMBANTU gue dan menuruti apa aja perintah gue!" Ucap Davin meninggalkan Ellyna diikuti dengan Joshua dibelakang.
Sebelum Joshua pergi, ia sempat tersenyum dan mengedipkan matanya sebelah kearah Nila.
Nila dan Amanda mendekat dan memeluk Ellyna dan mengelus lembut punggungnya. "Sabar ya.. kita pasti bisa kok. Oh! Atau gue minta uang aja ya sama bok-" ucap Amanda terpotong oleh Ellyna.
"Gak usah. Dari dulu gue udah sering ngerepotin lo dan bokap lo" ucap Ellyna lirih.
Nila menyapu pandangannya dan melihat semua murid masih melihat-lihat kepo kearah kami. "Bubar! Lanjutin aktivitas kalian" bentak Nila. Dengan sekali bentakan, semua kembali normal.
"Di kelas aja" ucap Amanda.
Ellyna mengangguk. Mereka berjalan pelan. "Tunggu! Minumannya" teriak Nila.
"Kasih orang yang membutuhkan aja" teriak Amanda yang sudah jauh dari Nila.
Nila menghela nafas pelan. Lalu, ia menghampiri salah satu meja yang terdapat banyak cowok ngumpul.
Nila meletakkan minuman di atas meja. "Nih, kalo ada yang mau, minum aja. Tenang, belum di minum kok" ucap Nila.
Semua cowok tersenyum. Mereka memang mengagumi sosok Nila. Secara, body-nya semok. Depan belakang besar. Dan wajahnya pun lumayan. Dengan kulit kuning langsat.
"Uggh.. kamu perhatian banget sama aku sih beb" ucap cowok paling depan dengan seringainya.
"Makasih lho beb. Nanti malam jalan yuk" ucap cowok di tengah.
"Body-nya Uggh seksey kali lah"
"Ih.. gemes deh sama kamu. Kapan nih abang dikenalin sama orang tua kamu?" Ucap cowok paling belakang.
Nila hanya tersenyum menanggapi lontaran dari mulut mereka.
"Lo temennya cewek yang tadi?" Ucap cowok di tengah sebelah kiri. Davin. Nila mengangguk. "Oh... emang dia anak baru?" Tanya cowok itu lagi dan dijawab dengan anggukkan dari Nila.
"Pulang bareng yah?" Pinta cowok disamping Davin. Dia Joshua.
"Kayaknya gak bisa deh. Harus hati-hati sama cowok genit kaya lo" ucap Nila meremehkan.
Semua cowok yang ada di meja itu tertawa terbahak-bahak.
"Sian.. baru mulai udah di tolak. Gagal deh PDKT-nya" ceplos cowok paling belakang.
"Udah ya cogan-cogan disini kecuali yang ngajak gue pulang bareng. Gue balik ke kelas dulu bye. Muaachhh!" Ucap Nila memonyongkan bibirnya dan pergi meninggalkan meja tersebut.
Melihat Nila yang memonyongkan bibirnya membuat cowok yang di meja itu meelting dan bertingkah aneh.
"Gila.. emang si Nila. Untung bohay dan cakep" ucap cowok disamping Davin yang langsung menerima tatapan tajam dari Joshua.
"Bro! Depan belakang besar cuyy"
"Gue depan deh"
"Enak di lo! Ya udah gue belakang"
"Etdaahh! Kenapa jadi ngomongin si Nila. Lo pada gak sadar apa si Joshua bete kaya gitu. Kayaknya ada yang jatuh cinta deh" ucap Davin.
"Iya.. tapi kan kita ngomong kenyataan emang besar kan?" Ledek cowok di depan Joshua sambil mengedipkan sebelah mata kearah Joshua yang langsung menerima lemparan tisu bekas.
"Gak usah ngomongin kaya gitu. Lo nyentuh dia sedikit gue gibeng lu!" Ucap Joshua kesal dan pergi dari meja itu.
Joshua masih sempat mendengar suara tertawa terbahak. 'Gue akan ngejaga lo dan ngedapetin lo' ucap Joshua dalam hati.
°°°°°
Thanks u all semoga suka yaa and undang teman kalian untuk membaca cerita ini biar bertambah banyak yang membaca tambah semangat juga aku nulis Okeeee???
Follow Ig saya: @annisa.nisa4898
Jangan lupa nooh bintang yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
the Stupid Couple [Crazy Boy Kakak Kelas]
Fiksi RemajaCewek yang selalu humoris menampilkan kegiatannya di depan teman-temannya. Cowok yang super duper playboy dan humoris serta kegilaannya sama dengan cewek itu. Jika mereka bertemu, akankah bersatu?