{Masih} I'll fight for us 1.2

2.6K 171 2
                                    

Sehun Pov.

"Sehun" seru gadis gila nan dekil disamping gue.

"Ya" jawab gue

"Aku udah sembuh jadi bisakan kita cepetan cerainya?" Tanya dia dan Jleb! Gue gak tahu harus ngomong apa. Gue udah terlanjur janji sama dia kalau bakal cerain dia kalau dia udah sembuh. Dan sekarang waktunya sudah hampir setengah tahun dia menjalani perawatan dan Syukur dia sembuh.

"Lo yakin mau pisah sama gue?"  Tanya gue

"Iya, aku mau pisah." Jawabnya tegas

"Gue mau nanya sama lo. Selama hampir dua tahun kita hidup bareng pernah gak lo naruh rasa ke gue? Pernah gak lo mandang gue sebagai laki-laki yang ada dalam hidup lo bukan mandang hanya sebagai penolong lo doang?" Tanya gue

"Hm, Aku pernah naruh rasa sama kamu. Aku pernah mandang kamu sebagai laki-laki dan bukan hanya sebagai penolong aja. Tapi itu dulu sebelum kamu nyakitin aku."

"Tapikan gue udah minta maaf. Apa maaf aja gak cukup buat lo? Kalau emang gak cukup bilang ke gue apa yang harus gue lakuin biar lo maafin gue?"

"Aku udah maafin kamu. Cuman rasa kecewa dan rasa sakit hati aku itu masih membekas dan rasanya sulit banget buat lupain semua itu. Setiap kali aku lihat luka di tanganku, aku akan ingat lagi sama kejadian di mana kamu lebih milih dia daripada aku."

"Please kasih gue satu kesempatan buat buktiin ke lo kalau gue tuh sayang sama lo."

"Sorry aku udah gak bisa"

"Jadi tetap mau pisah sama gue?"

"Iya"

"Lo yakin gak bakal nyesel?"

"Yakin aku gak bakal nyesel. Harusnya kamu seneng dengan perginya aku. Kamu bisa kembali lagi ke dia"

"Kan gue udah bilang gue udah gakada rasa sama dia. Bagi gue yang jadi prioritas gue skarang itu lo!"

"Udah gak ada rasa tapi masih sering ketemu diam-diam?"

"Nad, lo kok___"

"Aku tahu sehun aku tahu. Perasaan Kamu gak akan pernah berubah ke dia. Biar gimanapun dia pernah jadi orang paling penting dalam hidupnkamu dan aku rasa akan tetap seperti itu. Jadi aku mau kamu lepas aku kalau emang kamu masih mau sama dia. Aku gak apa-apa. Seenggaknya kalau pisah sama kamu aku gak akan terlalu merasa sakit"

"Akan gue pikirkan"




***


Author Pov.

"Sehun, bangun"  bisik nadiia tepat di telinga sehun yang sedang berbaring di ranjang.

"Lima menit lagi nad"

"Gak, kamu harus bangun 'mantan' udah nungguin diluar" ucap nadiia sambil menekan kata mantan.

Mendengar kata mantan, sehun langsung bangun dan duduk bersender dikepala ranjang hal itu membuat nadiia tersenyum sinis sambil ngomong "Dasar cogamov, semalam aja mati-matian bilang kalau udah gak rasa giliran pas dibilangin ada mantan kok semangat banget sampai bangun tanpa harus di pukul pakai guling!"

Sehun melirik malas ke Nadiia sambil ngomong "Lo apa-apaan sih! Gue baru bangun jangan mulai ribut dong! Sana gih buatin gue sarapan!"

"Dih, apaan? Ogah gue mah! Suruh aja mantan lo tuh di ruang tamu lagi nungguin lo." Kesal nadiia

"Yaudah mantan aja yang buatin"

"Yaudahhh"

Dasar gak peka. ~batin Nadiia

Kok dia gak ngelarang?. ~batin Sehun

***

"Morning hun" sapa seorang gadis cantik yang tengah berada di ruang tamu rumah sehun dan nadiia.

Fyi, semenjak nadiia sakit sehun mutusin buat beli rumah minimali nan modern di pinggir kota buat ditempatin sama mereka berdua.

"Lo ngapain di rumah gue? Mau numpang makan?" Ucap sehun ketus

"Gak kok. Aku kesini cuma mau mastiin aja kamu udah sarapan apa belom. Secarakan istri kamu penyakitan tahu aja dia gak siapan kamu sarapan"

"Oh gitu? Lo gak usah repot kesini istri gue udah nyiapin sarapan buat gue. Jadi skarang lo boleh pulang. Lo tahukan pintubkeluarnya dimana!" Usir sehun.

***


































Dinikahin × Sehun × exo [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang