PROLOG

48 3 0
                                    

Masa sekolah adalah masa yang paling dikenang oleh semua orang. Banyak hal yang menarik yang telah dilakukan, senang, sedih, banyak hal yang telah kita alami.

Vegar seorang bocah berumur 12 tahun yang sedang menempuh masa sekolahnya di SMP PERDANA ANGKASA. Dia memiliki sifat yang sangat bertolak belakang dengan penampilannya.

Vegar memiliki badan yang kecil tapi memiliki sifat nakal dan tak dapat diatur. Dia merupakan salah satu anak yang dikenal sebagai anak yang nakal di sekolahnya. Dia selalu bolos sekolah dan memiliki banyak teman di luar lingkungannya, banyak anak kuliahan bahkan yang tidak sekolah menjadi temannya.

Dulu Vegar adalah anak yang sangat baik dan penurut, keluarga merekapun harmonis bahkan sangat harmonis meski Ayah Vegar masih sering bekerja di luar negeri tapi Ayah Vegar selalu menyempatkan diri untuk berusaha ada dan selalu meluangkan waktu untuk keluarganya.

Namun semuanya berubah semenjak ibu Vegar yang saat itu sedang mengidap sebuah penyakit tiba-tiba meninggal dunia, Vegar merasa hancur dan terpuruk akan kepergian wanita yang telah melahirkannya, wanita yang telah mengajarinya tentang arti sebuah perjuangan, wanita yang untuk pertama kali mengajarinya cara berjalan. Itulah awal mula kehancuran keluarga Vegar.

Vegar yang saat itu merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara merasa seperti tidak hiraukan lagi. Kakak pertama Vegar yang bernama Vigar sudah menikah sehingga ia lebih mengutamakan anak dan istrinya, dan kakak kedua Vegar yang bernama Lestari sedang menempuh pendidikannya di luar kota, sedangkan Ayahnya yang memang bekerja di luar negeri dengan segala kesibukannya membuat Ayah Vegar menjadi lebih jarang pulang ke rumah. Sehingga Vegar merasa sepi, merasa kurang kasih sayang dan seperti tidak di hiraukan lagi.

Sehingga pada akhirnya Vegar berubah menjadi sangat nakal dengan maksud agar Ayah dan kedua kakaknya kembali memberi perhatian kepadanya.

Saat Ayahnya di luar negeri Vegar sangat sering pulang subuh, bahkan pada saat bersekolah Vegar selalu menjalani harinya yang bebas, dia terkadang berantem dengan orang lain, terkadang dia pergi nongkorong bersama anak kuliahan walaupun dia masih murid SMP. Perlakuan nakal Vegar membuat Ayah Vegar yang sedang bekerja di luar negeripun menjadi kualahan menghadapi sikap anaknya.

Beberapa tahun menjelang hingga dia lulus, dan ketika Ayah Vegar kembali dari luar negeri dia berniat memindahkan Vegar di Makassar karena melihat kebiasaan buruk Vegar yang tidak pernah berubah.

Ayah nya sangat marah karena kenakalan yang sering di lakukan Vegar. Saat itu Vegar tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti keinginan ayah nya untuk melanjutkan sekolahnya di Makassar.

"Ini terakhir kalinya saya melihat kamu menjadi anak nakal seperti ini" kata ayah Vegar.

"Iya yah" jawab Vegar.

"Kamu akan lanjut bersekolah di Makassar dan tinggal sendiri!" kata ayah Vegar lagi.

"..." Vegar tak menjawabnya lagi.

Di tahun pertama di Makassar Vegar tidak menunjukan kenakalannya. Itu ia lakukan untuk membuktikan kepada ayahnya kalau dia itu dapat mengurus dirinya sendiri.

Vegar menjalankan hidupnya sebagai murid biasa yang tidak bergaul dengan banyak orang, bukannya dia tidak pintar bergaul tetapi dia hanya takut jika kenakalannya kembali dan ayahnya memindahkannya lagi. Tetapi seiring berjalannya waktu banyak murid nakal yang menganggap bahwa Vegar itu seorang yang culun karena tidak dapat bergaul dan kemudian mereka mulai mengganggu Vegar.

Di minggu pertama Vegar masih dapat menahan omongan mereka. Suatu hari Vegar sudah hilang kesabaran dan melupakan janjinya untuk menjadi anak yang baik. Saat itu Vegar yang memang sudah tidak bisa menahan kesabarannya di tambah lagi ia mendengar kabar bahwa Ayahnya sudah menikah lagi membuat Vegar tidak bisa menahan emosinya sehingga ia melampiaskannya kepada siswa-siswa yang sering membullynya.

"Sudah di diamin masih saja banyak tingkah" kata Vegar sambil berdiri dari bangku nya yang penuh dengan telur yang memang dileparkan kepadanya saat ia duduk di kursinya.

"Kenapa? Mau berantem?" Tanya si pembully sambil memegang kerah Vegar.

Tanpa basa basi Vegar memukul 3 orang anak yang selalu membullynya tersebut hingga mereka bertiga berakhir di rumah sakit dengan luka yang cukup parah. Perbuatannya tersebut membuat Vegar disuruh menghadap guru bimbingan konseling dan di berikan surat kepada orang tuanya.

Ayah Vegar marah besar kepada Vegar saat mendengar perbuatan anaknya, sedangkan Vegar hanya mendengarkan ucapan marah Ayahnya tanpa memberikan pembelaan. Vegar memanglah anak yang nakal tetapi dia tidak berani melawan orang tuanya.

"Mulai sekarang kamu kembali tinggal bersama ibu mu" kata ayah Vegar tanpa bantahan.

"Baik yah" jawab Vegar.

Kemudian pada tahun ketiga di SMA, Vegar di pindahkan kembali di SMA PERDANA ANGKASA. Vegar tidak punya pilihan lain selain mengikuti perintah ayahnya. Dia pun hidup dengan di awasi oleh ibu tirinya sehingga dia tidak bebas seperti dulu lagi

***

Gimana? Lanjut gak?

DIARY DEPRESIKU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang