1. Meet Kevin and Kendra

711 45 0
                                    

Happy Reading.

------------------------------------------------

"Kak, bantuin dong bentar sini.." Yang dipanggil tidak merespon.

Hari ini adalah jadwal bagi Kevin dan Kendra untuk membersihkan kamar. Tapi hanya Kendra yang terlihat membersihkan sedangkan Kevin masih saja enak-enakan tiduran sambil memainkan ponselnya.

Melihat Kevin yang tak kunjung bangkit membuat Kendra kesal. "Keviiin...." Kendra mengguncangkan tubuh Kevin kencang.

"Paansih Ken.." Kevin melirik sekilas dan kembali memainkan ponselnya.

Kendra cemberut dan melipat kedua tangannya di depan dada. "Kev.." panggilnya.

"Hmm.." Kevin menjawab tanpa minat.

"Kak, liat ke arah gue!" suara Kendra sedikit meninggi.

Kevin mengalihkan pandangan dari ponsel ke arah Kendra.

"Lo mau bantuin gue apa engga?"

"Bentar lagi gue bantuin tenang aja." Jawaban Kevin membuat Kendra naik darah.

"Lo tau? Ini udah ketiga kalinya lo bilang gitu dalam waktu sejam." Kendra berbalik ke arah pintu kamar dan berteriak, "MAAA.... KAKAK GAMAU NGEBERSIHIN KAM-"

Mendengar teriakan Kendra membuat Kevin buru-buru bangun dan membekap mulut Kendra. "iya iya gue bantuin.."

Kendra tersenyum puas. Kevin meletakkan ponselnya di nakas dan mulai membantu Kendra membersihkan kamar. Kebanyakan sampah yang ada di kamar adalah milik Kevin, tapi yang paling malas membersihkan kamar ya Kevin. 

Setelah 30 menit, mereka selesai.

"Nah kan kalo lo mau bantuin dari tadi pasti bakalan lebih cepet lagi kelarnya." Ujar Kendra, merebahkan diri di ranjang.

"Bawel." Kevin mendecih kemudian melanjutkan, "Lo ga ada niatan turun gitu ke bawah?"

"Gue capek, mager juga." Kendra mengambil posisi tiduran di kasurnya dan memeluk guling membelakangi Kevin.

"Yah... Ayolah Ken, sekalian nitip ambilin ciki deket kulkas." Kevin mendekati Kendara namun tidak ada sautan dari adiknya itu.

Melihat hal itu membuat ide iseng muncul di benaknya. Ia mendekati Kendra dan duduk di pinggir kasur.

Kendra yang sudah setengah tertidur merasakan dirinya sulit bernafas. Ia gelagapan dan langsung membuka matanya panik.

Hal pertama yang dilihatnya adalah wajah Kevin yang menahan tawa serta jempol dan telunjuk Kevin yang menjepit hidungnya.

"Apasih bang.." Kendra mendorong tubuh Kevin kuat setelah berhasil melepaskan jepitan jari Kevin dari hidungnya.

"Muka lo merah hahaha.." Kevin tertawa kencang melihat wajah merah Kendra.

"Gimana ga merah kampret! Gue keabisan nafas!" Murka Kendra.

Kendra menunjuk wajah Kevin, "Lo mau bunuh gue?!" dan setelahnya Kendra keluar dari kamar.

"Dih gitu doang marah." Gumam Kevin dan mengikuti Kendra yang berjalan ke ruang TV.

Setelah sampai di ruang TV, Kendra langsung mengambil posisi duduk di sofa dan menyalakan TV.

"Ken.. Ayolah gue cuma becanda.." Kevin mengalungkan tangannya ke leher Kendra dari belakang.

Kendra masih saja cemberut. Melihat itu Kevin mencium pipi adiknya lembut. "Maafin Kakak dong Ken.." masih tidak ada respon dari Kendra.

Never Be AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang