7 : wild

474 95 9
                                    

Sudah setengah perjalanan dan sekarang gue benar - benar dilanda kebosanan. Lagu udah semua gue putar. Chungha juga terlelap dari setengah jam yang lalu. Suasana di kereta sepi gaada suara.

Cuma suara angin AC doang.

Sejeong pamit mau ke gramed sama temen kampusnya. Dia gakasih tau sih nama temennya siapa. Asal bukan sama cowok, gue fine - fine aja.

Saat gue beranjak dari tempat duduk, Chungha terbangun dan kaget.

"Mau kemana?" tanyanya.

"Jagain barang gue dulu ya, mau melipir sebentar."

"Hah? Ngapain?"

Gue pun membuat gestur jari telunjuk dan tengah dirapatkan sambil meniup sesuatu, ngerokok.

Tapi jawaban yang gue terima membuat diri ini sedikit kaget.

"Ikut," kata Chungha.


Untung kereta ada smoking areanya. Gue malah sempet mikir tadi buka jendela aja terus kepala gue keluar sambil udud.


"Kaget ye liat cewek kayak gue ngerokok?" Chungha ngambil korek yang habis gue pakai.

"Gak kok. Santai aja," jawab gue ngasal.

"Bagus deh. Soalnya cowok gue gasuka banget gue ngerokok. Padahal dia perokok berat."

Wah, kalo dibayang - bayang seru juga ngedate tapi satu sama lain berbagi api untuk nyalain rokok.

"Mana ada si cowok yang mau ceweknya kenapa - napa," gue mulai memandang Chungha. Tapi Chungha cuek.

"Yaelah, mau gimana lagi. Kalo gaada ini, gua udah gatau harus ngapain ngilangin stress" ujar Chungha sambil nunjuk rokoknya.

"Kenapa emang?"

"Ten suka main tangan. Rasa sayang yang ga wajar. Abussive."

"Kok bisa?"

"Entah. Mungkin nurun dari sikap bokapnya. Itu masalah keluarganya sih, gue gaada urusan. Tapi lama - lama capek juga kalo gue akhirnya terus jadi korban."

Gue pun mengalihkan fokus dan melihat keadaan sekitar.

"Duh Chung, kok tiba - tiba jiwa sok pahlawan gue keluar ya? Gatau kenapa jadi pengen ngelindungin lo aja gitu."

Chungha ketawa renyah, gue cuma bisa garuk tengkuk. Cringe.

[1] station - chungha x sanggyun ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang