Prolog

140 27 40
                                    

"Hai nama gue Amelia Tasyaana kelas 10 IPA 2, gue anaknya cantik baik dan tidak sombong, jangan lupa juga rajin menabung. Gu-"

"Apaan sih lo mel ini tuh presentasi, kenalannya cukup nyebutin nama dan kelas lo aja. Lagian nama lo itu Amelia Anatasya." Dini, teman sekelompoknya tampak geram melihat tingkah laku Amel. Bukannya serius dia malah becanda dengan mempromosikan dirinya. Dasar Amel.

"Hehe iya ya aku lupa." Seperti biasa, Amel bicara seolah engga ada apa-apa dan ya dia memasang wajah watadosnya. Polos. Bikin semua temannya ngusap dada.

"Lanjutin." Sadar presentasinya berhenti. Pa Agus, guru sejarah yang paling baik cuma menegurnya. Untung baik.

"Iya pak" jawab kelompok Amel dengan kompak.

°°°

"Kita putus!"

"Apaan sih Rik, salah gue apa?" Matanya berkaca-kaca. Dia menahan rasa sakit karena Riko meminta putus darinya.

"Lo enggak denger ya? Budeg apa tuli sih lo. Nih ya gue ucapin sekali lagi. KITA PUTUS!!" Riko berteriak tepat ditelinga Jihan.

"Iya...tapi kenapa...apa..alasannya..salah...aku...apa Riko?" Tak kuasa lagi, tangisnya pecah. Kedua tangannya menutup telinga.

"Gue bosen." Dengan entengnya juga wajah yang datar. Riko pergi meninggalkan jihan yang masih menangis.

"Woi bro, lo hebat banget." Yogi cengengesan melihat tingkah laku temannya.

"Apaan sih lo!"

"Riko mau sampai kapan lo begini, kasian anak orang dijadiin mainan aja. Nanti kalo udah dateng karma baru tau rasa lo" Heri menasihati Riko beda dengan Yogi yang malah memujinya.

"Gue ga percaya karma, udah ah gue pulang dulu."

"EH RIKO GUE UDAH INGETIN LO!" Heri berteriak karena Riko sudah berjalan jauh dan melajukan motornya.

"BODO AMAT!" Cuma itu balasan Riko meski samar-samar.

Riko. Siapa yang enggak kenal dia. Cowo populer disekolahnya. Pantas aja dia populer, dia memiliki wajah tampan, hidung mancung, kulit putih, bibir pas, tinggi, pokonya perpect.

Kata-katanya yang manis sukses bikin hati cewe luluh. Banyak cewe yang ngantri diluaran sana. Tapi sayang sikap Riko yang nyebelin, banyak cewe cantik yang cuma dijadiin mainannya.

Enggak sedikit yang patah hati karena ulahnya. Udah bosan putus. Begitulah sikapnya.

Lihat aja tadi, dia mutusin cewe secantik Jihan. Dengan alasan yang tak logis. Bosen.

°°°

Tring Tring

Dikamarnya Amel melihat notifikasi hpnya. Jari lentiknya membuka salah satu aplikasi yang ada di hpnya. BBM.

Vitasty  :  D235D16A invite ya

Vita teman sdnya dulu mengirim pin bbm cowo, teman sekolahnya.

"Siapa sih, invite jangan ya. Invite aja deh siapa tau jodoh hehe." Amel bergumam. Emang kebiasaannya selain polos, dia super kepo.

Satu jam

Dua jam

Tiga jam

Empat jam

Tring Tring

"Diacc juga."

Dilihat profil bbmnya. Namanya Riko.

"Siapa Riko?"

°°°

Riko pov

Sampai dirumah aku buka hp, banyak chat yang masuk ke apk bbmku. Dilihatnya.

Mereka lagi, bosen. Enggak ada yang menarik.

Rikorsy : Vit, gue minta promote dong. Sekarang ya.

Vitatsy : Apaan sih lo, gamau ah gue, mls.

Rikorsy : Kirim aja ke temen cewe lo, gpp. Sebagai imbalannya gue gaakan ganggu lo lagi.

Vitatsy : lo kan banyak cewenya masih aja minta ke gue, ga ngerti gue sama cowo kayak lo.

Rikorsy : Bosen gue

Vitatsy : Lo emg gapernah berubah. Sana jangan ganggu gue. Udah gue kirim. Temen gue jangan diapa"in.

Rikorsy : Oke thnk. Gue gaakan ganggu lo lagi

Vitatsy : sip

Tring Tring

Ameliaantsya invite your pin

Blep

"Yah hp gue mati lagi." Aku charger hp.

Masih sempet kebaca, namanya Amelia. Aku jadi penasaran cewenya kayak gimana.

Tumben siVita nurut padahal aku cuma iseng, biasanya juga nolak dia.

Setelah full batre, aku langsung buka hp. Mengaktifkannya. Menekan apk bbm. Mengacc Amel.

Gue lihat profilnya. Dan. Cantik.

Tetap DisiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang