Terpaksa

94 8 8
                                    

Yogi is calling

"Hallo. Ada apa?"

"Bisa ketemu?"

"Mau apa lagi sih lo?"

"Plis mel gue pengen ketemu."

"Gue enggak mau, jadi lo jangan ganggu gue lagi!"

Amel mematikan sambungan telponnya. Akhir-akhir ini Amel memang suka diteror Yogi. Yogi bilang dia punya nomor hpnya Amel dari Tia teman kelas Amel. Amel marah pada Tia? Tentu saja, seenaknya Tia memberikan nomor hp Amel tanpa sepengetahuan Amel.

Amel merebahkan badannya ditempat yang empuk setelah mengganti pakaiannya. Amel masih kepikiran Riko.

Tring Tring

Dilihatnya ternyata chat dari Riko, panjang umur. Baru saja Amel memikirkannya eh dia sudah ada.

Rikorsy : Selamat istirahat cantik. Besok aku jemput❤ Mungkin kamu hari ini belum jatuh cinta sama aku, tapi suatu saat kamu bakal jatuh cinta. Aku jamin.

Read

Aku-kamu?

Apa-apaan ih dia, modus amat.

Setelah membaca chat Amel langsung pergi ke alam mimpi.


°°°

"Hei mel, lo kenapa ngelamun sih masih pagi ini." Dini datang dengan sedikit menyenggol Amel yang sedang berdiri didepan kelas sambil melamun.

"Aduhh, eng-gue enggak kenapa-kenapa ko hehe." Jari Amel menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Amel salah tingkah. Karena dari pagi sampai sekarang istirahat Amel masih kepikiran soal Riko yang bersikap manis, Amel juga cemas takut Riko benar-benar menjemputnya hari ini.

"Gue udah cukup kenal lo mel, pasti ada apa-apa, yakan? Udahlah jujur aja kenapa sih. Berbagi dong mel sama sahabat sendiri masa masih diem-dieman."

"Jadi gi-"

"Heii kalian sedang ngapain?" Ria tiba-tiba datang. Tangannya melingkari kedua leher sahabatnya sambil tersenyum.

"Ih lo mah si Amel baru mau cerita juga jadi kepotongkan. Ayo mel lanjutin." Dini membuka tangan Ria dilehernya, dia kesal karena Ria tiba-tiba datang Amel jadi berhenti bicara.

"Emang ada apa?"

"Dengerin aja."

Ria diam memberikan waktu untuk Amel bercerita. Amel menceritakannya sampai akhir. Tentunya seperti biasa Amel suka meminta saran dari sahabatnya.

"Gila tuh cowo omongannya manis bener. Biasanya suka modus tuh mel. Lo jangan mau." Seperti biasa Dini yang mengkhawatirkan Amel karena dianggapnya Amel terlalu polos untuk pacaran.

Tapi Ria tetap saja mendukung. Ria emang playgirl jadi wajar dia bertingkah seperti itu. Cowo juga banyak yang ngantri. Wajahnya tidak seberapa, tapi entah kenapa ada aja cowo yang ngejar dia.

"Udahlah mel sikat aja. Lumayan cowo ganteng, buat antar jemput sekolah. Iya enggak? Iya dong."

"Ih lo mah gitu Ri. Gue bukan cewe kayak lo ya kesana kesini mau. Lagian gue takut."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tetap DisiniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang