(Chapter 2)

80 5 0
                                    

@Keesokan harinya... @School...

Mulai hari ini,sekolah ga akan ada pelajaran selama 1 minggu.Hhh...Membosankan!

"Hai murid baru ga berbakat!"ledek Rafael.

"Whatever you say about me"ucapku.

"Wah,wah,wah...Baru pertama kali nih ada murid baru nantangin!Gue kira,lo bakal nangis kayak murid2 yang lainnya!"Rafael.

"Hhh...Whataya want from me?"tanyaku.

"Nothing"Rafael lalu pergi.Arrh...Menyebalkan!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

KRIIING!!!

Hhh...Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi.Sekarang sekolah benar2 sepi.Fian pulang bersama Bisma secara diam2.Kulihat Rafael menyebrang jalan sedang yang kebetulan sepi.Ia baru saja menyebrang satu langkah.Aku melihat mobil berkecepatan di atas rata2 dari kejauhan.Mobil itu melaju sangat cepat.Kulihat Rafael ada di tengah jalan sementara mobil itu semakin dekat.

"Awas!"ucapku lalu berlari dan mendorongnya dari tengah jalan dan...

BRUKK!!!

"Laurennn!!!!!!!!!!!!"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Aku menggerak-gerakkan jari2ku yang terasa sangat lemah.Perlahan-lahan aku membuka mataku.

"Rafael?Whataya doing here?What happened?"tanyaku dengan nada lemah.

"Lauren?Lo udah sadar?Syukurlah...Mmm...Thanks udah nyelamatin gue.Gara2 gue,lo jadi kayak gini.Lo udah ga sadar selama satu minggu.Akhirnya lo sadar juga"Rafael.

"No prob..."ucapku tetap dengan nada lemah.

"Kenapa lo nyelamatin gue?Gue cuma senior galak yang bertindak sewenang-wenang semau gue.Kenapa?!"Rafael.

"Kamu pantes buat dapetin itu Raf.Aku ga peduli seberapa jahatnya kamu sama aku,se-galak apa pun kamu sama aku"ucapku.

"Lo baik banget Lauren.Gue...Gue gatau harus ngebales lo dengan apa"Rafael.

"Ga ada yang perlu dibales.Aku ikhlas kok ngelakuinnya"ucapku.

"Gue bangga sama lo...Gue juga bangga bisa ketemu sama lo!Oh,ya,maafin gue atas caci maki dan bully-an gue ya?"Rafael.

"Udah aku maafin sebelum kamu minta maaf"ucapku.

"Mmm...Ya udah,lo istirahat aja ya?"Rafael.

"Okay"ucapku.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

@Keesokan harinya... @Home...

Aku sudah diperbolehkan pulang oleh dokter.Tapi entahlah ada apa dengan Rafael.Ia terus menjagaku.

"Laurenn!"Fian lalu memelukku.

"That's okay"ucapku.Fian melepaskan pelukkannya.

"DiNozzo sama Roy udah kembali ke Boston"Fian.

"It's okay"ucapku.

"Sorry,tapi dia harus istirahat lagi"Rafael.

"Wowhow...Sejak kapan lo berubah jadi baik kayak gini?"Fian.

"Mmm...Raf,kamu kenapa ga pulang aja?"tanyaku.

"Gue mau jagain lo"Rafael.

"Sorry,tapi katamu Lauren harus istirahat"Fian.

"Gue ga akan gangguin dia"Rafael.

"Biarin dia masuk.Dia udah jagain aku seminggu penuh"ucapku.

"Okay..."Fian.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

@Keesokan harinya...

"Time to breakfast Lauren!"Rafael.

"Kamu harusnya sekolah kan?"tanyaku.

"Ga masalah...Nih,ada omlette!Makan yaa?Aaaaaaaaa"Rafael sambil menyuapiku.Tapi aku tidak membuka mulutku.

"Aku bisa makan sendiri kok"ucapku.

"Ayolah...Pleaseeeeee...Aaaaaaaa"Rafael lalu kembali menyuapiku.Aku memakan omlette yang disuapkan oleh Rafael.

"Gimana?Enak ga?"Rafael.

"Enak kok"ucapku.

"Ya udah,dihabisin yaa...Aaaaaaa"Rafael lalu kembali menyuapiku.Ya,kami bercanda tawa seolah-olah Rafael bukanlah senior galak disekolah #eh? ._. .Dia benar-benar friendly sekarang.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang