Gelagatmu elok nian tak terperi
Hingga anjing pun tak dapat mengendusLidahmu berkicau seribu jurus
Bersilat di sudut-sudut persembunyian,
Hingga lidahmu tak mampu merekat di lubang-lubang dinding...Semut-semut benci ludahmu
Manis namun sungguh busuk dan terkutukKalian tak bermoral para penjilat keji,
Para koruptor, para penghasut yang mengobrak-abrik dunia,
Para penjahat yang memutilasi kesejahteraan,Orang besar yang membesarkan omongan,
Orang fasik yang mencitrakan dirinya munafikTeganya melayang-layang di atas kobaran kesengsaraan,
Kau membabi buta mencari harap di batas kuasaTak tahu malu!
Tak ada muka!Rakyatmu bergelimpangan susah dimana-mana, banjir tumpah ruah air mata tak kalian lihat?
Sungguh berjaya para pelahap nista yang tak punya mata hati,
Kebutaanmu tak berarti sudah, hingga tuntas kau raup mata-mata yang lemah...Kejam, keji, menjijikkan tabiatmu,
Busuk, tengik aromamu
Kau muntahkan buih-buih muslihat di sabana, hingga di antara fatamorgana...Gerilyamu sebatas dusta..
Orang lemah kau tindih, orang malang kau timpa tangga,
Beribu-ribu harap luluh lantak oleh egomuSaat palu telah sepakat dan tak lagi disandingkan,
Benang merah menjeratmu hingga kau berharap lehermu tak ingin kau miliki lagi,
Tak ada, tak ada yang patut membelaimu saat kau tersudut jeruji besiTidak, bukan mati yang kami harapkan terhadapmu,
Melainkan sedikit saja benjolan ketakutan pada jiwamu
Sampai maut segan merayumu, sampai habis tubuhmu untuk membayar,
Hingga tak ada harga lagi atas dirimu, tak akan lunas!
![](https://img.wattpad.com/cover/145742721-288-k367095.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANAK BUMI
PoetryKumpulan puisi tentang Ibu Pertiwi, Negara dan tetek bengeknya.