part 4 (2016)

39 4 0
                                    

1 minggu kemudian pengajian kembali mengadakan kegiatan rutinnya. Bukan, bukan kegitan membersihkan madrasah lagi tapi ada satu kegiatan lagi yaitu kegiatan Tadribatul Khutbah. Yaitu kegiatan yang diselenggarakan untuk melatih kemampuan berbicara didepan umum para pesertanya, dan kebetulan malam ini aku menjadi salah satu pesertanya. Ini sebenarnya hal yang paling sering kutunggu dari pengajian ini, jadinya aku sebagai salah satu peserta dari kegiatan ini. Karena dengan ini aku bisa buktiin kepada Habib bahwa aku juga bisa hidup benar, aku punya bakat, dan aku juga bisa menjadi seseorang yang dewasa, aku juga tidak selalu menjadi Bucin, selain mengasah kemampuan public speaking ku ya itu alasan lainnya.
Giliranku sudah aku lewati, setelah aku menutup pidatoku dan kembali ke tempat semula sang pembawa acara membacakan titipan dari penonton, ini lah yang bikin betah, murid murid dibebaskan untuk berkreasi asalkan masih dalam batasan yang wajar. Ternyata titipan itu adalah sebuah pantun untukku, dari Habib katanya, isinya tentang kerinduannya terhadapku, aku tau itu bukan dari Habib, Habib bukan orang seperti itu, aku ingin biasa saja, tapi hati lebih dulu mengekspresikan kebahagiaannya. Kadang aku heran, mengapa mereka jadi setau itu tentang hubungan kami, padahal diantara kami tak ada yang mempublikasikan hubungan kami kala itu.
Sepulang sholat isya berjamaah aku bertemu Habib. Aku sudah siap dengan apa yang akan terjadi. Karena sudah menjadi kebiasaan, kami bertemu tanpa kata, tanpa suara, tanpa senyuman makanya aku selalu berusaha untuk tunduk saat bertemu dengannya, tapi entah kenapa untuk malam ini
" Hilda " sapa Habib
" Ya " jawabku sambil mendongkakan sedikit kepalaku
" maaf untuk yang tadi" katanya sambil menyunggingkan senyum terbaiknya. Begitulah dia, selalu meminta maaf dengan apa yang terjadi pada kami, entah maaf untuk apa, aku belum faham.
" iya gapapa" jawabku sambil bergegas pergi meninggalkannya. Maaf meninggalkanmu begitu saja, aku belum sanggup berlama-lama bersua denganmu, karena sungguh itu membuat hatiku tidak dalam keadaan normal.
                                                          🌸🌸🌸
Malam demi malam, hari demi hari terus berlalu. Hariku tetap sama, selalu ditemani Manda sahabatku yang sudah sangat jengkel dengan perasaanku yang keterlaluan terhadap Habib. Tapi yaa gimana untuk saat ini rasanya aku ga punya selera untuk mencintai siapa-siapa. Dimataku masih Habib yang paling baik.
Hari ini aku ada janji bertemu Manda dirumahnya. Karena inilah kebiasaan kami diwaktu senggang. Manda kerumahku ataupun sebaliknya.
" Manda " mulutku bersuara memecah keheningan
"Hmm " jawab Manda yang sibuk dengan ponselnya
"Aku mau curhat tapi kamu harus dengerin, harus fokus ke cerita aku, jangan ke ponsel mulu" pintaku
"Bentar" jawab Manda sambil entah melakukan apa terhadap ponselnya "gimana ?" Lanjutnya
"Aku cape man, aku cape dengan perasaanku terhadap Habib, masa setiap aku mau mulai move on dia seakan akan deketin aku lagi, setelah aku jadi suka lagi sama dia, dia jauhin aku lagi, semacam tarik ulur gitu lah man" curhatan pertamaku mengalir sempurna
"Nah itu tau, itu tuh gabaiknya dia. Dibalik sifat baiknya dimata orang-orang ya itu kurangnya dia, belum bisa ngehargain perasaan perempuan. Dan anehnya kamu masih menganggap dia yang paling sempurna" respon pertama Manda dengan nada sedikit kesal
"Tapi dia beda Mandaa. Dia itu calon suami idaman banget, gaada lho yang kaya gitu lagi" sanggahku
"Iyaa dimatamu apasih kurangnya dia ? Gaadakan ? Dia selalu nampak sempurna dimatamu. Seakan akan telinga dan matamu sudah tertutup untuk mendengar dan melihat setiap kekurangannya. Saran aku nih yaa udah deh sekarang kamu belajar buat lupain dia, tinggalin semua kenangan sama dia, terus cari yang baru, santri pondok kan banyak, penjaga kantin hijau kemarin juga bisa,siapa tau jodoh" keluh sekaligus saran dari Manda
"Eh gamau yaa kalau aku sampe berurusan sama santri, apalagi jodoh. Harapanku masih sama jodohku Habib atau tentara titik." Tegasku
"Yayaya terserah kamu aja deh" timpal manda.
Beginilah intinya, hari ini harus berakhir dengan hati yang harus membuat pertimbangan yang lebih kuat dari biasanya, tentang saran yang lebih didengar dari biasanya dan tentang keinginan untuk melangkah yang lebih kuat dari biasanya.
                                                                      🌸🌸🌸
Hay hayy alhamdulillah bisa muncul lagi, setelah beberapa lama hiatus wkwk 😂 kemarin sempat hilang soalnya datanyaa 😂😂
Happy reading guys, jangan lupa Voment nya 😚

NAJMUDDINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang