part 5 (2016)

20 1 0
                                    

Sore yang cerah bersama kegundahan hati yang semakin merekah.

Senggang, itulah waktu yang sedang kunikmati. Tanpa pekerjaan yang harus selesai hari ini juga.
Sudah menjadi kebiasaanku, senggangku ku gunakan untuk buka tutup sosmed, ngestalk habib,main TTS atau apa aja yang gabikin aku mumet.

"Widiih beranda facebook penuh sama status-status santri nih, mentang-mentang lagi libur nih anak" celotehku sambil menaik turunkan jempolku diatas layar gadget ku.
Dan jempol juga penglihatanku terhenti pada 1 kiriman milik salah satu santri pondok dekat rumah ku itu

Luthfi Hassan bersama Taufik Najmuddin

"Ets tunggu ini kan foto santri yang jaga kantin hijau kemarin, jadi namanya Taufik Najmuddin, nama yang bagus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ets tunggu ini kan foto santri yang jaga kantin hijau kemarin, jadi namanya Taufik Najmuddin, nama yang bagus." Celotehku pada diri sendiri.

Begitulah para santri,kepulangan mereka dan penuhnya sosmed oleh status-status mereka sudah menjadi 1 paket yang sulit dipisahkan. Tapi tak apalah, wajar, karena waktu mereka lebih dimanfaatkan daripada waktu kita masyarakat biasa, mhehe.

"Halidaa" suara ibu terdengar memecah ocehanku tentang para santri
"Iya bu" jawabku
"Sini nak bantu ibu sebentar" pintanya.
Begitulah ibu,mendidik anak-anaknya lewat pekerjaan-pekerjaan yang sengaja diserahkan kepada anak-anaknya. "Manfaatnya dirasain nanti kalau udah rumah tangga nak" katanya yang tak pernah berubah. Dan aku percaya dan yakin akan pepatah ibu itu.

Selepas membantu ibu, aku kembali ke kamar, tahun ini bbm lagi musim-musimnya, lagi musim ngoleksi kontak temen, musim bikin pm ini itu, promotin temen sana sini. Sebagai contohnya, siang ini ada notif bbm masuk,ternyata pesan siaran yang dikirim salah satu temen yang kebetulan juga santriwati di pondok dekat rumahku.

Fatimah azzahra
Np (+) D7BEAF Taufik Najmuddin
Last! Npa !

"Ini kan nama santri penjaga kantin hijau itu, invite ga yaa, invite aja deh lumayan nambahin kontak"
Undangan itu pun terkirim,niatnya hanya iseng, hanya untuk nambahin kontak, tak begitu berharap di acc apalagi di chat.

Setelah sholat ashar aku cek ponselku lagi. Beginilah kehidupan generasi milenial sekarang ini, tak pernah bisa jauh dari yang namanya Hp, seakan-akan online sudah menjadi kebutuhan pokok setelah kebutuhan sandang, pangan dan papan terpenuhi. Tetapi asumsiku tentang kehidupan generasi milenial ini terhenti ketika jempolku terhenti disebuah pemberitahuan

Taufik Najmuddin menjadi kontak anda

"Wih ga sombong juga ya ternyata dia, kirain gabakalan di acc"
Tak ada rasa apapun atas di acc nya undanganku, karena menurutku Taufik Najmuddin itu hanya orang biasa, bukan Habib bukan pula tentara. Hanya orang yang aku tau  sekedar namanya saja, ga lebih.

Drrttt ponselku kembali bergetar, kulihat notif dan ternyata ada pesan dari teman baruku itu

TaufikN
PING!!

                             🌸🌸🌸

Assalamualaikum, I'm backkk dengan cerita yang sangad sangad garingggg hehe 😂

NAJMUDDINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang