[Tantangan Plagiat Wattpad Indo 2012] Mister Hot

[Tantangan Plagiat Wattpad Indo 2012] Mister Hot

“Sisi!! Bangun donk!! Ini udah jam 7 pagi nih!!” ucap Lia sambil menggoncang-goncangkan tubuh Lia yang masih tersembunyi di bawah selimut itu.

“Eeehh.” Sisi bergumam sambil membuka selimutnya sehingga kepalanya terlihat kemudian menatap Lia dengan mata yang membuka setengah saja. “Memang ada apa sih, Li? Ngantuk banget aku begadang habis nonton final Spanyol vs Italia kemarin.” Lanjut Sisi yang kemudian menguap dan menutupi kepalanya dengan selimutnya kembali.

“Siiii!! Jangan tidur lagi donk!” ucap Lia sambil menarik selimut yang Sisi pakai dan menyalakan lampu kamar Sisi terang-terang agar Sisi segera bangun.

 “Ya elah, Li. Ada apa sih memangnya pagi-pagi gini?” gumam Sisi dengan cemberut sambil menggaruk-garuk rambut kepalanya.

 “Kamu lupa? Kemarin kan kamu udah janji mau nemenin aku ke lomba tulis hari ini. Pendaftarannya tutup jam setengah 8, Si! Gimana kalau ntar aku telat?”

 “Astaga! Aku lupa! Kamu berangkat dulu aja ntar aku nyusul!” ucap Sisi yang kali ini tampak sudah sadar sepenuhnya.

 “Aku..aku gak berani, Si. A-aku kan udah bilang..” ucap Lia dengan suara pelan sambil menundukkan kepalanya.

 “Ah iya aku juga lupa tentang hal itu. Ya udah deh kamu tunggu sebentar aku mandi dulu.” Sisi segera menyambar handuk yang tergantung di depan pintu kamarnya serta kaos putih dan jeans yang ia gantung di hanger pintu kamar mandinya.

 “Cepet ya, Si!!”

 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

“Aduh kenapa sih hari ini gak bersahabat banget? Udah cuaca panas, jalan pake macet lagi!” keluh Sisi yang sedang membonceng Lia dengan sepeda motornya itu. Lia hanya bisa menutup matanya, berdoa supaya loket pendaftarannya belum tutup dan dia masih bisa mengikuti lomba tulis yang sudah ia persiapkan dengan matang itu.

Sekitar 15 menit kemudian Gedung Kesenian tempat lomba tulis berlangsung sudah terlihat. “Nah udah sampai, Li.” Sisi segera memarkirkan motornya dan menyusul Lia yang sudah masuk terlebih dulu.

“Bu, tolong, Bu. Kan cuma telat 10 menit.” Lia memohon-mohon pada seorang wanita yang bertugas untuk menerima pendaftaran.

“Maaf, Dik. Tadi yang telat cuma 3 menit saja juga kami tolak. Maklum karena kontes ini bertaraf internasional jadi benar-benar ketat mengenai waktu. Bahkan saat ini sudah dimulai penjuriannya. Sekali lagi saya ucapkan maaf karena tidak bisa berbuat banyak.”

Setelah mendengar ucapan wanita tadi, Lia segera minggir dan duduk di kursi yang disediakan untuk para kontestan yang menunggu pembacaan hasil pemenang lomba. Air mata sudah menggenang di pelupuk mata Lia dan Lia berusaha supaya air matanya tidak tumpah dengan mengerjapkan-mengerjapkan matanya. Sisi pun merasa bersalah dan segera duduk di samping Lia.

 “Lia, maaf ya.. Kalau bukan karena aku, pasti kamu bisa ikut lomba ini. aku bener-bener minta maaf sama kamu, Li.” Ucap Sisi dengan perasaan bersalah yang mendalam.

 “Gak papa kali, Si. Kalau aku ikut sekalipun, kemungkinan besar aku juga kalah.” Ucap Lia sambil menghapus air matanya dengan punggung tangannya  dan berusaha tersenyum pada Sisi.

 “Kamu tunggu disini, Li. Aku akan memperjuangkan ini supaya bisa diterima!” Sisi mengambil map yang berisi hasil karya Lia dan bangkit berdiri untuk menemui wanita penerima pendaftaran tadi.

 “Sisi! Gak usah, Si!” ucap Lia dengan setengah berteriak namun sama sekali tidak digubris sedikitpun oleh Sisi yang masih terus berjalan ke loket pendaftaran.