Prolog

188 34 6
                                    

Orang yang aku suka apa itu benar – benar kamu?
Yang menginginkan dirimu apa benar – benar itu aku ?
Bahkan saat kita bergandengan tangan kini tak ada jaminan atas perasaan yang menyelimuti kita.
Pelukanmu sangat hangat. Namun kehangatan itu meninggalkan asap dan asap itu menghilang terbawa angin.
Aku terperangkap. Dan perangkap itu melilit tubuh ini.
Aku berusaha sangat keras melepas perangkap itu. Langkah ini lagi – lagi menuju kearah dirimu.
Semakin aku mengenal dirimu, semakin kuat juga ombak ini menerjang kearah kapal yang kita naiki.
Aku berteriak.
Kamu terbawa ombak itu. Aku tak bisa menangkap dirimu.
Aku menangis sangat kencang.
Aku memeluk diriku sendiri.
Aku memukul diriku sendiri.
Saat itu hanya ada satu hal yang aku inginkan.
Bahwa kau bukanlah sebuah imajinasi ku.
Bahkan saat semua orang mengatakan bahwa kamu adalah sebuah imajinasi ku. Aku akan tetap mencintai dirimu.
Kamu begitu dekat namun begitu jauh.
Aku mencintaimu dan aku akan memilikimu.
Tak akan aku berhenti sekarang.
Bahkan saat aku jauh dari dirimu lagi, aku akan tetap mencintaimu.
Saat kita berpisah lagi ini adalah hal yang paling kejam dari apapun.
Kita harus menyelesaikan puzzle ini.
Puzzle yang telah kita susun bersama.
Aku sudah bersama mu. Kamu benar – benar nyata. Aku melihatmu jelas, menyentuh pipimu, bahkan menggenggam tanganmu.
Sangat sulit untuk bernafas. Tapi aku tak bisa menyusun puzzle ini sendirian.
Tak perduli aku mimpi atau memang benar – benar kenyataan. Aku akan selalu bersama dengan dirimu, tak perduli apapun.
Aku mencintaimu, aku akan memilikimu seutuhnya.
Imajinasi ku menciptakan dirimu.
Bahkan ketika aku bersamamu, aku berimajinasi lagi.
Kita berjalan sangat jauh. Ku rasa kita sedang bermimpi dengan mimpi yang sama.

Aku mencintaimu…………. Sungguh…..

REAL ILLUSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang