Một

15 4 0
                                    

Minuman alkohol yang bersusun diatas meja diambil dan diteguk rakus.

"Cheers!" Jeritan yang kuat kedengaran di ruang tamu . Minum alkohol yang tak lepas dari tangan sekali lagi diteguk.

Jin yang memang tak gemar minum hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum.
"Yah yah, jangan minum banyak sangat nanti aku dengan Namjoon tinggalkan kauorang dekat ruang tamu ni,"

Namun mereka hanya menghiraukan pesanan Jin dan meneguk lagi minumam beralkohol tersebut.

"Hyungie~ tak nak minum ke?" Jimin yang memang sudah mabuk menggerakkan botol araknya di depan Jin ke kiri kanan . Mukanya didekatkan di depan muka Jin. Bau arak dari mulut Jimin membuatkan Jin tak selesa.

Jin menolak muka Jimin kasar,
"Tak naklah," Tolak Jin kasar.

Namjoon menghulurkan satu gelas kecil yang berisi alkohol pada Jin .

"Okay guys, mari kita sama sama raikan 4 tahun persahabatan kita," Gelas tad yanh dipegang di naikkan ke atas. Satu satu gelas yang dipegang oleh semua dinaikkan keatas.

"Cheers!"

Minuman alkohol tersebut diteguk rakus lagi dan lagi.

Jungkook yang khayal dengan minuman keras tersebut mengumam sesuatu . Pandangannya jatuh pada dapur yang sedikit tersorok.

Wajah seorang perempuan yang menangis teresak esak dengan darah di merata rata wajah dan tangannya menyentakkan Jungkook.

Namun akibat daripada pengaruh alkohol , Jungkook hanya tergelak . Taehyung yang duduk disebelahnya dicuit.

"Hyung tengok tu! Ada perempuan," Kata Jungkook sambil tergelak. Taehyung mengecilkan matanya sambil melihat kearah tempat yang tunjuk oleh Jungkook.

Kepala Jungkook dicepuk perlahan,
"Kau ni . Mana ada apa apa kat situ,"

Rokok yang berada atas meja diambil . Lighter diambil . Berkepul kepul asap yang keluar dari mulut Taehyung.

••

"Jungkook, tolong saya," Suara seorang wanita menyentakkan Jungkook. Dia memusingkan badannya mencari punca suara namun apa yang dia nampak hanya hutan yang tebal.

Jungkook terpinga pinga. Keadaan sekeliling yang hanya hutan menambahkan kekeliruannya.

"Aku kat mana?" Desis  hati Jungkook. 

"Jeon Jungkook, sampai hati awak," Suara tadi teresak esak menangis. Sekali lagi Jungkook mencari punca suara namun apa yang dia nampak hanyalah hutan.

"Kau siapa?!" Jerit Jungkook kuat.

"Kau pembunuh ! Kau pembunuh!" Suara yang tadi asli perempuan bertukar menjadi garau.

Dan secara tiba tiba satu tubuh wanita datang mendekat dengan dia.

Jungkook agak terkejut tetapi dia memberanikan dirinya dengan membuka helaian rambut yang menutup muka wanita tersebut.

Namun cepat cepat Jungkook mengundurkan diri . Dirnya terjerit selepas nelihat wajah wanita tersebut.

Dengan wajah yang berkulat kulat dan sedikit berdarah , bercampur dengan tanah membuatkan dirinya bertambah takut.

"Jangan kacau aku!"

"Kau , Jeon Jungkook pembunuh!" Suara yang garau mula keluar dari mulut wanita tersebut sambil berjalan merapati Jungkook.

Manakala Jungkook berjalan ke belakang sehingga tersadung.
"Jangan apa apakan aku!"

"Yah , Jeon Jungkook ireona," Hoseok menggerakkan tubuh Jungkook kasar.

Jungkook terus tersedar. Wajahnya dibasahi peluh. Namun disebabkan dia terus bangkit, kepalanya berdenyut dengan kuat.

"Tu lah, minum banyak sangat . Tu atas meja kau ada teh madu , Jin hyung buat, " Baru sahaja Hoseok mahu melangkah keluar ,tangannya di tarik oleh Jungkook.

"Kau kenapa?" Tanya Hoseok sambil memandang Jungkook.
"Hyung, semalam aku mimpi perempuan tu datang,  dia marah marah aku," Matanya mula berair.

Tahu siapa perempuan tersebur, Hoseok terus menarik Jungkook ke dalam pelukan.
"Tak ada apa apa yang dia boleh buat sekarang. Dia dah mati," Kata Hoseok sambil mengusap belakang Jungkook.

Selepas menenangkan Jungkook, Hoseok menghulurkan teh madu yang ada. Dengan perlahan , Jungkook menghirup teh madu tersebut hingga habis.

"Khajja, kita pergi ruang tamu,"
Jungkook ditarik ke ruang tamu .

Jimin dan Yoongi masih belum bangun. Taehyung sedang bermain telefon pintarnya diatas sofa.

Namjoon dan Jin sedang menyediakan makanan di dapur.

Wajah Jungkook yang masih sembab menarik perhatian Taehyung.

"Wae? Kenapa muka sembab ni kook?" Taehyung duduk di sebelah Jungkook yang sedang duduk di meja makan.

Jungkook tersenyum kelat.
"Tak ada apa apa lah ,hyung," Jawab Jungkook. Walaupun hakikatnya seribu tangapan yang bermain di fikirannya sangat menganggu dirinya.

Hoseok keluar dari dapur dengan hidangan di tangannya. Dengan kelajuan kura kura, dia menghidangkan makanan.

"Jungkookie , pergi panggil Yoongi dengan Jimin," Arah Jin.
Dia masak sibuk memasak hidangan sampingan.

Jungkook mengeluh sambil mengangguk . Mahu tak mahi dia mesti menuruti kehendak hyung tertua ni.

Dia berjalan melalui ruang tamu ke bilik Yoongi dahulu.

"Jungkook,"

Suara seorang perempuan mendayu dayu memanggil Jungkook.

Jungkook memberhentikan langkahnya sambil memerhati sekeliling. Keadaan yang tadi agak kecoh dengan bunyi tawa Namjoon dan Jin mula senyap.

"Hyung?" Panggil Jungkook. Namun hanya sepi yang menjawab soalan Jungkook.

"Kau pembunuh! Sampai hati!"

Suara yang tadi mendayu dayu bertukar menjadi garang. Jungkook menekup telinganya.

"Tak! Jangan ganggu aku!" Jungkook menjerit nyaring.

Tiba tiba bahunya menjadi berat.
Jungkook menjerit ketakutan.

"Yah yah, kau kenapa?!" Yoongi menjerit .

Jungkook bagaikan tersedar. Sekarang Jimin dan Yoongi berada di depannya dengan muka yang agak bingung.

"Hyung tadi aku -"

"Kau minum banyak sangatlah semalam, Jungkook . "  Yoongi menggelengkan kepala lalu berjalan melintasi Jungkook.

"Dah, khajja Jungkook," Jimin menarik lengan Jungkook ke ruang dapur.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 22, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Nightmares + BTSWhere stories live. Discover now