Pereda sesungguhnya

122 8 0
                                    

Tatkala ia datang lagi
Menemani hati yang tengah sepi, sendiri
Seperti ini setiap malam
Seonggok hati yang tengah terbalut rindu kelam
Tanganku mencari sebuah benda lalu kutemui ia diatas kepala
Kucoba nyalakan, lalu memantapkan hati untuk menyatakan

Untaian kata mulai berjajar rapi disana
Siap dikirim untuk sang pemilik rindunya
Berpikir, lalu dihapus
Lalu mencoba mengetiknya lagi

Dan tiba tiba ditengah malam buta
Dikamar gelap gulita
Hanya ada secercah cahaya dari layar ponsel saja
Ada hujan yang turun dari mata
Sebuah hasil rindu yang tak ber jumpa

Dan saat itu juga aku mantapkan hati untuk mengatakannya, saat itu kau akan paham sebuah pereda rindu yang sesungguhnya..

-Purwokerto, 21 april 2018


Gaje banget ni puisi :'

Puisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang