Stunning Edge 绝色锋芒 Jilid I

Chapter 48 Feng Yixuan

Claire melanjutkan dengan gesit dalam kegelapan, mengejar asap hitam menuju gerbang kota. Asap hitam itu terbang ke ujung gerbang kota, lalu melompat ke sebuah sumur di tikungan. Claire menahan nafasnya dan mengikuti dengan tenang, memasuki kegelapan. Ini adalah sumur yang kering; tangga kayu mengarah ke bawah dari kepala sumur. Claire berhenti dan melihat ke langit malam. Boneka burung seharusnya datang dengan cara ini bersama Guru sekarang. Berpikir ini, Claire menyembunyikan auranya dan perlahan-lahan turun ke sumur yang kering.

"Hei, hei, Claire, kita harus menunggu sebentar. Mari kita tunggu tuanmu dan turun bersama. Aku terus merasakan angin dingin. "Walter sedikit gemetar.

"Bukan yang kamu rasakan, tapi benar-benar ada angin!" Claire mengerutkan kening dan melihat bagian bawah sumur yang kering. Angin berhembus melewati bawahnya; ke mana ini mengarah?

Claire turun perlahan, sampai ke dasar sumur.

Asap hitam sudah menghilang.

Dinding di sekitar sumur masih utuh dan tidak rusak.

Kemana perginya asap hitam itu?

Claire melihat sekelilingnya, lalu menutup matanya dan dengan ringan menempatkan tangannya di dinding. Walter dengan luar biasa merasa Claire melewatinya begitu saja.

Ketika Claire membuka matanya lagi, ada sebuah lintasan panjang dan dalam di depannya.

"Ilusi sihir?" Kata Walter dengan suara terkejut. Dinding sumur tampak normal seperti apa pun, tapi itu benar-benar ilusi. Dindingnya benar-benar kosong, dengan terowongan rahasia di belakang mereka.

Claire tidak berbicara, tetapi bergerak di sepanjang terowongan. White Emperor mengepalkan rambut Claire dengan erat, juga menatap ke depan.

Semakin jauh mereka pergi, semakin dingin anginnya.

"Ada apa sebelum kita?" Claire bertanya pada Walter.

"Aura gelap tepat di depan, tapi jauh lebih lemah dari sebelumnya. Mungkin agak jauh dari kita. "Walter menjawab Claire ketika dia mendeteksi.

Ketika Claire muncul dari terowongan, dia terkejut. Dia sekarang berada di luar kota! Mereka berada di sebidang kecil hutan di luar kota.

"Pagoda Bone!" Walter tiba-tiba berseru dengan suara rendah, suaranya penuh dengan kekaguman. Pagoda tulang adalah bangunan yang sangat jahat, seluruhnya terbuat dari kerangka. Keluhan dan kematiannya sangat membantu pembudidayaan para necromancer.

Claire mendongak. Benar saja, dia samar-samar dapat melihat sebuah menara, putih runcing di hutan. Sekitar lima atau enam meter, dibangun dari tulang putih menyeramkan.

"Itu benar-benar keluar dari kerangka. Aneh, bagaimana bisa kita tidak melihatnya ketika kita datang ke kota? Dan bahkan jika tidak, para penyihir di dalam kota seharusnya memperhatikan. Struktur yang sangat mencolok. "Walter sangat bingung.

"Karena itu bisa bergerak!" Claire mendengus.

"Apa ?!" Kali ini, suara Walter diselimuti rasa takut dan ngeri. Siapa yang memiliki pagoda tulang bergerak, adalah seorang penyihir gelap, dan seorang ahli nujum pada saat yang sama? Hanya orang itu! Monster yang mengerikan dan benar-benar tidak manusiawi!

"Claire, apa kau yakin pagoda tulang bisa bergerak ?!" Suara Walter mulai bergetar.

"Iya nih. Saya baru saja melihatnya, pagoda tulang itu bergerak sedikit. Itu menjelaskan mengapa tidak ada yang memperhatikannya di sini. "Claire menjawab dengan suara rendah.

"Claire, cepat pergi! Cepat! "Suara Walter dipenuhi oleh rasa urgensi dan ketakutan.

Claire mengerti bahwa Walter harus memiliki alasan untuk berperilaku tidak normal, jadi tanpa kata lain, dia segera mengambil dan mengenakan jubah tembus pandang yang diberikan padanya. Karena tidak terlihat, dia akan kembali dari tempat asalnya.