3 - Lose

143 12 0
                                    

PARA Detektif sudah siap siaga di tempatnya masing-masing. Mila sudah duduk di kloset kamar mandi, Vandra sudah berdiri di depan gudang belakang sekolah, Bara sudah berdiri di pojok ruangan, Excel pun sudah berdiri di pojok satu lagi, Dika berdiri diantara stand-stand ruangan, dan Misel sedang melihat pergerakan murid-murid di cctv.

Mereka menggunakan earphone wireless berukuran mini yang menyumbat sebelah telinga mereka masing-masing. Earphone tersebut terhubung dengan Misel dan anggota Detektif lainnya.

Di atas panggung, munculah Ananda yang baru berjalan ke atas panggung dan berdiri riang. "Hai semuanya!" sapanya lewat mic, membuat speaker yang terpasang diaula menggema.

Mila dan Vandra masih setia pada posisis mereka masing masing.

"Halo! Vandra, Mila, kalian semua ke aula. Ananda aman."

Mila dan Vandra mengangguk serentak mendapat perintah dari Misel melalui earphone yang mereka pasang.

Mila pun berdiri dan keluar dari salah satu bilik toilet, dan lari ke arah aula.

Begitupun Vandra yang langsung berlari ke aula sekolah.

Vanda dan Mila bertemu, mereka berlari bersama-sama ke arah aula. Sesampainya di aula, Ananda --selaku pembawa acara-- sudah memulai pembukaan. Napas mereka berdua terengah-engah.

"Lo ke Bara atau ke Dika, gue ke Excel, oke?"

Vandra menganguk setelah mendapat perintah dari Mila. Mila berlari ke pojok ruangan dimana Excel berada, dan Vandra berlari pojok ruangan dimana Bara berada.

Mereka, kembali bersiaga.

Acara masih berlangsung dengan aman. Tidak ada pergerakan mencurigakan apapun.

Tiba-tiba, terdengar suara riuh penonton yang terheran-heran menatap panggung.

Semua menatap pada Ananda yang mengetes mic, tapi tak ada satu katapun yang keluar dari speaker.

Lagi.

Suara kaget penonton kembali menggema.

Ternyata, diatas panggung Ananda sedang mengamati dengan kaget kabel mic yang putus seperti telah terpotong.

Ananda memanggil crew atau panitia penanggung jawab untuk mengambil mic yang baru. Tapi nihil. Semua kabel mic telah terpotong.

Acara pun hancur.

Para Detektif masih kaget dengan kejadian ini. Apalagi Misel yang sedari tadi melihat pergerakan para murid.

"Kok bisa sih..?" Desah kecewa Misel lewat earphone para Detektif.

Pelajaran hari ini hanya satu;

Jangan pernah menerka-nerka sesuatu dari yang susah.

Nyatanya, hanya dengan memotong kabel mic, acara hancur lebur dan tidak dapat di lanjutkan.

Semua murid di usir dari aula.

Gita yang akan keluar pintu aula, menatap Bara yang wajahnya masih melongo tidak percaya. Ia pun menghampiri Bara dan sahabatnya --Vandra. "Kalian gak keluar? Kita diusir, tau!"

Vandra mendesah dan menggeleng.

Gita mengerutkan alis. "Lo kenapa, Van?" Tanyanya, kemudian menatap Bara. "Lo juga. Muka kalian sama-sama ngenes, tau." Katanya, kemudian menggandeng tangan Vandra. "Kita ke kantin yuk. Ngapain coba disini cuma liat panggung kosong?"

Vandra mengangguk pelan dan berjalan bersama Gita keluar aula yang sudah kosong. Meninggalkan Bara yang mendesah kecewa dengan badan gemetaran.

Rencana mereka, gagal.

DetectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang