The stranger's Dream. - HopeV (END)

03

Warning!!!

Typo mungkin akan bertamburan dimana mana!!.

Tittle :
A

stranger's Dream.

Main cast :
Jung hoseok.
Kim Taehyung.

(///)

Other cast :

Dijabarkan seiring berlanjutnya cerita.

Cerita ini ialah cerita khayalan semata. Tidak bermaksud menyinggung pihak manapun.

Semua Cast hanya Milik Tuhan YME, Agency, Serta keluaga mereka. Author hanya meminjam nama.

©Kimsangi_23

Started : 23 april 2018

cover by : kimsangi_23.

Happy reading^^

•

•

•

•

"Aaaahhhh!!!!" Teriak histeris dari pejalan kaki serta sirine polosi berhasil membuatku tergesah berlari ketepian balkon tersebut. Tepat dibawah dari bangunan jam besar ini. Ya tuhan, retinaku membulat sempurna, lagi lagi jantungku berdetak tak karuan. namja manis itu. Namja manis yang mengenakan pakaian serba hitam itu, namja yang berada di cafe itu, juga didalam mimpiku. Ia tergeletak  dengan banyak genangan darah yang mengitarinya akibat kebocoran dipelipisnya. Tidak!. Bagaimana bisa mimpi itu begitu nyata?. Bagaimana namja itu bisa mati tanpa ku ketahui?. Bahkan tak ada satupun disini penyebab kematiannya.

Greb...

Sebuah tangan menyentuh bahuku, hawa khas ini.   bukankah... dia..

"Bermainlah bersamaku..."  

Suara khas itu.., suara yang benar benar membuatku tertegun. Ada apa denganku?. Aku benar benar tak asing akan suara itu.

Namja itu. Entahlah. Aku berusaha menenangkan detak jantung serta deru nafasku, perlahan ku dongakan kepalaku, sesosok berjubah hitam. Sesaat ia melihatkan wajahnya padaku. Astaga!. Nafasku tercegat, bagaimana bisa. Namja itu. Bagaimana bisa namja manis yang baru saja kulihat tergeletak dibawah itu berada dihadapan ku kini?. Bagaimana bisa  namja ini berada didua tempat diwaktu bersamaan?. Ia masih memandangku datar. Tak berniat tersenyum ataupun meringis merasakan sakit. Tak buang waktu kembali ku dongak kepala ku dibawah balkon ini. Mustahil!. Tak ada apa apa, tak ada keramaian, tak ada  mobil polisi yang tadi sempat riuh itu. Bahkan suasana dibawah sana terlihat normal saja dibanding  saat tadi. Saat dimana banyak cucuran warna merah darah yang begitu kental mendominasi dibawah sana.

Kembali menatapnya. Tepat dimanik coklat madu itu. Ia menatapku sendu,  bibirnya yang semula datar mulai tertarik membentuk senyuman sederhana.
"Ayo kita pergi bersama..."

"Kau, kau ingin membawaku kemana?." Ujarku bertanya ragu, aku benar benar takut padanya. Ia sosok yang benar benar misterius.
"Ikutlah, ini pasti akan menyenangkan." Ujarnya tersenyum menampakan deretan gigi petaknya. Aku mengangguk mencoba melupakan peristiwa barusan. Ia merengkuh lenganku. Mengait jarinya pada jariku. Membawaku melangkah mengikuti jalannya. Aku terus mengikuti langkahnya beriringan dengan senyumnya yang tak pudar sama sekali. Manis. Kurasa. Berbeda jauh disaat yang lalu. Wajahnya yang semula datar itu, benar benar bertolak belakang dengan senyum hangatnya kini. 

Seakan terpesona akan namja manis itu. Perjalanan ku dan dirinya terhenti disebuah tempat. Tempat dimana aku bertemu dengannya pertama kali. Tempat ku bekerja. Cafe ini. Ia membuka pintu cafe itu riang tanpa berniat melepat rematan jarinya pada tanganku.

Namjoon menyambutku dengan senyum yang tak bisa digambarkan. Mungkin ia juga bingung, seperti yang kini kurasakan.

Kembali ia mengajakku duduk dimeja nomor sepuluh itu. Mengapa ia selalu ingin duduk di meja itu?. Entahlah. Aku tak tahu pasti.

" americano tanpa gula dan kukis coklat untuk dua orang.." ujarnya santai memesan pada namjoon. Lagi?. Ia ingin minum minuman pahit itu lagi?. Ya tuhan. Aku bahkan lupa kapan terakhir kali aku menikmati minuman pahit itu. Mengangguk kikuk namjoon pergi mengambil pesanan yang ia terima.

Hening. Ia kembali memainkan jemari lentiknya. Aku berdehem. Mencoba memusatkan perhatiannya padaku.
"Eum.., kau, na-na-namamu.. siapa??"

" taehyung. Kim taehyung."

"Eoh.. ya, taehyung-ssi, inikah tempat yang menyenangkan itu??.." ia terdiam. Kemudian sesaat berdecak sepertinya mendapatkan suatu ide dipikirannya.

"Taman hiburan. Aku ingin kesana setelah menikmati pesananku." Aku kembali hanya mengangguk mengiyakan keinginannya.