Hai, Hana kembali dengan cerita yang Hana sudah rombak.
-------"Kita akan pergi camping ke Hutan Arzalee!!"
"HAH?!" Semua perhatian tertuju pada Nayeon, kakak Tertua.
"Kak Nay, lu serius?!" Nayeon mengganguk, ia memang serius dengan ucapannya.
"Kak, lu gak takut sama rumor yang beredar tentang hutan Arzalee itu?" Hana menaikkan sebelah alisnya, lalu mem-pause video youtube-nya.
Disana memang sempat beredar rumor tentang hutan Arzalee, katanya, disana tinggal sebuah klan werewolf yang mengerikan.
"KAK!! TAPI LU BENERAN MAU KESANA?! KALO LU MAU BUNUH GUE GAGITU JUGAA?!" Rani mengatupkan kedua tangannya didepan dada dengan alaynya, "ayolah kak! Jangan!!"
Nayeon menggeleng, merasa malu dengan sifat adiknya yang satu ini.
"Dih, daripada lu pada ribut... Mendingan packing aja sonoh!" Ujar Sana, gadis itu benar-benar heran dengan Rani. Sepertinya, saat ibunya mengandung Rani, ibunya mengidam yang aneh-aneh.
"Berisik lu pada, bay the way, gue mau packing dulu." Hana menggerlingkan matanya, lalu pergi ke kamar-nya.
"Gue jugak ih!" Jihyo beranjak dari lantai, lalu menyusul Hana untuk menyiapkan apa yang harus ia bawa nanti saat camping.
Akhirnya, yang lain-pun mengikuti Jihyo dan Hana.
Di kamar...
"Sekarang apa yang harus kita bawa nih ?" Tanya Rani
Sana mengangguk, "tendanya udah? Tikar? Kompor portabel?"
"Alat buat camping udah siap sama gue semua, gausah khawatir." Hana membuka suara, lalu menyalakan lagu dan menyumpal telinganya dengan Headset miliknya.
"Terus, apa yang harus dibawa sekarang?" Tanya Tzuyu.
Hana melemparkan sebuah kertas yang sudah dilipat kepada Tzuyu, "nih, udah gue catetin semuanya, sayang. Tinggal lu pada salin, terus siap-siap deh!"
Tzuyu mengganguk, lalu membuka kertas yang dilipat itu.
Barang yang harus dibawa;
▪Baju [cukup bawa untuk tiga hari]
▪Alat mandi [sabun, shampoo, facial foam, facial wash, dll]
▪ALAT KECANTIKAN LO PADA.
▪Minyak goreng
▪Aqua botol [yang besar, cukup bawa dua]
▪Sosis, dan bahan makanan lain
▪SAYUR JANGAN SAMPE LU MAKAN RAMEN TEROS GUE TAPOK LO PADA.
▪Handuk"Gak banyak sih.." gumam Rani.
Hana, Jihyo, Nayeon, Sana, Tzuyu dan Rani akhirnya mengambil tas mereka, tidak besar, namun tak kecil juga.
Tak lama, mereka sudah selesai mem-packing. Semuanya sudah berada dibawah namun tidak dengan Jihyo, gadis itu masih mem-packing karena bawaannya yang begitu banyak membuatnya lama.
"Papah, kabar tante Yoona gimana ?" Tiba-tiba Hana bertanya, ia sedikit err.. merindukan teman Ayahnya itu.
"Baik, tumben nyariin. Biasanya kesel setengah mati ?" Papanya menyengrit heran, tak biasanya batin-nya.
"Iya, tumben kak Hana nyari tante Yoona. Jangan jangan..." Rani memasang wajah seperti om-om mesum, "kakak udah mulai suka sama tante Yoona ?!" Lanjutnya.
"Dih, berisik!" Hana memalingkan wajahnya.
Sontak semuanya tertawa, bahkan ayahnya sekalipun.
"Dih! Ntar, Hana sumpain kalo Papah gagal pendekatan ama tante Yoona!"
"Eh, Iya-iya!!"
"Pah..." Minho menoleh, lalu memasang ekspresi seperti berkata 'apa ?'
"Bagaimana kabar mama disana ya?" Tanya Sana.
Minho tak menjawab, lidahnya seakan kelu untuk menjawab.
"Mama pasti bahagia kok San, Mama pasti seneng kalo liat kita bahagia." Nayeon mengusap-usap punggung Sana.
"Kak... Rani kangen Mama.." Rani menundukkan kepalanya.
"Udah dong... Jangan bahas Mama gitu.. kasian papa jadi sedih !" Hana menyemangati sang Ayah, tak tega melihat satu-satunya kebahagiaanya bersedih.
"Lagi pula ! Napa jadi melow gini!"
—Werewolf—
To be continue....

KAMU SEDANG MEMBACA
『 𝙬𝙚𝙧𝙚𝙬𝙤𝙡𝙛 | 𝙇. 𝙏𝙖𝙚𝙮𝙤𝙣𝙜 』
Fantasy[ON HOLD] ❝Apakah kamu percaya dengan adanya werewolf ? Apakah kamu percaya bahwa mereka akan melolong di tengah malam saat bulan purnama ? Dan.... Apakah kamu percaya ? Bahwa mereka akan menjelma menjadi sesosok manusia yang tampan ataupun Cantik...