Hari ini adalah hari resmiku bersekolah di SMA Astromical Senior High School. Aku bertemu teman-teman baru, tidak sedikit juga teman lamaku, salah satunya adalah Hana. Dia adalah teman sekelasku dari SD, dan sekarang ia sekelas denganku. Untung saja ada temanku yang satu itu, kalau tidak ada dia, mana ada teman yang aku kenal nanti di kelasku, kelas X IPA 1.
Aku berlari menuju kelasku di lantai 2 yang paling pojok. Perasaanku bercampur aduk antara senang bertemu Hana dan gugup bertemu semua orang baru di kelas baruku itu. Ketika aku sampai di dalam, semua orang sedang sibuk bicara sehingga membuat gaduh seisi kelas. Mereka tidak menyadari kedatanganku, itu membuatku sedikit lega. Aku pun mencari keberadaan Hana. Ternyata ia sudah punya teman sebangku. Aku terpaksa duduk di belakangnya.
"Alexa, maaf orang yang duduk dibangku sebelahku ini memilihku untuk dijadikan teman sebangku, dia duduk begitu saja disini, maaf ya!" Kata Hana sambil berbisik.
"Tidak apa, justru itu akan menambah teman kita, iya tidak?" Kataku merelakan.
"Iya, kamu benar juga!"
Tak berapa lama, datang seorang siswi dan seorang siswa. Mereka terlihat seperti pasangan. Mereka duduk di bangku paling pojok di belakang. Wajah mereka terlihat menyeramkan dengan mata mereka yang menatap dengan tajam. Yang perempuan berparas cantik, bermata kuning dengan rambut coklat keemasan bergelombang yang indah, sedangkan yang laki-laki juga berparas tampan, bermata merah dengan rambut yang disisir rapi berwarna coklat kemerahan. Mereka terlihat seperti vampir yang muncul di film-film. Yang persisnya lagi, kulit mereka sama-sama pucat. Apakah mereka benar-benar vampir? Para murid begitu lama memperhatikan mereka.
Setelah aku selesai memikirkan mereka, datang seorang siswa. Penampakannya berbanding terbalik dengan dua orang tadi. Sepertinya dia anak yang nakal, itu bisa dilihat dari penampilannya yang serba acak-acakan. Tapi ia sepertinya menarik perhatian para siswi dengan mata hazel yang begitu indah, rambut coklat acak-acakan dan parasnya yang menawan juga tidak kalah dari pasangan itu. Ia tampak bingung mencari tempat duduk karena semuanya sudah di tempati. Dan sialnya hanya bangku di sebelahku yang kosong. Tentu saja ia kemari dan duduk begitu saja disampingku tanpa minta izin padaku.
"Permisi, bisa tidak kamu pindah ke bangku laki-laki?" Kataku takut.
"Aku juga maunya sih begitu, tapi semuanya sudah penuh! Apa kamu tidak lihat?" Katanya. "Mungkin aku sedang sial, mana kebagian duduk dengan perempuan lagi, haduuh!" Gumamnya.
"Kalau begitu, bagaimana dengan mereka yang di pojok itu?" Kataku sambil menunjuk pasangan yang tadi.
Ia pun pergi kesana. Sepertinya meminta untuk bertukar tempat duduk dengan perempuannya. Namun setelah beberapa saat. Dia kembali dan duduk di sampingku lagi dengan wajah pucat.
"A...ada apa? Kenapa kamu tidak jadi pindah?" Kataku heran.
"Se...sepertinya mereka tidak mau diganggu" Katanya dengan wajah pucat sambil melihat mereka.
"Bolehkan aku duduk dulu denganmu untuk saat ini? Se...sebenarnya aku tidak suka dengan perempuan, mereka berisik dan suka ikut campur! Ups!" Katanya kelepasan. Itu membuatku terkejut dan sedikit marah.
"Iya, tidak apa, tolong jangan katakan itu lagi ya!" Kataku tersenyum. Dalam hati berkata 'anak ini sepertinya bisa membuat perempuan kesal ya'.
"Siapa namamu?" Katanya basa-basi.
"Alexandra Faleria Ginger, kamu boleh panggil aku Alex, Alexa atau Flare terserah kamu?"
YOU ARE READING
The Couple
Mystery / ThrillerHari pertama masuk sekolah SMA bagi Alexandra sudah membuat pusing. Apalagi ia terpaksa harus sebangku dengan seorang siswa yang seperti berandalan. Penyebabnya adalah pasangan misterius yang selalu bersama setiap waktunya. Anehnya, tidak ada seora...