Victims (Part 2)

2 0 0
                                    

Hari berikutnya. Siswa yang tergeletak di bawah tiang bendera itu, diberitakan telah meninggal dunia karena kehabisan darah. Entah siapa yang melakukannya karena di tempat kejadian saat itu, tidak ada satu tetes pun darah yang menetes disana. Itu membuat kami semakin curiga kepada pasangan misterius itu.

KRIING... Bel istirahat makan siang berbunyi. Aku, Zena, Chealsea, Mike, Edward, Hana dan Sally terburu-buru menuju kantin dan duduk berkumpul.

"Bagaimana?" Kata Zena.

"Ya, itu semakin meyakinkan bahwa mereka pelakunya!" Kataku.

"Tapi belum tentu mereka vampir, mana mungkin ada vampir-kan? Itu hanya khayalan!" Kata Mike.

"Mu...mungkin vampir itu ada. A...apa mungkin ada orang lain selain mereka yang melakukannya?" Kata Sally.

"Ya! Vampir itu ada! Aku sudah bilangkan!" Edward yakin.

"Ah, kalian ini, sudahlah! Jangan dipikirkan. Semakin kalian mendekati masalah, masalah itu akan semakin besar! Bukankah kalian ingin menjauhi masalah! Tahan diri kalian!" Hana jengkel.

"Tapi bagaimana kalau itu benar adanya!" Chelsea makin memperpanas suasana.

Semua terdiam. Wajah bingung dan gelisah tampak pada semuanya. Badan Sally bergetar hebat. Mungkin karena ketakutan.

"Aaaaa!" Sally menjerit dan tiba-tiba berdiri. Ia langsung berlari entah kemana. Seisi kantin memperhatikannya. Kami berusaha mengejarnya. Ternyata ia tidak terkejar dan menghilang entah kemana. Kami memutuskan untuk kembali.

"KYAAAAA!" Beberapa detik kemudian, terdengar teriakan.

"Itu suara Sally!" Sahut Mike.

"Suaranya berasal dari lapangan upacara! Ayo cepat!" Zena berlari. Semua mengikuti, termasuk para siswa dan pedagang kantin.

Sayangnya pada saat kami sampai, Sally sudah diikat di tiang bendera. Kami menghampirinya.

"Dia tidak bergerak!" Kata Hana.

"Coba periksa, apa dia baik-baik saja! Semoga baik!" Kataku.

"Gawat, denyut nadinya melemah dan kulitnya pucat dingin!" Sahut Zena.

"Ada empat lubang di lehernya!" Kata Edward.

Semua hening. Chelsea menangis tersedu-sedu dipelukan Hana. Aku hanya menatap Sally sedih. Mike, Edward dan Zena hanya menunduk. Tak berapa lama guru-guru datang dan membawa Sally ke klinik. Kami kembali ke kelas.

"Bagaimana ini bisa terjadi...? Huhu..." Chelsea menangis.

"Sally anak yang baik, pemalu dan penakut, mana mungkin dia tertarik memperhatikan pasangan itu!" Sahut Mike. Yang lain mengangguk setuju.

"Yang penting kita akan cari tahu jawabannya!" Kata Edward.

"Ya, kejadian ini sama seperti siswa yang meninggal kemarin. Kemungkinan besar pelakunya orang yang sama!" Kataku yakin. Semua mengangguk setuju.

"Dan itu semakin menunjukkan bahwa vampir-lah yang melakukannya yaitu mereka. Tapi, apa masih ada kemungkinan bukan mereka pelakunya? Mungkin ada semacam trik? Seperti yang biasa dilakukan pelaku dalam buku detektif conan?"

"Argh! Sudah pasti mereka yang melakukannya! Kita langsung tanya saja pada mereka! Mereka pasti mengaku!" Zena memukul meja dan berdiri kasar tiba-tiba.

The CoupleWhere stories live. Discover now