Ghost Invasion 有鬼来袭

Ch.22 Kebebasan Merindukan Begitu Lama

Melihat lingkaran hitam di cermin, saya bahkan tidak memiliki kekuatan untuk mengeluh. Tadi malam, kami saling bertatapan satu malam lagi! Saya mengambil lip balm dan memakainya. Sungguh, saya berbicara lebih banyak daripada yang pernah saya lakukan tadi malam. Mengapa semua orang di keluarga Huo merepotkan! Yang hidup itu merepotkan, tetapi yang mati lebih parah lagi!

Tadi malam, saya menggunakan semua alasan dan air liur saya, hanya ingin dia tahu saya tidak ingin terjebak dalam konflik di keluarga Huo. Tapi dia bersikap seolah-olah dia tidak mengerti, hanya mengatakan beberapa hal yang membingungkan. Ketika fajar tiba, dia menghilang tanpa pemberitahuan.

Setiap kali saya memikirkannya, saya sangat marah. Aku baru saja akan melemparkan sisir di tanganku ketika aku mendengar suara Matron Wang di luar pintu.

"Nyonya, Nyonya bilang kamu bisa kembali ke sekolah. Mobil sudah siap, menunggu Anda turun.

"Apa? Oke! "Saya hampir tidak menyadari apa yang terjadi. Aku memasang rambutku dengan santai dan membuka pintu. Di luar pintu, Matron Wang berdiri di sana tersenyum, memegang kotak makan siang yang cantik yang dia berikan padaku.

"Ini adalah untuk Anda."

Saya menerimanya dan mengucapkan terima kasih, lalu berlari ke bawah. Saya masih punya kesempatan, ya! Itu tidak akan seperti yang dia katakan, selama aku bisa membuat ibu tiri mempercayaiku, kebebasan seperti ini akan lebih dekat dan lebih dekat denganku ...

Mampu kembali ke sekolah, tentu saja saya sangat senang saya tidak peduli tentang hal lain. Tapi sekarang identitas saya adalah istri dari Huo Xiaoran, dan tekanan itu jauh lebih dari yang saya perkirakan ......

"Melihat! Itu dia! Apakah Anda melihat koran kemarin? Huo Xiaoran meninggal! Apakah kamu pikir dia adalah tanda buruk untuk suami? Mereka baru mendaftar sebulan lalu dan sekarang Huo Xiaoran mati. Sungguh orang yang tidak beruntung! "

"Shh! Tenang, bagaimana kalau dia mendengar? "

"Apa yang kamu takutkan, huh! Aku bahkan tidak tahu apakah dia beruntung atau tidak beruntung! "

"Ayo ayo!"

Kedua gadis itu berjalan perlahan, tetapi hatiku hancur oleh sesuatu. Aku menggigit bibirku, berusaha menahan air mata di mataku.

Sebenarnya, saya sudah mendengar kata-kata seperti ini berkali-kali sejak saya masuk ke sekolah. Bahkan ketika saya kembali ke asrama saya sekarang, meskipun teman sekamar saya tidak mengatakan ucapan sarkastik seperti itu, ekspresi dan tatapan mereka yang dipertukarkan tidak kurang merusak daripada kalimat-kalimat ini.

"Xiaoya! Kenapa kamu sendiri?"

Aku mengangkat kepalaku ke orang di sebelahku, dan tersenyum, "Senior Yan, kami belum pernah bertemu dalam waktu yang lama." Aku membungkuk dengan sopan, tapi jantungku mulai berdegup kencang. Pria di depanku dipanggil Yan Bei, jurusan yang sama denganku, tapi satu tingkat lebih tinggi dari aku. Dia akan lulus semester ini.

Sejak saya masuk perguruan tinggi sebagai mahasiswa baru dan melihat dia berpidato di OSIS, saya terpesona oleh wajah serius itu, wajah yang tampan dan hangat. Ketika dia tersenyum, itu seperti matahari, mengusir kegelapan di bagian terdalam dari tubuhku.

"Xiaoya! Dua hari kemudian, saya akan meninggalkan sekolah. Lusa, saya ingin mengundang Anda ke pesta. Anda harus datang! '' Yan Bei berkata, memasukkan kartu ke tangan saya, lalu pergi dengan cepat.

Menatap sosoknya, saya berhenti selama beberapa detik, sampai suara yang akrab terdengar di telinga saya, "Jadi, Anda menyukainya？"

Seperti beberapa kali pertama, saya benar-benar ketakutan. Dia, yang kupikir hanya bisa muncul di malam hari, berdiri di sampingku sekarang, membungkuk untuk melihat kartu di tanganku. Warnanya seperti kali sebelumnya, hantu dan pucat!

"Kamu?" Aku kaget, tapi saat berikutnya, setelah mendapat tatapan terkejut dari sekitar, aku menurunkan suaraku, "Kenapa kamu ada di sini?"

Huo Xiaoran berdiri tegak, dan setelah menyipitkan mata, dia mengangkat alisnya dan mengangkat jarinya. Hanya sekarang yang saya lihat, ada benang merah yang diikat di jari manisnya, tetapi saya tidak bisa melihat ujung yang lain. Dia mulai menarik tali ke loop demi loop, dan akhirnya aku menemukan, bahwa jariku sepertinya tertarik pada sesuatu ......