PanjiLima belas menit lagi Kereta api menuju Yogyakarta akan segera berangkat, dimohon untuk penumpang agar segera memasuki gerbong kereta.
Shit,shit,shit.
Mendengar info itu, gue langsung makin fokus sama lingkungan sekitar gue. Semoga gue ga ketinggalan nih kereta.
Coba kalo tadi gue ga disemprot sama ibu-ibu karena gue ga sengaja nabrak dia. Hal kaya gini bisa terhindar.
“Maaf mas, bisa di cek tiketnya ?” Tanya satpam.
Gue langsung kasih tiketnya yang daritadi gue pegang setelah keluar dari area parkir mobil.
Satpamnya menjelaskan ulang info yang telah tertera dalam tiket itu. Gue pun langsung pergi fokus mencari kereta dan kursi yang gue tuju.Beruntungnya setelah gue duduk di kursi, gue baru mendengar suara mbak mbak tadi kalo kereta yang gue tumpangi ini akan berangkat dan gue harus nikmatin perjalanan yang mungkin akan menjadi tujuh jam ter-boring yang pernah gue rasain.
Sebenernya gue sering travel pergi dari kota A ke B tapi biasanya itu bareng Sandi atau temen – temen hangout gue lainnya. Biasanya di perjalanan akan penuh cerita tentang Sandi yang berusaha menarik perhatian cewek-cewek selama dia di kampus.
Gue akan mencoba fokus dengerin Sandi ngomong, tanpa perlu bolak balik buka tiga aplikasi di hp gue.
Well, cerita dia kadang cukup membuat gue yang jarang tersenyum ini ketawa.
Gue pasang headphone di telinga, lagu Long Way Home band asal british aka 5 Seconds of Summer itu terdengar dan menemani selama beberapa menit. Gue putuskan untuk menggunakan waktu kosong ini dengan tidur.
Akan dengan senang hati saya menggunakan waktu ini untuk tidur.
Saat mata gue terpejam, wajah dia kembali menghantui. Untuk sekian kalinya gue berharap perjalanan singkat di tempat yang gue mau ini, bisa melupakan bayang-bayang wajahnya walau hanya sesaat.
-
Yak cukup segini dulu lah ya, btw apa kabar kelian? Di harpitnas ini gue cukup padet. Lelah dikit gapapa lah ya, daripada pikiran gue balik mikirin dia. wkwkwkk
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange(r)
Short StorySeperti takdir yang mempertemukan dua orang asing di kota baru bagi mereka. Namun mampu menyisakkan cerita yang membekas lebih dari rasa kopi di senja. Tentang rasa yang tak mereka kira akan singgah, ternyata datang serta mengisi ruang hati yang sed...