Alat ukur

86 18 0
                                    

Jangan jadikan cinta dan perasaan sebagai alat ukur untuk menentukan apakah satu tindakan benar atau salah.

Karena cinta dan perasaan adalah dua hal yang paling tidak konsisten dalam diri seorang manusia.

Sebagai contoh,  satu sejarah yang tidak akan pernah dilupakan oleh umat manusia,  adalah mengenai pembunuhan pertamakali yang dilakukan oleh Qobil kepada Habil.

Atau mungkin yang hari ini bisa kita lihat dan nilai dengan nyata,  adalah kaum LGBT yang begitu ngotot membenarkan apa yang mereka labeli dengan cinta tidak pernah salah.

Membuat banyak orang akhirnya menjadi goyah dan menerima kemaksiatan dan dosa mereka hanya karena berlandaskan HAM?

Jadikanlah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta akal yang diisi oleh ilmu yang haq  sebagai alat ukur,  apakah satu tindakan baik atau buruk.

Ini bukan mengenai perasaan dan hati yang harus dijaga, ini mengenai-- sampai kapan manusia mau diperbudak oleh hawa nafsunya?

Acak-Acak IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang