Notes dan Gadis Musim Dingin (Winkdeep) "GS"

36 3 0
                                    

Perubahan iklim sepertinya memang sudah sangat parah. Tanggalan kalender sudah menunjukan bulan April tetapi mengapa udara masih sangat dingin? Bahkan di beberapa daerah salju belum sepenuhnya mencair.

Sialnya, mengapa hari ini aku harus ada kelas? Udara sangat dingin. Asal kalian tahu, aku benci dingin.

Kalau kalian tanya alasan ku, entahlah merasa kedinginan itu terlihat menyedihkan bagiku. Lebih baik peluh memenuhi tubuhku ketimbang memakai baju berlapis-lapis untuk menghangatkan diri. Berkeringat bagiku memperlihatkan semangat manusia yang bekerja keras.

Ah iya perkenalkan namaku Bae Jin Young, teman-teman dan fans-fans ku biasa memanggilku Jin Young, Baejin atau Bae Bae. Hei! aku bukannya sombong memberi tahu kalian aku punya fans tapi memang aku sudah debut menjadi anggota boy group yang cukup tenar di Korea Selatan di umurku yang ke 17 tahun.

Kepopularitasan tim ku sudah bisa disejajarkan dengan boy group senior lainnya. Aku juga merasa popularitas ku sendiri tak kalah dengan member ku yang lain. Aku lumayan sering diundang sebagai tamu dalam sebuah acara hiburan maupun reality show.

Menjadi anggota boy group terkenal bukan berarti membuatku tidak melanjutkan sekolah ke jenjang kuliah. Ayah dan ibuku tetap memaksaku untuk kuliah. Bahkan ayah menjadikan kuliah sebagai syarat aku bisa stay di dunia hiburan. Gila bukan? aku bahkan baru debut 2 tahun saat itu tapi ayah mengancam akan memutus kontrak kerjaku dengan agensi jika aku tidak kuliah.

Jadi disinilah aku sekarang, Seoul Metropolitan University sebagai mahasiswa semester 3 jurusan Komunikasi dan Media Massa.

Sudah setahun aku berkuliah tetapi bagiku kuliah itu membosankan, sangat membosankan. Aku sering bolos kelas dengan alasan jadwal ku yang padat. Padahal sering kali aku hanya kabur untuk berlatih di kantor. Lagipula Ayah kan hanya bilang aku harus kuliah, ia tidak memberi ku syarat waktu lulus kan ?

Menari dan bernyanyi lebih menyenangkan ketimbang menyaksikan profesor mengoceh hal-hal yang hanya membuat ku pusing di kelas.

Tak ada yang bisa membuatku betah di kampus hingga suatu hari aku menemukan sebuah notes dengan cover pemandangan hutan yang tertutup salju tergeletak di lorong kelas. Entah angin apa yang membuatku kemudian memungut buku itu. Namun saat akan menyerahkan ke bagian informasi kampus, manajer ku yang sangat tidak sabaran itu langsung menarik ku untuk masuk ke dalam van dan membawaku ke lokasi syuting acara variety show grup ku di Busan selama 4 hari.

Aku adalah orang yang sangat menjaga privasi seseorang. Bukan gayaku untuk kepo dengan masalah orang lain kecuali orang itu yang menceritakan masalahnya. Kalian bisa menanyakannya ke anggota group ku yang lain kalau tidak percaya. Leader grup ku pun hanya berkeluh kesah di depan ku saja. aku orang yang terpercaya.

Namun, notes misterius itu adalah sebuah pengecualian. Aku tahu ini tidak sopan. Tapi notes itu seakan mengundang untuk dibuka. Lagipula aku harus tahu siapa identitas pemilik notes ini bukan?






Park Ji Hoon.






Sebuah nama tertulis di halaman awal notes yang ku temukan ini. Ah, dia pasti pemilik notes ini.
Park Ji Hoon, dia pasti seseorang yang pendiam. Kalian tau apa isi notes itu?

Puisi.

Iya, puisi. Isi notes itu adalah kumpulan puisi. Baik puisi orang ataupun puisi karya Park Ji Hoon sendiri. Ia pasti hanya bisa mengekspresikan dirinya melalui puisi.

Well, puisi buatannya lumayan, bagus. Ah iya juga sangat menyukai salju, musim dingin dan musim gugur. Sebagian besar puisi yang ada di dalam notes ini bertemakan tiga hal itu.

"Kau belum berangkat juga Young? Apa kau mau bolos lagi hari ini? Aigoo...." ucap leader group ku Ji Sang Wook hyung.

"Iya, ini aku mau berangkat. Cerewet sekali hyung ini. Aku pergi dulu" ucapku yang kemudian berjalan keluar dari apartemen kami.

Wanna One dan kehidupannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang