Part 1 - Call it Destiny

19.7K 1K 41
                                    


Alona, Author Pov-

Semilir angin berhembus ringan menerpa wajah Alona.. yang sedari tadi tertidur di hamparan padang rumput di tengah hutan cukup jauh dari rumahnya. Membuainya hingga kian dalam memasuki mimpinya. Ya ini adalah penjelajahannya yang terjauh yang pernah dia lakukan, kali ini dia keluar dari wilayah kekuasaan Clannya demi memuaskan rasa dahaganya akan berbagai hal baru di dalam hutan ini.

Tak memperdulikan peringatan dari keluarganya akan rogue atau werewolf yang senyatanya adalah musuh alami bangsanya. Sepertinya. Dia tidak begitu yakin apakah dia termasuk dalam bangsa yang dinamakan vampir itu atau tidak. Alasanya karena dia sendiri merupakan setengah manusia setengah vampir.

Ibunya mengandung dan melahirkan Alona ketika masih manusia.. beruntung sang ayah berhasil mengubah si ibu tepat waktu sebelum jantung ibu Alona yang telah melemah saat itu berhenti berdetak. Berkat darah vampir diturunkan dari ayahnya yang mengalir dalam tubuhnya dia berhenti menua ketika 18 tahun setelah kelahiranya, ia juga memiliki ability layaknya makhluk immortal pada umumnya, namun juga memiliki kekurangan antara lain karena tubuhnya tetaplah manusia dengan jantung yang berdetak di dalam sana. Membuat kemampuan fisiknya tetap seperti manusia biasa namun hanya saja keabadianlah yang nampaknya menjadi pembeda antara dirinya dengan manusia pada umumnya.

Alona dapat bertahan hidup dengan darah atau makanan manusia.. tapi Alona lebih memilih makanan manusia ketimbang darah. Entahlah menurutnya darah sedikit membuatnya mual. Dan ia juga tidak tega untuk mengkonsumsinya mengingat darah bersumber dari makhluk hidup seperti manusia dan hewan. Ugh~

Baiklah cukup dengan pengenalan dirinya disini, karena waktu bersantai menikmati angin dan sinar matahari bagi Alona kini berakhir ketika instingnya menangkap suatu firasat buruk akan adanya sekumpulan rogue.. cukup banyak sekitar 10 atau 15 mungkin lebih, entahlah~ tengah menuju kearahnya bersantai sekarang. Ya Alona memiliki kemampuan itu seluruh indra nya puluhan kali lipat lebih peka ketimbang makhluk immortal biasa. Dengan cepat dia membuka mata dan mengemasi isi tasnya yang berceceran berupa beberapa buku sketsa dan buku bacaaannya yang baru setengah dia baca.


selang beberapa detik Alona berhenti melakukan kegiatan berkemasnya ketika kelompok rogue itu sudah berada tak jauh dari nya.. lebih tepatnya beberapa meter dari posisinya terduduk sekarang~

"Wahh.. wahh lihat apa yang kita temui ini, seorang manusia? ahh tidak, setengah vampir setengah manusia~ inikah yang kita cari?" sergah salah satu rogue yang kelihatannya masih sangat muda itu seraya mencondongkan sedikit tubuhnya mencoba mengendus bau tubuh Alona.

"sungguh ? mereka nyata ? kudengar mereka menyimpan kekuatan besar, mereka disebut sebagai barang langka. Mungkinkah kabar burung itu benar ?"

"apa dia akan berguna bagi Luna kita? Cepat beritahu Kyle." sambung oleh beberapa rogue berperawakan menyeramkan namun masih cukup mempesona di mata Alona ah- "tidak.. tidak.. apa yang kau pikirkan saat genting seperti ini Alona?" batin gadis bermata abu-abu itu.

Dalam keadaan seperti inilah yang seringkali membuat Alona merutuki dirinya karena kemampuan tubuh yang layaknya manusia biasa. Laripun percuma dia hanya akan lari seperti manusia biasa. Jika saja dia vampir seutuhnya sudah sejak beberapa detik yang lalu dia melesat pergi. Kini dia hanya bisa terdiam dan menelan salivanya dengan susah payah.
"Damn" umpatnya dalam hati. Sekaligus berharap orang tua atau siapapun anggota Clannya datang menyelamatkannya~ mustahil. Dia pergi terlalu jauh. Dan lagi tanpa izin.

Ethan, author pov

Tak begitu banyak hal menarik yang dilakukan Ethan sebagai seorang Alpha. Yang mana selalu berkutat pada masalah rogue. Pack. Teritory. Hanya itu saja yang dia perdulikan setelah masa-masa pengkhianatan oleh orang-orang yang dia cintai beberapa tahun silam. Ahh cinta.. mengingat kata itu saja sudah membuat nya emosi. Ethan yang tengah berkeliling memantau perbatasan di bagian timur territory packnya segera memutar arah menuju sisi barat territory pack, seketika mendapatkan mindlink dari Lucas, Betanya.

"Alpha ada info sekelompok besar rogue menuju ke sisi barat pack, mereka tengah menuju savana rumput dekat perbatasan kita."

"apa tujuan mereka?"

"sepertinya mereka ingin memulai penyerangan, tapi aku juga tak yakin kami memerhatikan mereka sedari tadi.. sepertinya mereka hanya memutari perbatasan seperti mencari sesuatu. Biar kami yang atasi Alpha, anda tak perlu khawatir."

"Tidak. Aku kesana sekarang"

"baik Alpha."

Ethan kini berlari kencang dengan keempat kakinya. Ya, kini dia berganti shift dengan wolfnya Aro. Serigala satu ini memiliki tubuh yang lebih besar dari para Alpha lainya Aro memiliki bulu bewarna coklat keemasan dengan mata bewarna gold serasi dengan warna bulunya. Aro mungkin terlihat bagai wolf yang nampak tenang dan santai tapi senyatanya dia adalah monster yang sesungguhnya.. tak kenal ampun dan brutal.. tak heran jika dia cukup di segani oleh Alpha dari Pack lainnya, di usia yang terbilang muda Ethan bersama Aro sudah menaklukan banyak pack baik kecil atau pun besar yang coba-coba cari masalah dengannya.

Posisi Aro sudah cukup dekat dengan posisi para rogue tersebut, diiringi gamma dan beta nya juga beberapa warrior yang berhasil menyusulnya dibelakang.. ketika tiba-tiba saja perpaduan aroma bunga lily dan mint terasa sangat pekat dan memabukkan terendus oleh moncongnya.. jantungnya berpacu dua kali, tidak.. berkali-kali lipat dari sebelumnya memaksa Aro memacu larinya lebih cepat lagi dan lagi hingga kakinya berhenti berlari dan tersentak kaget melihat wanita dengan rambut hitam bergelombangnya tergerai indah sebatas pinggang.. tubuhnya yang ideal dan wajahnya cantik bak dewi yunani, Dan jangan lupakan nanar mata berwarna abu-abu begitu jernih itu yang seakan berhasil menghipnotis Aro dalam waktu sepersekian detik saja.

"MATE !!?? MATEEE ! ROGUE SIALAN !!" Aro berteriak marah, Membuat Ethan tersentak kaget dari lamunanya.

"TIDAK ! TIDAK MUNGKIN ! MATE !?" Ethan terpaku sejenak di dalam sana sedangkan Aro sudah naik pitam melihat wanitanya tengah meronta dalam pegangan rogue busuk di depan sana. Melihat pemandangan itu juga membuat Ethan emosi entah kenapa, ketika melihat wajah kalut dan ringisan keluar dari bibir ranum wanita di depannya. Seketika Ethan berujar~

"Habisi mereka Aro.." titah Ethan di jawab dengan geraman oleh Aro.

TBC.

Moon for Alpha [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang