Alona pov~
Sial.. lenganku sakit, rogue ini mencengkram lenganku kuat sekali.. berulang kali aku meronta mencoba melepaskan cengkraman tangannya tapi nihil..
"Berhenti meronta jalang ! Dari clan mana kau ?" Ucap rogue yang mencengkram tanganku.
"Clan vampire terdekat di sini berarti Clan si pak tua Sammuel Walcott, wow benar apa kataku! Salah satu anggota clan mereka dikabarkan memiliki pasangan manusia yang tengah mangandung. Anak yang dikandung memiliki darah campuran, sama seperti legenda yang beredar. Tapi si pak tua itu dengan cepat menutupi info ini.. sudah kukatakan pada kalian kan seharusnya sejak lama kita mematai clan itu lebih serius. Tapi kalian tak percaya." ujar salah satu rogue di sampingku seraya menyunggingkan senyum sinisnya tanda puasnya.
"Lepas ! Aku datang dengan damai disini, kau tau Clanku kan ? Kau akan habis di tangan mereka ! Lepaskan aku, aku memberimu kesempatan!" Ujarku angkuh. Mencoba untuk mengintimidasi. apakah bibi Lucy menyadari keadaanku terdesak sekarang ? Aku yakin dia melihatnya dengan kemampuan khususnya itu.
"Diam bitch!" bentaknya. "Tak kusangka kita berhasil menemukan makhluk langka ini, Alpha pasti akan merasa senang sekali, akhirnya penderitaan Luna akan segera berakhir." Aku terus saja berkelit dan meronta lebih kuat lagi ketika rogue yang sedari tadi mencengramku mulai menariku untuk menjauh dari sini.
"Kyle sudah dekat kemari, aku sudah mengabarinya sejak tadi. Aku akan mengamankannya." Ujar rogue yang memegangiku itu, dan temannya mengangguk.. Tapi Tiba-tiba saja ia berhenti menarikku tatapannya beralih dari wajahku kemudian menatap lurus kedepan, diikuti para rogue lainnya, secara otomatis juga aku mengikuti arah pandang mereka dan kulihat di seberang sana muncul beberapa wolf, wolf yang paling depan bewarna coklat keemasan dengan iris mata goldnya tubuhnya besar lebih besar dari wolf lain di gerombolannya.. kurasa dia seorang Alpha, aku terpaku sesaat menatap mata itu jantungku berdebar debar etah kenapa, Aneh. Apa aku punya riwayat sakit jantung ? *tidakbodoh~*
"GRRRRR..."
Serigala itu menggeram marah, Oh tidak, tidak, jangan bilang disini akan terjadi pertarungan.. aku tak bisa bertarung ! Bagaimana ini !? Kepanikanku makin mejadi ketika gerombolan rogue ini menyunggingkan senyum sinisnya yang aku tau ini merupakan pertanda buruk mereka pasti memanggil sisa gerombolannya, mereka lalu mulai menyingkir seolah memberi jalan entah untuk siapa, sungguh tubuhku gemetar dan lututku rasanya lemas.. aku merasakan aura yang begitu menekan datang mendekat seiring mereka membuka jalan.. dan yah..aku mungkin tak akan selamat disini. Batinku.
"Oh sang alpha! Suatu kehormatan dapat bertemu lagi dengan anda Alpha dari Golden Pack~ " terdengar suara berat seorang pria dengan baritonenya memecah ketegangan di savanna rumput ini, dari belakang gerombolan rogue ini perlahan muncul sosok pria bertubuh kekar berkepala pelontos dengan keringat membasahi tubuhnya, wajahnya tegas tertutupi dengan raut muka yang nampak garang namun itu tak mempengaruhi ketampanannya. Tak dapat dipungkiri dia pria yang menawan bagi gadis manapun yang melihatnya, aku sedikit terperangah melihat dia datang seorang diri kupikir dia akan membawa beberapa orang lagi kemari. Sementara itu kulihat wolft bewarna coklat keemasan itu sudah nampak sangat naik pitam matanya membara, kuku-kukunya nampak dalam menancap di tanah, ia sudah dalam posisi siap untuk menyerang tapi tiba-tiba saja-
"ALONA !" Terdengar Suara perempuan cukup lantang kembali memecah ketegangan.. akupun menoleh ke sumber suara yang kukenal itu, dan itu bibi Anne ! Teriakku dalam hati. Aku selamat!
"Apa yang terjadi!?" Teriak bibiku panik yang tak lama Disusul oleh anggota keluargaku yang lain mereka membelalak kaget melihatku berada di tengah-tengah rogue bagaikan seorang sandera dan di sisi lain ada rombongan dari golden pack beserta Alphanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/146192587-288-k225414.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon for Alpha [TAMAT]
Loup-garouMereka bilang hal yang paling membahagiakan adalah ketika bertemu dengan takdir yang dinamakan 'Mate'. Tapi bagiku satu kata itu adalah sebuah kesialan yang tiada akhir. Dua pengkhianatan sudah cukup untuk membakar sesuatu di relung hatiku yang di...