Kencan!

6K 437 103
                                    

"Papa?" panggil seorang pemuda manis dengan suara menggemaskan miliknya.

Pria paruh baya yang mendengar panggilan dari sang putra hanya bisa terkekeh geli. "Ya Eren." jawabnya.

"Eungh, tidak jadi Papa."

"Haha, kenapa sayang?" tanya sang Papa.

"Umh. Eren malu Papa." dengan wajah yang memerah.

"Kenapa harus malu, Sayang. Eren tinggal bilang saja kok, Papa tidak akan marah." ucap pria paruh baya itu dengan lembut. Diusapnya rambut kecoklatan sang putra dengan sayang. Putra bungsunya benar-benar menggemaskan. Lihat saja pipi gembilnya, membuat siapa saja gemas untuk mencubit pipi gembil tersebut.

"E-Eren ingin pergi kencan dengan paman Levi, Papa." ujar Eren tiba-tiba. "Boleh ya, Papa?

"Eh?"

'Levi kau apakan anakku!' Jeritan hati seorang Grisha Jaeger saat mendengar sang putra meminta izin untuk pergi berkencan.

"Kau yakin sayang?" tanya Grisha gugup. Bagaimana tidak gugup saat mendengar putra manisnya meminta izin untuk berkencan dengan seorang bernama Levi. 

'Semoga saja tidak. Semoga tidak.'

"Uhm iya Papa. Tidak boleh ya." dengan wajah menahan tangis Eren menatap sang Papa.

Jdeer! 

"A-ah. B-boleh kok Sayang." izinnya. Ayah mana yang tega saat melihat putramu memasang wajah sedih seperti ini. Apalagi untuk seorang Grisha Jaeger yang kadar protektifnya sudah melampaui batas. Melihat sang putra bersedih saja langsung di'iya'kan permintaannya. Karena melihat Eren, sang putra, menangis sama saja dengan melukai dirinya.

"Terima kasih Papa. Eren sayaang Papa." dipeluknya sang Papa dengan erat.

"I-iya, Nak." (ಥ_ಥ)

'Levi. Kau apakan putraku!'

.
.

Kita tinggalkan saja Grisha Jaeger yang tengah menangis pilu. Beralih ke tempat tinggal tetangga sebelah. Di mana seorang pria tampan walau uhuk-pendek-uhuk tinggal.

"Hm. Sepertinya berhasil." seringai mengerikan muncul di bibir seksi pria tampan idola wanita dan juga pria saat melihat kekasih kecilnya berhasil meminta izin pada sang ayah.

"Bersiaplah Eren." dijilatnya bibirnya yang tiba-tiba mengering saat fokusnya berganti, melihat pantat montok sang kekasih.

Dengan siulan pria tampan itu beranjak pergi dari tempat Dia mengintip sedari tadi. Karena Dia harus mempersiapkan dengan matang kencan mereka kali ini.

.
.
.

TBC

Pendek ya? Iya. Emang sengaja buat yang pendek-pendek, sependek anunya Dedek Eyen 😏😏 *ditendang sampai ke bulan*.

Riren DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang