3. Somewhere Somewhen (18+)

1.6K 102 20
                                    

Buat adek2ku yg kusayang, itu udah ada ratednya ya 😚 mohon diperhatikeun.. gomawo..

😈🔪😈🔪😈

You messed up with me and I will make you messed
-Mino-

Ruangan itu gelap, tirai kamar masih tertutup rapat, bahkan sesosok tubuh terlihat masih bergelung manis dibawah buaian lembut selimut hitam pekat itu. Sinar matahari bahkan tidak dapat menembus pekatnya warna tirai dikamar itu. Tidurnya terganggu ketika ada nada dering dari ponsel yang terletak di headboard tempat tidurnya.

"Yeoboseyo?" Butuh 5 detik untuk sang pemilik suara sekaligus pemilik kamar itu untuk menjawab panggilan dari sang penelpon.

"Yya! Buka pintu kamarnya. Ngapain pakai di grendel segala?" Teriak orang diseberang.

"Hmmm.." Tanpa perlu lama lagi, akhirnya sang pemilik bangun dari tidurnya dan berjalan menuju pintu kamar untuk membukakan pintu bagi sang tamu.

"Udah berapa kali noona bilang, pintu jangan di grendel, kalo gini kan susah masuknya jadi harus bangunin. Lagian ya, ini habis minum berapa botol bir lo? Udah dibilang, jangan sering-sering minum walau libur.." ucapan gadis iti berhenti ketika sang cowok memeluk pinggang rampingnya dari belakang sambil menciumi tengkuk jenjang sang gadis. Tak lupa, paha gadis manis itu yang hanya tertutup sedikit hotpants itu pun mendapat perhatian khusus.

"Cerewet ih.." kegiatan sang cowok tak lagi hanya memeluk dan mencium, tapi sudah mulai mengelus perut datar sang gadis dan merambat naik ke payudaranya. Awalnya hanya elusan diluar cup, namun ketika sadar bahwa sang gadis menggunakan bra berkait depan, dia mulai memainkannya.

Tidak berarti dia langsung membukanya, tapi sang cowok lebih memilih untuk 'menyiksa' sang gadis lebih lagi. Awalnya dia mengelus pelan, bahkan dia mencoba merangsang si nipple dari balik cup dengan gerakan melingkar, beruntung bra yang digunakan tidak memiliki banyak busa,sehingga dia bisa merasakan bahwa nipple itu mulai menegang.

Setelah merasakan bahwa nipple itu menegang, sang cowok malah akhirnya meremas kuat payudara montok itu. Tangan besarnya menangkup payudara dan menarik nipple itu dengan lembut. Gerakan itu akhirnya mengirimkan gelenyar nikmat ke badan sang gadis dan berakhir melenguhkan nama sang cowok.

"Hmmm.. Mino-yya.." gadis itu hanya bisa meremas kuat pinggiran meja yang menjadi tumpuannya. Mino tiba-tiba bernisiatif membawa tubuh keduanya didepan cermin besar yang ada di kamarnya. Saat tangan kanannya masih melakukan gerakan meremas, tangan kirinya memegang lembut dagu sang gadis dan mengarahkan ke depan cermin.

"Irene Noona, look. Finally I met a beautiful girl in my world. She's so perfect, so beautiful and I know she's so damn hot. Am I right?" Bisik Mino di telinga Irene lembut, tapi gerakan meremasnya tidak lembut sama sekali.

Irene bisa melihat tatapan tajam Mino dari cermin, gerakan tangannya yang agresif meremas payudara montok Irene, bahkan Irene bisa melihat 6 kotak di perut Mino. Awalnya Irene hanya berniat mengantarkan Kimbab Tuna dan Kimchi Soup dari Eomma nya untuk Mino yang tinggal sendirian di kamar atasnya, tapi kenapa berakhir dia yang menjadi sarapan cowok ini lagi?

Sekarang Mino tidak lagi mengelus dari luar saja, tapi dia sudah membuka bra yang berada dibalik sweaternya tanpa melepaskan sweater itu. Gerakan Mino terlihat jelas di cermin besar itu, tidak hanya merasakan tangan besar Mino, tapi Irene bisa merasakan tatapan lapar Mino dari pantulan cermin. Gerakan Mino sekarang dilengkapi dengan menekankan tonjolan besar diantara paha Mino ke pantat sintal Irene, yang dia tahu bahwa Mino lebih dari siap untuk menikmati main coursenya.

Irene lalu melepas tangan Mino dan berbalik untuk meghadapatnya. Ditatapnya bibir tebal itu sebelum Irene melumat kasar bibir Mino. Selesai melumat, Irene langsung mencari lidah Mino untuk di eksplorasi. Tak berhenti disitu, tangan Irene mulai nakal merambat ke perut kotak-kotak Mino dan menghitung jika jumlahnya tetap 6 dan berakhir di segitiga tersembunyi itu.

Turn Off The LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang