Langkahku begitu pelan, menuju ruang bk , disana telah ada ibuku dan guru bk yang sedang menunggu, iya memang sedari tadi aku tidak mau masuk ke dalam sekolah, aku hanya berdiri terdiam di gerbang utama.
***
Setelah interview selesai, aku langsung masuk ke kelas baru ku. Meski aku sempat mengelak tidak mau, tapi aku ditarik pelan oleh guru bk yang disetiap perjalanan mulutnya komat kamit memberikan nasihat agar aku mau masuk ke kelas.
***
Hari pertama kedua dan ketiga, air mata selalu turun deras membasahi pipiku, aku ingin kembali ke jakarta. Aku rindu dengan teman-teman ku yang asik, gokil, tak memandang rupa dan harta. Kebersamaan itu hilang sekejap ketika aku mengatakan bahwa aku ingin pindah, aku akan meninggalkan mereka dan entah kapan bisa reoni.
***
Ketika aku mulai jatuh hati kepada seorang lelaki yang entah namanya siapa. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama, pertama kali aku bertemu dengan nya saat ia menabrak ku sewaktu aku sedang jalan sambil membawa buku. Bughhh... "aduh maaf ka, ga sengaja" jawab ku dengan menunduk. "Iya gapapa, kamu murid baru disini ya"jawabnya dengan senyuman manis dan tatapan maut. "Iya ka" ucapku singkat dan meninggalkannya dan menuju kelas untuk mengerjakan ulangan pertama ku di sekolah baru. Aku kaget ketika mengetahui bahwa orang yang sebangku dengan ku itu orang yang tadi menabrak ku.
***
Hari kedua ulangan ia mulai kepo tentang biodata ku. Pertama ia bertanya pada ku. "Emm.. nama kamu siapa coba liat kartunya!" Ucapnya dengan nada lembut lagi-lagi dengan senyuman manis dan tatapan maut yang membuat leleh hati. "Oh ini ka"ucapku singkat dan melanjutkan mengerjakan ulangan. "Dari jakarta? Kok lahirnya di Purbalingga?" Jawabnya kembali dengan raut wajah yang serius dan kali ini tubuhnya semakin mendekat. Aku mundur sedikit karena tidak enak hati dengan yang lain dan aku duduk tepat didepan pengawas. "Iya ibuku pernah bilang, beliau gamau kalo anaknya sampe ada yang lahir di jakarta emm dijakarta juga..." terhenti aku dan tidak melanjutkan ceritaku kembali. "Di Jakarta kenapa?trus kenapa bisa pindah?" Ucapnya sambil menatap serius dihapadanku, sesekali aku melirik dan tertunduk karena malu. "Engga ka hehe"
***
Seminggu ulangan sudah berakhir masa-masa paling menegangkan apakah aku naik atau tidak, tetapi sering kali aku melamun ada sosok dia( kakel cogan )di hadapanku yang berkata "jangan nakal disini, aku sayang kamu ra.." entah mengapa aku menjawab "iya ka, semoga lu..." indah memotong obrolan ku dan berkata "raa..lagi ngomong sama siapa sih? Pasti ngelamun lagi, gausa mimpi kamu bakal jadi pacarnya.. hehe" tawa indah yang agak mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend
Ficção AdolescenteDia sahabat ku, kekasih ku, pacar ku, ayah kedua ku, kakek ku, paman ku, musuh ku, dia segalanya bagiku. Tapi ia hanya seorang Pemain utama di mimpiku