Siang dan malam telah datang silih berganti. Aku yang dulu sangat susah untuk moveon dengan kakak cogan kini tlah mampu untuk moveon.
***
Aku duduk di meja kedua dari depan dan kedua dari pojok dekat pintu kelas. Dibelakangku, seorang laki-laki yang keliatan polos(aslinya gaktau)dan di sebelahnya yang terlihat brandal seperti preman terminal. Aku menatap seluruh siswa yang ada dikelas itu, tepatnya kelas baru 9F. Hati ku berkata, aku harus berhati-hati kelas ini sangat berbahaya. Tetapi aku hanya berpositif thinking "arghh.. paling cuma feeling gue aja kali ya eh aku maksudnya"gumamku yang lirih. Ya semenjak kepindahan ku dari kota ke kampung halaman banyak perilaku yang haru aku ubah,salah satunya cara berbicara ku.
***
"MENGAPA NEGATIVE THINKINGKU SELALU BENAR?!!!!" Teriakku dengan tangisan isak yang sedang melanda ku. Kebetulan aku dirumah sendiri jadi bebas untuk ngapain aja. Apa yang aku fikirkan saat pertama kali masuk ke kelas baru ku yaitu 9F ternyata benar. Aku kembali dikucilkan, bahkan dengan teman sebangku pun aku dikucilkan. Aku tak kuasa menahan kesedihan ini sering kali aku berkata "AKU INGIN PERGI DARI KEHIDUPAN KU YANG SEPERTI INI!!!" Tetesan air mataku semakin banyak, sudah ketampung satu bak dan tissue yang dimana mana.
***
Kesedihan ku yang kini kian melarut larut, telah sirna dengan kedatangan seorang gadis mungil yang umurnya lebih tua dariku. Yaa.. sekitar setahun. Dia putri, orang yang selalu menemaniku, selalu ada disampingku ketika masalah datang di hadapanku. Dia teman sekelas ku, meski tidak sebangku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend
Genç KurguDia sahabat ku, kekasih ku, pacar ku, ayah kedua ku, kakek ku, paman ku, musuh ku, dia segalanya bagiku. Tapi ia hanya seorang Pemain utama di mimpiku