Pagi hari itu Krist yang tengah sibuk menyirami tanaman, di kejutkan oleh seseorang yang tengah mengamatinya diam-diam dari gerbang rumahnya, orang itu tidak lain dan tidak bukan adalah Singto.Pria tampan itu tersenyum sangat manis ke arah Krist, ketika pria manis itu menengokan kepalanya ke arahnya berdiri sekarang.
"Kau lagi." Cetus Krist tidak habis pikir karena sejak hari itu Singto selalu saja mengganggunya dan mengusik kehidupannya.
"Jika aku tidak muncul mungkin kau akan merindukanku nantinya." Ujar Singto.
"Astaga, darimana datangnya merindukan itu? Yang ada aku justru bersyukur karena tidak ada yang menggangguku." Sahut Krist.
"Dimana kekasihmu itu?" Tanya Singto, seraya menatap kearah rumah Krist.
"Kenapa kau selalu menanyakannya? Aku curiga jika kau sebenarnya kesini karena mengincar dia." Jawab Krist.
"Kau cemburu?" Tanya Singto.
"Tentu saja tidak, sudah jangan bertingkah tidak masuk akal kepadaku." Jawab Krist.
"Aku tidak bertingkah apapun." Ucap Singto, terus memandangi Krist, yang membuat pria manis itu semakin lama semakin risih dengan kelakuan Singto.
"Pergi sana." Usir Krist.
"Tidak mau." Tolak Singto.
"Ku bilang pergi." Seru Krist.
"Tidak mau." Tolak Singto lagi.
Kesal dengan kelakuan pria itu, Krist langsung mengarahkan selang airnya kearah Singto, dan menyiram pria tampan itu.
"Krist hentikan!" Kata Singto.
"Tidak, pergi sana, jika tidak aku tidak akan berhenti menyirammu."
Mendengar hal itu Singto langsung berjalan pergi dari depan rumah Krist dan menatap pria manis itu dengan cemberut, sementara Krist menatapnya tanpa ekspresi bersalah sama sekali, karena singto yang lebih dulu memulai semua ini.
.
.
.
Siang itu Singto yang tengah duduk sendirian di sebuah bangku di teras rumahnya sambil memainkan game yang berada di ponsel miliknya itupun langsung saja menghentikan kegiatannya, saat melihat ada sebuah taksi yang kini berhenti tepat di depan rumah Krist, dan tidak lama kemudian, Singto bisa melihat Krist keluar dari dalam rumahnya, setelah itu memasuki taksi tersebut.
Tanpa berpikir panjang Singto, langsung mengambil kunci motornya yang berada di saku celananya, dan dengan cepat menaiki motornya serta pergi mengikuti kemana perginya Krist.
Untung saja ada kunci motor di sakunya, karena tadi Singto baru saja mengantarkan Apple ke halte bus, entah mau pergi kemana adiknya itu, dia menolak saat Singto berniat untuk mengantarkannya, dan hanya meminta untuk di turunkan disana.
Dan ternyata taksi yang di tumpangi Krist, menepi di danau tempatnya dan juga Krist dulu sering menghabiskan waktu bersama. Tetapi yang membuat Singto bingung itu untuk apa pria manis itu pergi sendirian kesini, dan juga dimana kekasih yang selalu dia banggakan itu.
Singto terus mengikuti Krist, saat pria manis itu turun dari taksi. dan kemudian berjalan di sekitar danau, Singto bisa melihat Krist tersenyum manis, bahkan terlihat sangat manis olehnya.
Dengan cepat Singto langsung memukul kepalanya sendiri, bagaimana bisa dia berpikiran seperti itu sekarang, padahal dia tahu dengan jelas bahwa Krist itu sekarang adalah milik orang lain, meskipun waktu itu Singto berkata pada Krist, jika dia akan membuat Krist menyukainya lagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/144911618-288-k5096.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[7]. Meet Again [ Sequel Love Love You ]
Fanfiction[ Completed ] Ini adalah sequel dari ffku yang judulnya Love Love You ( tentang seorang pria yang menyukai sahabat prianya sendiri ) Jika udah pernah baca pasti tahu gimana cerita awalnya mereka berdua, dan ending ff itu. Ff ini adalah lanjutan cer...