Chapter 11 : Ending

3.2K 217 34
                                    

Krist menggeliat dalam tidurnya, sebelum mulai membuka matanya dengan perlahan, di lihatnya Singto yang berbaring di sampingnya. Membuat ingatannya kembali kepada kejadian kemarin.

Mengingat hal itu Krist langsung mengipasi wajahnya dengan tanganya sendiri, dia merasa panas sendiri sekarang, karena mengingat desahan demi desahan yang di keluarkannya kemarin, Krist langsung saja mengigit bibirnya sendiri, apa lagi saat sadar jika dirinya tidak mengenakan apapun di balik selimut yang menutupi tubuhnya kini.

Dengan erat Krist mendekap selimut itu, dan tidak lama kemudian sedikit mengangkat selimut yang dikenakannya, mengintip apa yang ada di dalam sana, wajah Krist langsung memerah, lalu membalikan tubuhnya membelakangi Singto.

Tiba-tiba Krist merasakan ada seseorang yang memeluknya dari belakang, hingga Krist membalikan badannya untuk menatapnya.

"P'Sing..." Panggil Krist.

"Mmm."

"Apa kita melakukan kesalahan?" Tanya Krist.

Singto terdiam dan menggelengkan kepalanya, "tidak." Pria itu menatap Krist, "kita tidak melakukan kesalahan apapun." Lanjutnya sambil mencium kening Krist.

"Lepaskan aku, aku mau mandi dulu." Ujar Krist.

"Tidak mau, bagaimana jika kita mandi bersama?" Tanya Singto.

Krist langsung dengan cepat menggelengkan kepalanya, tanda dirinya tidak setuju akan ajakan Singto itu.

"Kenapa?" Tanya Singto.

"Aku tidak mau, aku masih sakit. Jangan macam-macam." Jawab Krist, sambil menatap Singto dengan cemberut.

"Baiklah." Ujar Singto, seraya mengusap pipi Krist dengan lembut.

"Tutup matamu, aku mau pergi ke kamar mandi." Tukas Krist.

"Kenapa, P' kan sudah melihatnya." Pungkas Singto.

"Tapi aku malu." Kata Krist.

"kenapa harus malu?" Tanya Singto.

"P'Sing terlalu banyak bertanya, aku jadi pusing sekarang." Jawab Krist, dengan bibir mencebik, ke arah Singto, tanda jika dirinya tengah kesal.

Bagaimana tidak kesal, seluruh tubuhnya rasanya seperti remuk sekarang, dan juga sakit. Dan semua itu karena Singto.

Mendengar hal itu, Singto langsung menutup matanya, "P' sudah memejamkan mata sekarang pergilah."

Sebelum pergi Krist menatap Singto terlebih dulu, memastikan bahwa pria itu benar-benar memejamkan matanya, setelah yakin baru Krist menyibak selimutnya, dan lalu berlari ke arah kamar mandi.

Setelah pintu kamar mandi itu tertutup Singto tertawa geli, dengan tingkah Krist, yang aneh itu.

.

.

.

Kedua pria yang kini di tatap dengan tatapan mengintimidasi itu hanya bisa menundukkan kepalanya, tidak tahu harus menjawab apa.

"Kenapa diam? Aku ingin tahu P'?" Tanya Lian pada Krist.

Sementara New terkekeh geli, saat kedua pria itu bungkam, itu salah mereka sendiri. Mereka terlalu bodoh, sekarang dia ingin tahu apa yang akan di jawab kedua orang itu, pada kekasihnya yang ingin tahu itu, percuma saja New mencoba mengalihkan perhatiannya, tetap saja Lian ingat kejadian kemarin.

"New kenapa diam saja, jelaskan padanya." Ujar Singto.

"Kenapa harus aku, aku tidak ada urusannya disini." Sahut New, kenapa harus dia, lagipula dia tidak tahu harus menjelaskan apa.

[7]. Meet Again [ Sequel Love Love You ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang