23

476 39 0
                                    

Sekarang mama sama kak rae lgi beresin barang barang gue. Sebenernya sih gue mau bantuin tpi sama mereka gue disuruh duduk aja. Kalo papa sih tdi pergi keluar, gue nggak tau kemana. Gue lihat kak juna masuk ruangan gue. Mama nyuruh kak juna buat nemenin gue aja, jdi kak juna sekarang lgi duduk di samping gue. Kita berdua ngobrol ngobrol gitu. Gue jga udah ngabarin sahabat gue, dan mereka seneng banget denger kalo gue bakal pulang ke rumah hari ini. Pasti kak justin jga seneng denger gue bakal pulang hari ini. Meskipun gue lgi seneng tpi perasaan gue nggak enak, nggak tau kenapa sih. Entahlah palingan itu cuma perasaan gue aja.

Sekarang udah sore, gue mau pulang sekarang. Papa jga udah nungguin gue diseberang jalan depan rumah sakit ini. Kata papa, papa nggak sendirian nungguin gue, disana jga ada 3 sahabat gue sama justin. Gue seneng banget. Gue, mama, kak rae dan kak juna langsung jalan keluar rumah sakit.

Author POV.

Saat mereka berempat sampai di depan rumah sakit, mereka melihat ada yg melambaikan tangan dan tersenyum lebar pada mereka. Ya orang itu adalah della, faby, kris dan justin, sedangkan jiseok hanya tersenyum manis. Karena terlalu senang ayla langsung menyebrangi jalan dan tidak melihat keadaan jalan. Ayla dan yg lain tidak menyadari bahwa ada truk yg melaju kencang ke arah ayla. Tiba tiba saja-

Brakk!!!

Tubuh ayla terpental beberapa meter karena tertabrak truk dengan kecepatan tinggi. Kepala ayla jga terbentur trotoar. Darah terlihat dimana mana. Mereka semua terdiam, mereka syok dengan apa yg mereka lihat. Justin yg sadar dengan apa yg terjadi pun langsung berlari ke arah ayla. Lainnya pun jga ikut berlari ke arah ayla. Justin memeluk tubuh ayla yg penuh dengan darah, ia jga mengusap pelan pipi ayla.

"Ay! Bangun ay! Kamu kuat kan? KAMU HARUS BERTAHAN AY!! KAMU NGGAK BOLEH NINGGALIN AKU!! AKU SAYANG KAMU!! KAMU NGGAK BISA PERGI GITU AJA AY!! AYLA BANGUN!! Hiks.. hiks.." Justin menangis. Ia tak menyangka akan seperti ini jadinya.

Renata dan raenissa jga ikut memeluk tubuh ayla. Della, faby dan kris menangis di samping ayla. Sedangkan juna dan jiseok terdiam. Jiseok masih tak percaya dengan apa yg dilihatnya, dan juna, ia tak menyangka ayla akan mengalami hal ini, ia tak ingin kehilanga ayla.

"Maaf... ak.. aku... sa.. yang.. ka.. li.. an." Kata ayla dengan nafas terputus putus. Ayla tersenyum. Tak lama kemudian pun ayla menghembuskan nafas terakhirnya.

Mereka semua yg ada disana pun menangis. Mereka masih tak rela untuk kehilangan ayla saat ini.

*****


Pagi ini pemakaman ayla dilaksanakan. Banyak orang yg berduka atas kematian ayla. Bahkan hampir seluruh angkatan ayla dan kakak kelas di sekolah mengenal ayla. Mereka semua tak menyangka bahwa ayla akan pergi secepat ini. Semua orang telah pergi meninggalkan makam ayla, yg tersisa hanya juna dan justin. Keluarga ayla pulang terlebih duku karena renata dan della pingsan saat mayat ayla dimakamkan, mereka pingsan karena tak kuat melihat mayat ayla dikuburan.

Juna ada di sebelah kiri makam, sedangkan justin di sebelah kanan makam. Juna tak menangis saat ayla dimakamkan, sampai sekarang pun juna tak menangis. Juna hanya masih tak percaya dengan apa yg ada dihadapannya.

"Ayla, kita emang nggak kenal lama tpi.. aku sayang kamu dek. Aku nggak nyangka kamu bakal pergi secepat ini. Andai aja dari dulu aku kenal sama kamu, kenapa aku ditakdirin buat ketemu sama kamu pas waktu kamu tinggal sedikit. Aku terlanjur sayang sama kamu, tpi kamu malah pergi ninggalin aku dek. Mungkin ini emang yg terbaik buat kamu, disana kamu nggak bakal ngerasa sakit lgi. Smoga kamu tenang ya disana dek."

Setelah mengatakan itu pun juna langsung meninggalkan makam. Sekarang yg tersisa hanya justin. Justin hanya diam memandangi makam ayla. Ia sangat sedih sekarang.

"Ay... Sekarang aku tau kenapa kamu nolak aku waktu itu. Kamu nggak pengen aku sedih kan ? Tpi sekarang aku sedih ay. Kamu ninggalin aku. Kamu bahkan nggak bilang kalo kamu sakit. Kamu pinter banget boong ya. Aku aja sampe nggak tau kalo kamu boong. Hiks.. aku sayang kamu ay hiks.." Justin terdiam sejenak, namun ia masih terisak. Ia pun melanjutkan perkataannya.

"Selama seminggu ini kita nggak ketemu. Selama seminggu ini aku kangen kamu ay. Kangen banget malah. Hiks.. Tpi pas kita baru ketemu... kamu malah pergi ninggalin aku untuk selamanya. Aku punya salah banyak ya ke kamu ? Sampe kamu tega ninggalin aku kyak gini. Hiks.. aku bakal inget kamu terus ay. Kamu bakal tetep nempatin hati aku. Walaupun sampe kapanpun kamu tetep disana. Nggak ada yg bisa gantiin kamu. Aku bakal sering kesini buat kamu. I Love You Ayla."

Justin mencium pelan batu nisan ayla. Ia pun pergi meninggalkan makam.

*****

Della baru saja sadar dari pingsan. Ia, faby dan kris sekarang ada di ruang tengah rumah ayla. Della hanya diam saja sejak sadar tdi. Kris dan faby khawatir dengan della yg hanya diam.
"By, kris.. masa' ya gue mimpi kalo ayla kecelakaan terus meninggal. Nggak mungkin banget kan. Ayla aja masih di rawat di rumah sakit. Eh kenapa kita ada di ruang tengah rumahnya ayla ?" Kata della.

Faby hanya diam menunduk, ia menangis dalam diam.

"Del, yg lo bilang itu bukan mimpi. Ayla beneran kecelakaan dan meninggal. Lo tdi pingsan pas pemakaman, jdi kita bawa lo kesini." Rasanya kris ingib menangis lgi mengingat kecelakaan ayla.

"Lo boong kris!! Ini semua nggak bener! Ayla masih hidup! Kemarin ayla nggak papa kog, dia masih dirumah sakit kan?! By, kris boong kan ? Yg diomongin dia nggak bener kan ? Jawab gue by!"

"Hiks.. kris nggak boong del hiks.. ayla.. ayla udah nggak ada hiks.. hiks.."

Mendengar jawaban dari faby seketika membuat della terdiam. Mata della berkaca kaca, seolah air matanya bisa menetes kpan saja.

"KALIAN BOONG!! AYLA MASIH HIDUP! DIA MASIH HIDUP! AYLA NGGAK MUNGKIN NINGGALIN GUE! Ayla.. ayla.. dia masih hidup hiks.. dia nggak mungkin ninggalin gue hiks.. ayla.. hiks.. hiks.." Setelah mengatakan itu della menangis. Ia tak percaya jika ayla meninggalkannya. Itu pasti hanya mimpinya. Itu tak mungkin kenyataan. Della tak mau kehilangan orang yg dia sayangi untuk kedua kalinya.


*****

Raenissa hanya terdiam di kamarnya. Ini terlalu berat untuknya. Adik yg sangat ia sayangi telah meninggalkannya untuk selamanya. Ia tak akan bisa bercanda, mengobrol, memasak bersama, pergi jalan jalan bersama, bahkan ia tak akan bisa lgi bertemu dengan ayla. Ia masih mengingat jelas kecelakaan itu. Kecelakaan yg telah membuat ayla meninggalkan raenissa untuk selamannya. Jika saja ia tidak membiarkan ayla menyebrang jalan pasti saat ini ayla masih ada di sisinya. Raenissa menyalahkan dirinya sendiri yg tidak bisa berbuat apa apa, padahal kecelakaan itu terjadi tepat di depan matanya. Raenissa melihat foto yg ada dimejanya. Di foto itu terlihat dirinya dan ayla yg tersenyum lebar. Itu foto saat raenissa dan ayla pergi ke sebuah taman bermain. Raenissa mengambil foto itu dan memeluknya erat. Ia menangis.

"Kenapa lo ninggalin gue sih ay hiks.. hiks.. gue sayang lo hiks.. kita pernah janji bakal bareng bareng terus kan ay, tpi kenapa lo nggak nepatin janji itu hiks.. lo hiks.. lo malah ninggalin gue hiks.. hiks.."

RP or RL?[COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang