"
Beberapakali aku menemukan mimpiku sendiri terjerembab di depan pintu. Kuyup oleh hujan. Seperti pakaian kotor berulangkali kucuci dan kujemur di halaman luas. Pada saat saat seperti itu aku selalu ingat wajah dan matamu saat menatapku; selalu teduh dan meneguhkan. Maka aku yakin pada akhirnya jarak hanya memisahkan raga. Tapi ia tak pernah sanggup menjauhkan mimpi, imaji dan kenangan yang kita semat bersama dalam rindu yang paling diam.
"
- Yang Terdalam -
KAMU SEDANG MEMBACA
PULIH
PoetryAku berhenti mengharapkanmu, pergi untuk tidak membuatku menunggu patah hati lebih lama. . Sebab, aku mengerti; tidak semua hal yang membahagiakan, selalu pantas untuk dimiliki. Ada cinta. Ada cita. Ada harapan di usia remaja. Lika-liku perjalanan w...