Awkward

24 1 0
                                    

"Yang itu bagus kok." Spontan mungkin ia kaget tengah melihat gano yang tepat berdiri dibelakangnya

Tadinya setelah nganter freya kerumah, ia mau langsung balik namun teman-temannya mengajaknya untuk ngopi-ngopi sore.

Tepatnya di dalam store kopi yang cukup hits buat para anak-anak muda jaman now, (saya tidak bisa sebut merk, jadi maaf) gano tengah mengobrol bersama teman-temannya, namun mata gano berhenti pada sosok perempuan disebrang sana tepatnya di sebuah store fashion yang kumpulan baju-baju cewek ada sih cowok cuman gano rasa dikit rata-rata black-white semua.

Tanpa sepengetahuan freya, gano menguntitnya secara diam-diam dan tepat berdiri dibelakangnya. Freya kaget melihat gano ada disitu.

"Gano? Loh lo ngapain? Disini juga?" Tanyanya kaget

"Iya. Tadi gue lagi ngumpul sama temen-temen gue disana" katanya sambil menunjuk teman-temannya disebrang

"Uhhmm.. gitu, ya ya makanya lo kesini pas ngeliat gue ada disini juga?" jawabnya sambil memilih-milih baju dan sesekali tersenyum, namun gano hanya diam dan mengangguk

"Tadi lo bilang yang ini bagus ya? Gimana dengan yang ini?" Tanyanya lagi

"bagusan yang kiri." Jawab gano datar

"beneran gak yang ini? Uhm yaudah deh. Gue coba dulu."
"Ohya. Lo kalo mau duluan, duluan aja." Katanya lagi, namun gano hanya membalasnya dengan senyuman

Gano A. Mahendra adalah sosok cowok berkaca mata yang dengar-dengar minus 1,35 ini adalah wakos di sekolahnya, tidak heran juga jika gano sering menjadi perfect boys disekolahnya. Wajahnya yang white-oriental dengan kacamata trendy membuat semua cewek-cewek terpanah, khususnya para junior dikelas 10 dan 11. Gano terkenal cuek dan tidak mau berbicara kepada setiap orang, hanya saja belakangan ini akibat tugas yang disibukan mereka menjadi akrab freya dan gano.

Gano tetap berdiri disana, sambil sesekali mengobrol dengan orang tua freya. Freya yang masih didalam kamar pass dengan baju yang baru dicoba itu, agak heran melihat gano tengah mengobrol dengan orang tuanya. Tidak biasanya gano sebegitu akrab dengan orang lain, tetapi freya salah justru gano yang memulai pembicaraan pada orang tua gano.

"Malam tante.. om.." katanya

"Ohh, eh malam.. gano ya. Yang tadi sore nganterin freya ya?" Tanya mama freya, gano menggangguk
"Pasti belum pulang kerumah nih yah, seragamnya masih dipakai." Seru mamanya

"tadi diajak temen-temen ngumpul." Jawabnya agak datar namun berintonasi, layaknya anak yang sopan gano bersalaman dengan mama dan papa freya

"Kamu nganterin freya? Kamu siapanya freya, temen? Sahabat? Atau.. pacar? Atau kamu mau ngedeketin freya ya?" Seru papa freya

"nggak om, saya cuman temennya. Nggak lebih kok." Jawabnya

"Hemm.. iya, ya kalo lebih juga nggak papa, kalau masa depan kamu cerah ya." Tambah papanya lagi

"Ehh eheengrhh,,." Tawa gano agak garing membuat mama dan papa freya tercengang

"Freya itu anak perempuan om sm tante satu-satunya. Jadi kalau kamu memang teman dia yang baik, ya kamu jagain,lindungin,dan jangan membuat dia sakit hati. Karena itu akan membuat freya kecewa dan murung" Nasehat papa freya
gano mengerti bagaimana seorang papa freya, yang sayang bener terhadap anaknya. Gano hanya mengangguk mengerti saat itu, lalu tanpa diketahui oleh freya saat itu lantaran freya masih didalam ruang pass gano mengeluarkan bungkusan kecil dari dalam tasnya.

"gano, ngerti kok om. Inshallah, freya anak om baik-baik aja kalo disampingnya ada gano dan gano akan selalu ngejagain dia kapan pun dan dimanapun, oh iya gano boleh titip ini buat freya nggak om?" Kata gano sambil memberikan bungkusan kecil pada papa freya

ENIGMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang