• •
Keriyuhan kota siang itu membuat seorang cowok gelisah, lama ardan menunggu balasan pesan seseorang yang saking sibuknya, ya ardan tahu perempuan itu bakalan sibuk untuk beberapa hari ini karena menyiapkan sebuah kegiatan yang ardan sendiri gak akan tahu bakalan seperti apa kegiatan itu. Namun ardan tetap setia menunggu balasan pesannya, sambil menyebat sebatang rokok di sebuah kafe.Diliriknya jam tangannya
15.45 PM
Membuat ardan semakin merasakan panasnya kota sore itu, sesekali dia menarik isapan rokoknya lalu mengehembuskan asap dari mulutnya secara perlahan."Ardan.." panggil seorang cewek diseberang jalan
Sekilas ardan berdecak kecil, melihat kedatangan seorang cewek diseberang jalan tersebut.
"Apaan dah lis.." jawabnya sembari menyebat rokok yang ditangannya dan mengeluarkan asap tanpa arah."Kamu dari tadi disini?" Tanyanya penuh senyuman yang dilontarkan sambil menepis-asap yang terkena dengannya
"Iye. Lo ngapain?" Tanya ardan, "eh lo itu lo mau ngapain narik bangku segala, ahelah.." tambah ardan lagi
"Masa kamu ngelarang aku sih ardan.." melas cewek itu yang sedari tadi menarik bangku dan duduk didepan ardan, ya berhadapan tepatnya hanya di selingi oleh meja, layaknya sepasang kekasih Lisa menopangkan wajahnya dengan kedua tangan diatas meja sambil melihat jelas wajah ardan.
"Ardan.. kamu tuh jangan ngerokok kenapa sih, akh risih tau humm." Tambahnya sambil blushing"Ngapain sih lo, jangan sok manis. Jangan sok ngelarang gue dah." Rilah ardan
"Itu ngapain lagi, blushing eh lo awas lo ya jangan natap gue kayak gitu ih. Risih gue." Tambah ardan lagi sambil menepis tangan cewek ituLisa Adriyana, cewek pemuja ardan sejak pertama kali ardan masuk Sma, dimula pada hari pertama ospek ardan dengan wajah bingung tengah dijodoh-jodohkan oleh senior-senior pada waktu itu dengan Lisa. Hanya karena mereka memakai seragam kebalik mereka berdua di panggil ke depan dan disorakin dalam perjodohan. Yang cowok seharusnya pakai baju warna putih, yang cewek warna hitam tetapi, hanya mereka berdualah saat itu yang aneh.
Kebayang bagaimana wajah ardan saat itu, kesal bercampur jijik melihat cewek berambut ikal itu malah tertawa kecil sambil sesekali bermain mata pada ardan dengan centil.
"Loh ardan.. mau kemana." Tanyanya pada ardan yang hendak bergegas pergi dari tempat itu
"Bukan urusan lo ya, minggir ah ganggu gue aja." Katanya sambil pergi
Tengah dari itu ardan merasa lega, dia berkaca di spion mobilnya sambil sesekali senyum-senyum sendiri.
"Nasib berwajah ganteng ga gini.. juga sih" serunya
Seraya melihat layar ponselnya, dia berdecak kesal"Ahelah. Ini lagi si aya, kemana sih tuh anak diem-diem bae." Katanya
Namun tiba-tiba ponselnya berdering, pertanda ada panggilan masuk. Ia kira freya ternyata bukan
KAMU SEDANG MEMBACA
ENIGMA
Fiksi Remaja▪ update's every a mood ▪ Freya seorang murid yang akan melanjutkan study di bandung, hal ini membuatnya tidak bisa pergi keacara perpisahan sekolah, tidak bisa bertemu Gano untuk terakhir kalinya tetapi akan bertemu Ardan sahabat dimasa kecilnya ya...