01. beres-beres

79 5 0
                                    

kedua pemuda di kamar nomor 08 mengambil pakaian yang mereka akan pakai selama enam hari untuk liburan ke pulau kecil bersama sekolahnya. laki-laki yang menggunakan kaos pink melangkah keluar menuju kamar nomor 09.

"mark, lo bawa cemilan berapa?" tanya Laksmana Rocky, laki-laki berkaos pink pada Mark Ravindra.

"mungkin gue cuma bawa tiga, si jihoon sama woojin kayaknya bawa sekoper, ky. jadi ngga usah bawa banyak-banyak." jawab mark.

rocky pun kemudian kembali ke kamarnya untuk melanjutkan beres-beresnya. 

"rocky!!!!!!!!" teriak perempuan yang baru saja naik ke lantai dua dan berjalan menuju rocky.

perempuan bertubuh pendek itu membawa hairdryer dan beberapa novelnya.

"koper lo masih muat nggak? gue mau nitip hairdryer sama beberapa novel yang lo mau bawa. koper gue ngga muat soalnya." ujar Adhista Yoojung.

"yaudah sini sama gue aja, masih muat kok. gih, lo lanjut beres-beres."

rocky pun kembali menuju kamarnya, memasukkan barang yang dititipi yoojung dan melanjutkan beberes karena belum selesai.

"peralatan mandi sama gue aja ya ky. di tempat gue masih muat," kata Dino Dananjaya.


~


"AYOOOO KITA GOYANG DUA JARIII!" teriak Sanha Jourell yang berada di ruang kumpul anak-anak tahun 2000 dan sebagian yang kelahiran 2001 yang berada di sayap kanan asrama.

"JOGETIN SAAAAY!" balas Haechan Ganendra yang baru turun dari lantai dua.

"haechan! emangnya kamu beres-beres udah selesai?!" Aurora Nancy keluar kamarnya yang berada dekat dengan ruang kumpul dan mengomeli haechan.

"ampuuun, udah nan. tinggal masukkin cemilan. aku stress beres-beres yaudah aku nyusul sanha kesini" jawab haechan yang kemudian menggunakan remote tv sebagai mic.

"san, mending lo kelarin beres-beres, bentar lagi eunbin mau muter mau ngecek. kalo belom kelar, ya lo tau lah akibatnya." kata Jinyoung Nalesha yang duduk di sofa.

"alah, boong pasti biar gue diem kan? ngga ngaruh, nyoung. bucin lo." "SANHA, GUE DENGER YA! BURUAN KELARIN SEBELUM GUE CEK!" "IYA NYAAAIII"

sanha bergegas menuju lantai dua ke kamarnya yang bernomor 11.

"kak jinyoung, bisa bantuin nggak? koper kyla ngga bisa ditutup." ujar Rina Abriana yang sedang menunggu kakak kelasnya selesai cek-cok.

"oke. yuk, rin." "yeee! jinyoung bisa banget modus ke adek kelas pas nyai nggak ada." teriak Abhivandya Jisung yang berjalan menuju kamar eunbin, siyeon, dan nancy.


~


"duh, somi! gimana nih koper gue ngga bisa nutup. lo bisa bantu tutupin, som?" tanya Kyla Avantika pada Brunella Somi yang sedang mencoba make up terbarunya. "bentar-bentar. aw, susah nih. tangan gue kejepit. minta bantu guanlin atau jeongin aja."

kyla keluar dari kamar setelah beberapa jam membereskan kamarnya dan mengetok pintu kamar nomor 07 yang berada di serong depan kamarnya.

"guanlin, jeongin, bukain pintu dong. ini kyla." kata kyla dengan memelas. "iyaa, bentar ya kyla," jawab seseorang yang berada di dalam kamar dengan halus.

pintu bernomorkan 07 terbuka dengan lebar dan keluarlah seorang laki-laki yang tingginya sekitar 180-an cm ini.

"kenapa, kyla?" tanya Guanlin Narendra yang sedang tersenyum.

"bisa bantu gue kunciin koper? soalnya di kamar gue ngga ada yang bisa." jawabnya. "aduh, kyla. bukannya gue nggak mau bantu, tapi gue sama jeongin lagi ribet. gak apa kan? coba minta kak jinyoung atau kak jeno. maaf ya kyla."

kyla pun kembali ke kamar dengan muka lesu.

somi yang melihat sahabatnya kembali dengan muka lesu pun akhirnya bertanya, "kenapa lo? mana guanlin atau jeongin?"

"lagi ribet. terus gimana dong koper gue?" "minta kak jinyoung atau siapa kek. daripada lo ngga bisa bawa itu koper?" "tapi gue malu, som."

"yaudah. sini gue aja. mumpung gue mau ke kamar kak eunbin." ujar rina yang menawarkan dirinya untuk membantu kyla ke jinyoung.

"beneran, rin? makasih yaaa" "selow, kayak sama siapa aja lo, ah."


sementara di sayap kiri asrama, Chenle Ranajaya dan Daehwi Bamantara sama seperti kakak kelasnya, yaitu sanha dan haechan, namun mereka berisik di dalam kamarnya dan tidak ada niat untuk beberes barang-barangnya.

Yeri Adriana dan Elena Tzuyu mengecek kamar anak laki-laki di lantai dua. saat berada di depan kamar nomor 10, mereka sempat terdiam sejenak.

"sumpah, ini mereka berdua nggak ada bedanya sama sanha, haechan, jihoon sama woojin. lo ketok, tzuy." ujar yeri.

'TOK! TOK!'

pintu kamar chenle dan daehwi pun terbuka dan muncullah chenle.

"hai kakak-kakak. kenapa nih? ada yang bisa dibantu?" tanya chenle dengan muka polosnya.

"liat grup ngga kalo kita bakal ngecek siapa yang udah beberes atau belum?" tanya tzuyu.

chenle langsung terdiam dan cengar-cengir. daehwi yang bingung mengapa temannya hanya terdiam di depan pintu mendatanginya.

"et, ada kak tzuyu sama kak yeri. kenapa?" tanya daehwi sementara chenle sudah nyolek-nyolek daehwi agar tidak bertanya.

"gue tebak, belum beberes? gue kasih waktu tiga puluh menit belum kelar, kalian nggak ikut makan malam dan daehwi ngga boleh ketemu somi sampe besok."

"LAH BENTAR BANGET ATUUUUH!!!!" "KOK GITU SIH HUKUMANNYAAAA!"


~


a/n

hai! ini cerita kedua yang bener setelah hello, university! kalian yang belum baca ceritanya, bisa di check dan baca ya! hope u guys like it! <3

➖gestrandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang