SATU - Pulang

29 2 2
                                    

Hai. Salam semuanya. Ini adalah cerita pertama dan sekaligus meresmikan diri aku buat ikutan nulis di Wattpad. Sebenarnya akun ini udah lamaaaa banget, tapi keinginan buat nulis masih up & down. Tapi kali ini, aku beneran pengen serius buat nulis. Dikarenakan ide-ide di kepala udah kayak benang kusut. Kasian yah kalau dibiarin gitu aja. Oh iya karena ini cerita pertama aku maka vote, kritik, saran pembaca (kalian semuaaa) sangat berarti buat aku dan sekaligus menjadi semangat buat terus nulis. Oke itu perkenalan singkat dari aku. Jangan lupa follow (difollback kok). Kalau mau temenan sama aku juga boleh bisa lewat ig dan line yang ada diberanda aku. Sekali lagi trimakasihh... and happy reading!

***********

09.05 WIB 23 April 2016

Panggilan Masuk - Fikah

"Halo?"

"Assalamualaikum kak"

"Walaikumsalam"

"Kak Fitah udah bangun? Gak kuliah?"

"Iya, ini gue bangun karena ngangkat telefon dari lo. Ada kuliah kok entar jam 10"

"Kakak nggak pulang kerumah?"

"..."

"Hmm, kak Fitah abis kuliah pulang kerumah yah?"

"..."

"Kak Fitah?"

"Pulang kerumah ngapain Fik? Lo kan tahu gue sama ibu saat ini kayak gimana. Ibu juga gak ada di rumah kan?"

"Ibu udah pulang kak, kemarin malam. Rumah sepi banget, kak Fitah pulang yah?"

"...."

"Kak Fitah, kakak denger aku kak?"

"...."

"Kak Fitah aku kesepian ka..."

"Iyah dek, iya. Gue usahain buat pulang entar. Udah dulu yah gue mau mandi. Assalamualaikum"

"Iya kak, Walaikumsalam"

       Fitah menutup telfonnya. Ia menghela nafas panjang. Pulang kerumah? Tidak biasanya Fikah memintanya pulang. Nada bicara Fikah di telefon tadi pun terdengar seperti terdesak ingin membicarakan sesuatu yang penting. Ini pasti ada kaitannya dengan kepulangan Ibunya dari luar kota. Fitah menghempaskan tubuhnya kembali di tempat tidur. Memandangi pesawat-pesawat kertas yang ia tempel pada langit-langit kamarnya. Ia tidak ingin pulang, ia benci orang-orang dirumah itu, ia benci suasana rumah yang tidak seperti dulu lagi. Dan juga, ia benci ibunya.

      Sekilas ia melirik weker yang terletak disamping tempat tidurnya. "Haaa? 09.45? mampus gue..". Seketika Fitah bangkit dan melompat dari tempat tidurnya. Menyambar handuk yang tergantung disamping lemari dan masuk ke kamar mandi. Ia lupa, hari ini tidak boleh telat. Mengingat dosen pagi ini adalah Prof Ahmad. Dosen yang sangat disiplin waktu. Nyaris tak pernah telat dan absen saat mengajar. Apalagi pagi ini kelasnya akan mengadakan kuis.

********

      Fitah melajukan motornya dengan sangat kencang. Jam 10.15, Telat 15 menit. Ia hampir saja menabrak tukang sayur ditepi jalan saat melirik jam tangannya. Sampai dikampus ia segera memarkirkan motornya dan berlari menuju kelasnya.

      Namun tiba di depan kelas, ia hanya terdiam dan bingung. Melihat riuhnya kelas yang menandakan tak ada proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Prof Ahmad pun tak ia temukan pada tempat duduknya. Ia masuk dan menghampiri Rani yang sepertinya sibuk berkutat dengan laptopnya.

"Ran, Prof Ahmad mana? Kok belum datang?".

"Udah datang kok daritadi, tapi masuknya cuma bentar. Katanya sih ada urusan terus mau keluar kota. Tapi Prof Ahmad ngasih itu". Rani menunjuk ke arah papan tulis.

FlakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang