TIGA - HALOO, Kak Fitah!

20 1 0
                                    

14.28 WIB

MKU - Ruang 114, Semester 6 dan Semester 4 (Kelas gabungan)

FISIP II Universitas Nusa Cakrawala

MANAJEMEN PEMBANGUNAN

Mata Kuliah Umum a.k.a MKU menjadi salah satu mata kuliah wajib bagi setiap mahasiswa. Setiap tahun mahasiswa dari Jurusan yang berbeda digabung dalam satu kelas dengan angkatan yang sama. Namun tahun ini berbeda. Mahasiswa semester 6 ternyata harus sekelas dengan mahasiswa semester 4. Banyak yang protes akan hal ini. Sekelas dengan junior membuat senior kehilangan kewibawaan. Katanya..

"Sampai disini ada yang kurang jelas? Silahkan ditanyakan!". Prof Joko kembali menuju tempat duduknya. Namun setelah beberapa menit berlalu. Tak ada satupun mahasiswa yang ingin bertanya. Entah mereka kepanasan akibat AC diruang kuliah rusak atau karena mereka sudah bosan mendengar ceramah Prof Joko, Dosen siang itu. Tak ada satupun yang dapat berkonsentrasi dengan apa yang dijelaskan olehnya. Suasana belajar menjadi tidak kondusif. Ditambah lagi ada beberapa mahasiswa yang izin keluar ke toilet tapi ternyata tidak kembali ke kelas alias bolos..

Fitah sendiri merasa sangat kepanasan. Dari awal jam perkuliahan dimulai, tak ada materi apapun yang tertinggal di otaknya. Ia menarik selembar kertas pada buku catatannya dan mulai mengibas-ngibaskan pada dirinya yang kepanasan. Tanpa sengaja ia menoleh kebelakang, tepat dibelakang kursinya ada seorang junior yang tertidur. Ia nampak pulas tanpa merasa kepanasan atau apapun.

"Gila nih anak malah tidur, Kalo Prof Joko lihat bisa dikeluarin". Fitah berbalik melihat Prof Joko yang ternyata sedang sibuk mengamati daftar absensi mahasiswa ditempat duduknya.

"Eh kutu, bangun!!". Ucap Fitah dengan nada setengah berbisik. Ia memukul kepala junior itu dengan selembar kertas yang ia jadikan kipas sebelumnya. Junior itu seperti tidak terganggu oleh apa yang dilakukan Fitah.

Fitah memukulnya sekali lagi. "Bangun, woy!".

Sepertinya Fitah memukulnya agak keras membuat junior itu setengah kaget dan segera memperbaiki duduknya. Ia menatap Fitah yang juga menatapnya.

"Sakit? Jangan manja deh, gue mukulnya cuma pake kertas juga. Sini lo duduk disamping gue, entar lo malah tidur lagi!". Perintah Fitah. Sengaja ia memelankan suaranya agar tidak terdengar oleh prof Joko. Ia mengisyaratkan untuk pindah kekursi kosong disampingnya. Junior itu hanya mengikuti.

"Gue kayak baru lihat lo deh di kelas ini, anak pindahan?". Tanya Fitah.

Junior itu hanya mengangguk. "Pantes. Pasti semester 4?". Tanya Fitah lagi dan junior itu kembali mengangguk.

"Tapi feeling gue bilang kita pernah ketemu sebelumnya". Fitah Nampak berpikir.

"Ah, lupain.Mungkin cuma feeling gue aja". Fitah menoleh kembali sambil mengibas-ngibaskan kertasnya karena masih merasa kepanasan.

"Tiga hari yang lalu!". Ucap Junior itu kemudian. Membuat Fitah terpaksa menoleh kembali padanya.

"Tiga hari yang lalu, di tempat parkir. Saat helm kak Fitah jatuh!". Ulang junior itu memperjelas ucapannya.

Kali ini fitah berusaha mengingat kejadian tiga hari yang lalu saat helmnya terjatuh. Dia berhasil mengingatnya. Ternyata pria itu dia. Tapi ada sesuatu yang tiba-tiba membuatnya heran.

"Lo tahu nama gue?". Tanya Fitah dengan tatapan menyelidik. Dia tidak merasa mengenal junior disampingnya ini, lagipula dia juga pindahan. Darimana ia tahu namanya?

"Ya tahulah kak! Lagian siapa sih yang gak kenal sama kak Fitah? Yang katanya galak tapi kalo senyum dapat mengalihkan dunia siapa aja. Hmm, tapi menurut aku kalo lihat kak Fitah sekarang, gak ada galak-galaknya sedikitpun". Jawab Junior itu panjang lebar. Ia tersenyum pada Fitah.

"Gue ngga nyuruh lo buat ngegombal!". Ucap Fitah dengan nada kesal. Baru kali ini ada junior yang berani bicara seperti itu padanya. Walaupun sebenarnya itu biasa saja. Tapi Fitah tetap tidak suka. Ia kembali teringat dengan Johan, senior playboy itu. Emang semua cowok itu sama, suka merayu gak jelas.

"Aku bukannya lagi gombalin kak Fitah. Tapi itu kejujuran. Kejujuran kalo senyum kak Fitah emang bisa mengalihkan dunia siapapun, termasuk aku. Atau kalo emang Kak Fitah nggak suka nggap aja itu salam perkenalan dari aku".

"Ngga usah SKSD!". Ujar fitah menatap aneh dengan orang yang di sampingnya ini.

Junior itu hanya tertawa pelan. "Aku juga bukan orang yang suka SKSD-in orang. Kalo kak Fitah masih ngga suka, kalo gitu aku pake cara yang formal aja".

Junior itu mengulurkan tangannya pada Fitah. "Kenalin, aku Adhyasta Chetta. Kak Fitah bisa pangggil aku Chetta. Junior dua tingkat dibawah kakak!". Ia kembali tersenyum pada Fitah. Namun itu hanya membuat Fitah semakin memandang aneh junior didepannya ini.

Junior yang bernama Chetta itu menarik kembali tangannya. "Kak Fitah orangnya beda, jadi pendekatannya juga harus bedakan?".

"Pendekatan? Maksud lo apa?". Kening Fitah berkerut.

Chetta hanya mengangkat bahunya.

"Oke, karena tidak ada yang ingin mengajukan pertanyaan, saya anggap kalian semua sudah mengerti". Ucapan Prof Joko sontak menghentikan percakapan antara Fitah dan Chetta. Fitah berbalik melihat Prof Joko yang berdiri dari tempat duduknya sembari melirik jam yang ada ditangannya.

"Kita akhiri perkuliahan pada siang ini. Ingat saya tunggu tugas kalian untuk dikirim ke alamat email saya!". lanjut Prof Joko kemudian berjalan menuju pintu dan meninggalkan ruangan.

"Baik Prof". Ujar para mahasiswa serentak. akhirnya mereka bebas dari ruangan yang panas itu.

Fitah kembali menoleh pada Chetta karena merasa penasaran dengan yang diucapkannya  tadi. "Lo jangan aneh-aneh yah sama gue!". Ujar Fitah seolah-olah memperingatkan Chetta. Yah, mungkin ia sedikit berlebihan...

Chetta tertawa pelan. "Kak Fitah orangnya lucu". Ucapnya kemudian sambil tersenyum manis mengedipkan mata pada Fitah.

"Otak lo rada-rada geser deh semenjak pindah kesini". Ucap Fitah kemudian. Ia mengambil tasnya dan segera keluar dari ruangan sebelum ia kesal sendiri dengan apapun yang dikatakan oleh Chetta.

Chetta hanya tersenyum memandangi Fitah yang berjalan keluar.

***********

Haloo, gimana chapter 3 nya? Gaje yah? Gimana ga gaje kalo Authornya juga gaje,, *ngomong apasih.. maafkeun..

Kembali mengingatkan, Jangan lupa coment and votenya guys. Karena sangat berpengaruh sama cerita ini. Setidaknya aku juga dapat sumbangsih semangat dari kalian. Asekk... Maaf yah typo bertebaran..

Oh iya semua tempat yang ada ditiap scene, nama tokoh dan karakter semuanya adalah fiktif belaka, jadi maaf yah kalo ada kesamaan. See u....

FlakesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang