1

583 52 12
                                    

"APA?! YA! APA KAU BERCANDA?!"

pip...

Park Jihoon mematikan Hp nya dan membanting nya ke sofa.
"Yang benar saja! Aku harus beradu acting dengan orang yg paling ku benci" celetus Jihoon di apartment nya. "Nggak nggak, mana mungkin aku harus beradu akting dengan seorang Kang Daniel" celetus jihoon kembali.
Ya benar, Jihoon memang dari dulu tidak menyukai Kang Daniel. Ntah apa yg ada di pikiran nya sehingga dia benar-benar tidak menyukai nya. Bukan karena bersaing, Tapi ada masa kelam dahulu yang...

/aku meriang aku meriang aku meriang membutuhkan kasih sayang/

Hp Jihoon berbunyi melihat ternyata Manager nya kembali menelfon, dan dia langsung mengangkat nya .
"Hallo, Jihoon?" Sambut Manager nya. "Eung? Ada apa lagi?" Jutek Jihoon.
"Kenapa kau kaget saat mendengar kau akan beradu akting dengan nya? Dan kenapa kau mematikan telfon ku padahal aku blm selesai bicara" tanya Managernya. "Tak apa, aku hanya kaget akan beradu akting dengan BINTANG BESAR" Jihoon tersenyum sinis.
Cih, artis besar haha(saut nya di dalam hati)
"Ahh... Begitu, ku kira kau tidak akan suka beradu akting dengan Kang Daniel" seru managernya
/jleb guyss:')/

"Haha" tawa jihoon, padahal dia saat itu sedang memasang muka masam nya.
"Kalau begitu bersiap lah, aku akan segera ke apartment mu dan kita akan rapat bersama juga dengan Kang Daniel dan manager nya" perintah Managernya.
"WHAT?! ARE U SURE! NOW?" Kaget Jihoon. "Ya, ada apa? Kau takut? Hahaha, come on Park Jihoon tidak usah cemas. Dia adalah seorang pria yang tampan dan baik, hati-hati kau akan menyukainya. Kkkk~" goda manager Jihoon.
/"Suka? Suka dr hongkong. Cihh!" Gerutu jihoon dalam hatinya/
"HAHA, AKU AKAN BER SIAP SIAP" final Jihoon, dan langsung mematikan hp nya.
.
.
Ceklek~
.
.
Bunyi pintu apartemen Jihoon terbuka.
"Kau sudah siap Park Jihoon?" Tanya Managernya.
"Eung" dengung Jihoon. "Baiklah, mari sekarang kita pergi, kita sudah di tunggu. "Eung" degung Jihoon kembali.
.
.
.
30 menit, akhirnya mereka sampai ke gedung StarPiyu. (ok gua ngasal guys😂)
Manager Jihoon pun bergegas masuk ke dalam gedung tersebut bersama Jihoon yang ga berhentin dari tadi mulutnya buat komat kamit (kayaknya bacain mantra biar dia gak ketemu Daniel deh .hmm)
                  
                       ⚡⚡⚠⚡⚡

Tok-Tok-Tok
.
.
Manager Jihoon mengetuk pintu, dan otomatis semua yang ada di berdiri dan Menunduk. Jihoon dan Manager nya pun ikut menunduk /tanda hormat/
Dan mereka duduk. Sialnya Jihoon lagi apes guys:( dia duduk di samping Kang Daniel. "Hadeuh! Pliss ini aku lagi mimpi kan! Pliss mimpi" seru nya dalam hati dan mencubit pipi nya berkali-kali, dan tanpa di sadari Jihoon, Daniel ternyata memperhatikan nya dari tadi dan tersenyum gemas. "Sudah, pipi mu sudah merah, jangan di cubitin terus kasian" seru daniel tersenyum sambil menarik tangan Jihoon yang dari tadi megang pipinya terus, dan Daniel pun mengelus pipi Jihoon.
/wagelaseeh manis banget siih kang choding/
"Omaigat! Omaigat! Gila ini jantung kenapa tiba-tiba ga berenti dag dig dug sih, eh tapi kalau berhenti mati dong. Eh tapi ini kenapa kenceng bangeeeett" Seru jihoon di dalam hati.
"Eumm, hehe gpp" ucap Jihoon nyengir.
"Saya Daniel, panggil saja Daniel Hyung. Kamu lebih kecil kan dari saya" tawa daniel sambil menjulurkan tangan nya untuk bersalaman. /gemaassshh/
"Aku Jihoon, iya Daniel H-hyung" senyum Jihoon tipis muka nya pun sekarang sudah mulai memerah seperti tomat, sambil menjulurkan tangan nya balik.
Daniel tersenyum manis kepada Jihoon, dan Mendadak Jihoon butuh Oksigen..
"EOMMAAA!! ANAK MU BUTUH OKSIGEEN!!" Teriak jihoon di dalam hatinya.
"Nggak-nggak Hoon, jangan kepancing, ingat kamu kan benci banget sama dia. Nggak-nggak!" Sahut jihoon dalam hati.
.
.
.
Staff disana mulai membagikan lembaran naskah yg akan mereka peran kan.
Jihoon tiba-tiba membesarkan matanya karena kaget.
"WHAT?!" Teriak Jihoon di ruangan yang lagi hening-hening nya, dan otomatis semuanya kaget.
"Ada apa Jihoon" tanya khawatir Managernya.
"Ah, tidak-tidak aku hanya salah membaca saja. Hehe Maaf telah membuat kalian semua kaget" maaf jihoon dan langsung berdiri dan menunduk.
.
.
/gemas/
Daniel yang sedari tadi tidak fokus karena melihat Jihoon yang dari tadi sangat lucu. "Manis, sangat manis dan... Lucu. Apa saya bisa mendapatkan nya?" Tanya daniel dalam hati, dan tersenyum.
.
.
.
Tapi....
.
.
.
"Bagaimana? Apakah kalian sudah membacanya?" tanya ketua staff yg ada di ruangan tersebut.
Semua nya mengangguk, kecuali Jihoon.
Jihoon yang dari tadi terlihat kesal seperti nya dengan naskah tersebut hanya membaca setengah naskah, dan malas untuk melanjutkan nya.
"Huft! Apa-apaan naskah ini? Kenapa adegan seperti ini? Apa di semua film ada adegan berciuman?" Kesal jihoon dalam hatinya.
"Oiya untuk yang pemeran itu, nanti kita juga akan ada aktris pendukung yaitu Chungha dr agensi kami" tambah ketua staff itu. Semuanya mengangguk.
"Permisi? Saya mau ke wc dulu" izin Jihoon. Dan ketua staff pun meng-izin kan.
Jihoon pun langsung keluar, dan dia ngomel-ngomel.
"Argh! Kenapa harus ada adegan ciuman sih! Eomma!!! Aku takut, dia kan.." Perkataan Jihoon terpotong.
"Kau takut berciuman dengan seseorang? Apa kau takut berciuman dengan ku?" Sambung Daniel yang tiba-tiba dari belakang sudah mengikuti Jihoon sambil menahan tawanya.
/jd gini, pas jihoon izin trs daniel juga ikut izin. Maklum perjuangan dikit sabi lah, halah dasar kang choding modus mulu/
.
.
Jihoon hanya bisa diam dan diam. Dia nggak berani berbalik, dan akhirnya Daniel pun yang mendekat dan menatap Jihoon.
"Hei, wajah mu sudah merah semerah tomat" goda Daniel, sambil mengelus pipi Jihoon yang lembut itu.
"Ah.. Bukan begitu H-hyung" jawab jihoon, dia tak mau kalau Daniel tau dia membenci nya. Dia tidak mau agensi nya ada masalah dengan agensi Daniel.
"Ikut aku sebentar" tarik daniel, sambil memegang tangan Jihoon dan membawanya ke sudut gedung.
/ngapain ke sudut-sudut tu bwang͡° ͜ʖ ͡°/

Daniel lalu berhenti dan berdiri di depan jihoon. Jihoon sebenarnya mau mundur, karena jarak mereka itu deket banget tapi sayangnya di belakang jihoon itu udah tembok.
.
.
.
Daniel pun menghela nafas nya ringan, dan meletakan tangan di depan wajah Jihoon dan mengelus lembut. "Kau takut?" tanya Daniel.
"H-hyung mau ngapain?" Tanya Jihoon sedikit takut.
"Aduh gila!!! Ini cowok dr deket gini seksi banget, mati aku ini matiii!!! Eommaaa!!!!" Teriak jihoon di hati.
"Sepertinya memang kau takut" senyum smirk daniel, dan ngebuat dada jihoon makin kenceng dag dig dug.
"Aku akan membuat takut mu hilang" lantang daniel
"Maksudnya Hyu.." Kata-kata jihoon terputus dan mata jihoon terbuka sangat besar.

Ringan

Dalam

Daniel mencium lembut bibir jihoon, mencium nya semakin dalam, dan dalam.
Jihoon hanya bisa kaku, saat tangan Daniel terasa di pinggang nya tanpa dia sandari dia sudah mulai terbawa suasana. Tangan jihoon melingkari leher Daniel dan membalas ciuman Daniel itu yang semakin lama semakin panas.
Daniel mulai menggigit lembut bibir bawah jihoon yang sangat lembut itu.
Dan mereka berciuman semakin panas.
.
.
.
Daniel melepas kan ciuman tersebut, dan di akhiri dengan mencium sekilas bibir lembut jihoon. Jihoon hanya bisa diam, dia tidak berani untuk menatap wajah Daniel tangan nya masih ada di leher Daniel melingkar.
"Apa kau masih takut berciuman dengan ku?" Tanya Daniel lembut sambil mengusap sesekali bibir Jihoon.
Seketika Jihoon mengingat suatu Hal, Hal yang membuatnya membenci Daniel. Dan tiba-tiba dia mendorong Daniel dan berlari menjauhi Daniel.
.
.
Jihoon memasuki ruangan itu, dan meminta managernya untuk segera pulang dengan alasan dia sangat pusing. Dan managernya pun meng iya kan dan mereka segera pulang.
Saat Daniel kembali, ruangan tersebut sudah tidak nampak Park Jihoon dengan managernya.
"Kemana mereka?" Tanya Daniel.
.
.
.
.
.
.
.
ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Hehe! Hallow para adders ini wattpad pertama gua, jd maklum kalau boringin. Hwhw😂
Jadi gmn? Di lanjut atau nggak nih? Jangan Lupa Vote dan Komen nya ya karena itu berharga bgt byat gua biar makin semangat, jangan sider😁

I Hate You But...[NielWink]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang