2

298 36 1
                                    

Jihoon memasuki ruangan itu, dan meminta managernya untuk segera pulang dengan alasan dia sangat pusing. Dan managernya pun meng iya kan dan mereka segera pulang.
Saat Daniel kembali, ruangan tersebut sudah tidak nampak Park Jihoon dengan managernya.
"Kemana mereka?" Tanya Daniel.

     ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ

"ARGHHHH!!!!!! NGGAK NGGAK!!! INI PASTI MIMPI!!!! ORANG YANG AKU BENCI MENCIUM KU, DAN AKU HANYA BISA DIAM?!" Kesal Jihoon dan matanya sudah mau nangis.
Dia mengambil sebuah foto yang ada di samping tempat tidur nya. "Maaf kan aku kak" dan seketika air mata Jihoon jatuh. Dia menangis, menangis terisak dia hanya bisa tidur dan memeluk bantal nya dan menangis, sampai dia terlelap tanpa makan seharian.
.
.
Esok pagi nya Jihoon bangun. "Hoaam" jihoon menguap.
"Hmm.. Ini adalah hari pertama ku syuting" sadar jihoon. Entah kenapa dia kepikiran Ciuman sore itu, tak sadar perut Jihoon berbunyi. Ya, karena apa lagi dia tidak makan seharian kemarin. Tapi sayangnya dia dari kemarin sudah tidak mood makan, dia bergegas mandi dan segera pergi karena managernya sudah ada di bawah menunggu nya.
.
.
.
.
.
"Kenapa wajah mu pucat?" Tanya manager nya khawatir. "Tak apa, aku baik-baik saja" balas Jihoon dingin.
.
.
.
/Mereka sampai di lokasi syuting/

"Ayo keluar" ajak managernya. "Tidak, aku akan baca naskah ku di mobil saja. Di luar udaranya sangat dingin" tolak jihoon, padahal dia hanya ingin menghindari Daniel yang sudah datang lebih dulu.
"Baik lah, akan ku belikan minuman yang hangat" balas managernya, dan meninggalkan Jihoon.
.
.
.
Tak lama jihoon melihat seorang perempuan cantik, mendekat ke arah Daniel dan mencium pipi Daniel. Ya, itu Chungha teman agensi Daniel yang rumor nya mereka sedang dekat.
Jihoon hanya melihat dan melihat mereka berdua dalam mobil
"Cihh" sinis Jihoon.
Ntah kenapa, jihoon tidak suka melihat Chungha mencium pipi Daniel saat teringat kejadian dia dengan Daniel sore itu.
.
.
.
/Syuting pun di mulai/
Saat take pertama memang mereka beradegan dengan baik, tanpa canggung sedikit pun.
Tapi..
"Kepala ku, kenapa sangat pusing sekali" seru jihoon di dalam hati nya sambil mengedipkan matanya dan memegang kepala nya. "Jihoon, ada apa?" Panik Daniel.
"Tak apa hyung",
"Benarkah? Tapi wajah mu sangat pucat, kita istirahat saja dulu okay?"
"No! Ini hanya pusing biasa hyung, mari lanjutkan"

/BRUK/

"JIHOON!" Kaget Daniel.
Tiba-tiba jihoon jatuh dan pingsan, Daniel panik dia langsung menggendong Jihoon ke Mobil nya, dan mengantar kan nya ke rumah sakit.
Dan manager Jihoon pun mengikuti Mobil Daniel dari belakang.
.
.
.
Saat telah sampai di Rumah Sakit dia langsung berteriak seperti orang gila sambil menggendong Jihoon "SUSTER! SUSTER! SUSTER!" Teriak Daniel.
.
.
.
.
.
"Bagaimana ke adaan nya dok?" Tanya manager Jihoon.
" Mag nya kambuh, seperti nya dia tidak makan dari kemarin dan mengakibatkan pusing dan akhirnya pingsan" jelas dokter

"Boleh saya melihat nya?" Tanya Daniel, dan membuat manager nya kaget.
"Tentu" Jawab Dokter
Dengan sigap Daniel masuk ke ruangan Jihoon itu.
Daniel melihat wajah putih Jihoon yang sangat pucat. Daniel hanya diam sedih melihat ke adaan Jihoon dan meng usap usap kepala Jihoon. "Dasar bodoh! Kenapa tidak makan seharian? Apa kah tidak ada yg mengingat kan mu? Apa perlu aku yang mengingatkan mu untuk makan agar kamu tidak lupa makan?" Lirih Daniel pelan dan kembali mengusap rambut Jihoon dan memegang tangan nya.

  ⚡⚡⚠⚡⚡

"Eum, aku dimana?" Sadar jihoon dan dia merasakan ada yang meng genggam tangan nya.
"Daniel" kaget jihoon.
Daniel terlelap pulas sambil memegang tangan jihoon. Ya dia menunggu jihoon sampai dia sadar, dia tidak ingin Jihoon kenapa-kenapa.
"Kenapa?" Mata Jihoon pun mulai memanas. Dia mengusap kepala Daniel yang sedang tertidur pulas menemani nya.

Dan tiba-tiba Daniel bangun,
"Hoam" kuap Daniel. "Kamu sudah bangun jihoon? Ah bagaimana? Keadaan mu sekarang bagaimana? Apakah masih sakit?" Celoteh Daniel yang tidak membiarkan Jihoon menjawab nya. Jihoon tersenyum kecil "Aku baik-baik saja, hyung"
"Kenapa kamu tidak makan sampai seharian,huh?"
"Eum, tak apa aku hanya tidak lapar hehe"
"Ya! Lain kali lapar atau tidak kamu harus tetap makan!" gemas Daniel dan meng elus pipi Jihoon.
.
.
Ntah kenapa, hati jihoon mulai tak sadar bahwa dia sebenarnya mulai menyukai Daniel...
.
.
.
.
.
                     Tbc
Pendek ya cerita chapter 2 ini?ㅋㅋㅋㅋ
Hehe, sekian dulu ya! Jangan lupa komen dan vote nya karena itu penting banget buat gua makin semangat buat ceritanya hehe.

I Hate You But...[NielWink]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang