Part 3

770 63 24
                                    

Di dalam ruang gawat darurat terjadi sesuatu yang membuat seluruh petugas medis yang ada di sana dan menangani pemuda menjadi kalang kabut.

"Terjadi pendarahan di lambungnya." Kata seorang dokter yang sudah berumur itu. Dokter lain yang mendengar hal itu petugas medis lainnya bergerak dengan cepat untuk menghentikan pendarahaan tersebut.

Namun, tiba-tiba saja pemuda yang saat ini ditangani itu memuntahkan darah yang berwarna merah kehitaman yang sangat pekat, yang tidak bisa dikatakan sedikit keluar dari mulutnya.

Petugas-petugas medis itu semakin kalang kabut ketika tubuh pemuda itu tiba-tiba saja tersentak dengan cukup keras dengan arah yang tidak beraturan. Lalu kemudian...

Tiiiittttttt...

Bunyi panjang dari mesin EKG terdengar dan diikuti dengan tubuh pemuda itu yang juga ikut berhenti tersentak.

"Siapkan Defibrilator sekarang!" Dokter yang sudah cukup berumur yang ada di sanakembali mengeluarkan instruksinya.

Suster yang ada di dekat alat itu, segera menyiapkannya dengan cepat dan memberikannya kepada dokter tersebut.

Dokter tersebut menerimanya dan mulai menggosokkan kedua alat itu.

"200 joule." Ia segera mengarahkan alat itu pada dada pemuda itu. Tubuhnya tersentak ke atas sekali namun tidak membawa dampak yang berarti.

"300 joule." Kata dokter itu lagi dan meletakkannya sekali lagi pada dada pemuda yang saat ini ia tangani. Namun lagi-lagi tidak ada hasil yang didapatkan.

"Oh ayolah, nak. Berjuanglah." Guman dokter itu.

"450 joule!" Dokter itu menaikkan volume suaranya. Tubuh hyukjae tersentak dan beberapa saat selanjutnya garis lurus yang ditampilkan pada layar EKG berubah menjadi garis naik turun.

Semua petugas medis yand ada disana mendesah lega.

"Baiklah mari kita lanjutkan." Kata dokter yang sudah cukup berumur itu dengan senyuman kecil yang tidak terlihat karena masker yang menutupi sebagian wajahnya.

* Last Dream *

Sedangkan diluar ruangan operasi. Kyuhyun dan Donghae masih menunggu dengan kecemasan yang sangat mendominasi keduanya.

Keduanya sudah menunggu selama kurang lebih 2 jam 30 menit di depan ruang gawat darurat dimana Hyukjae saat ini ditangani.

Kyuhyun memejamkan matanya dan melipat kedua tangannya lalu merapalkan kalimat-kalimat doanya kepada Yang Maha Kuasa agar kakaknya baik-baik saja. Walaupun ia bukanlah orang yang rajin dan taat beribadah, namun ia berharap Tuhan dapat mengabulkan doanya ini.

Setitik air mata kembali jatuh di atas pipinya.

Cklek

Pintu ruangan yang dimana Kyuhyun dan Donghae menunggu sedari tadi terbuka dan menampilkan seorang dokter paruh baya.

Kyuhyun segera berjalan mendekat dokter itu.

"Hyungku baik-baik saja kan, uisanim?" Tanya Kyuhyun.

"Saat ini keadaannya masih kritis dikarenakan sel kankernya sudah bermetastatis ke paru-paru pasien. Selain itu juga apakah pasien sebelumnya terkena pukulan didaerah perutnya? Terjadi perdarahan di dalam perut pasien. Namun sudah kami atasi." Jelas Dokter itu.

Kyuhyun mendengar perkataan dokter. Ia tertohok saat mendengarkan kondisi kakaknya saat ini. Kakinya bahkan tidak kuat menopang dirinya. Untung saja Donghae yang berada di belakangnya sigap untuk menahan tubuhnya.

Last DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang